SAKIT YANG TAK TEROBATI

225 13 0
                                    

"A...aku cuma " ucap echi dengan patah patah dan menunduk caine yang melihatnya pun memeluk gadis tersebut.

"Echi cerita sini sama mami buang semua beban mu dengan menceritakan yah? " ucap caine dengan lembut dan mengelus kepala echi yang dipeluk pun memeluk erat ia sangat ingun menangis tapi air matanya ini tak mau mengalir.

"Maaf tapi aku belum bisa nyeritain " ucap echi dengan lirih rion yang sedari tadi hanya memandangi iya tahu betul bahwa echi pasti memikirkan perkataan yang ia ucapkan kemarin siang.

"it's okay chi kalau kamu belum siap buat nyeritain " ucap caine dengan nada lembut echi yang mendengarnya pun entah kenapa yang tadinnya bisa menahan tangis sekarang dengan perlahan mengalir airmatanya membasahi baju caine

"Makashi mii udah selalu ngertiin aku"  ucap echi dengan tersenyum manis dan perlahan melepaskan pelukannya

"Ya sama sama chi kalau mau cerita jangan ragu ragu ya mami mau jadi pendengar kok buat echi " ucap caine dengan nada lembutnya

"Iya mii " ucap echi

Disisi lain orang yang sedang berbicara ditelefon dengan serius dan menyusun rencana

"Pancing terus buat di dikeluarkan dan ingat jangan sampe lu ketahuan sama si rion rion itu " ucap pria

"Ya gw bakal pancing sepertinya si rambut ungu itu sudah menyadari " ucap gadis

"Harus berhasil bikin semua hancurr lebur tanpa sedikit pun celah mereka bersatu lagi..." ucap pria

"Ya aku akan menurut tapi jangan kau sakiti ayahku.." ucap gadis

" ya tentu saja itu tergantung pada tugasmu.." ucap pria itu dan lalu menutup telefon dengan tiba tiba

"Semua berjalan seperti yang kumau tunggu saja kehancuran kaliann.." ucap pria itu sambil terkekeh

Back to ke sisi ems  yang ada di situ tersisa rion,caine,selia,aenon,dan riji yang lain kembali kerumah dengan perintah dari rion karena cukup berlima saja yang menjaga jika banyak takutnya akan membuat kerusuhan saja karena sifat anomali mereka dan juga echi bisa pulang besok dan pada pagi yang cerah mentari yang menyinari ranjang seorang gadis berambut ungu membuatnya terbangun karena sinar tersebut.

"Echi dah bangun echi mau makan ? " ucap caine

"Emm mau tapi boleh gak disuapin mami? " ucap echi dengan menundukan kepala dan memainkan tangannya sendiri

"Haha boleh chi " ucap caine sambil mengelus kepala echi dan mengambil mangkuk yang berisikan bubur caine mulai menyuapi echi sedikit demi sedikit

"Enak? " ucap caine

" ya karena ini disuapin mami jadinnya enak " ucap echi dengan cengegesan

"Yang lain kemana mi ?" Ucap echi  debgan celingukan mencari keberadaan yang lainnya

"Pada dirumah disini ada papi , selia ,riji, aenon sama mami mereka lagi sarapan " ucap caine

"Terus mami kok gak sarapan?" Ucap echi

"Mami nanti aja yang penting kamu dulu " ucap caine saambil menyuapi echi tapi echi tidak mau

"Jangan gitu dong mii nanti mami sakit " ucap echi

"Iya nanti mami makan kok " ucap caine

"Sekarang mii jangan nanti nanti lupa " ucap echi

"Ya..ya mami makan tapi ini kamu makan lagi yah? " ucap caine

"Iya mi siniin echi mau makan sendiri aja nanti mami sarapan bareng mereka aja dibawa " ucap echi sambil memegang mangkuk bubur itu

"Yaudah mami sarapan dulu yah? " ucap caine

"Yahhh mamiii " ucap echi  sambil memakan bubur caine pun keluar dari ruangan echi. Echi pun bangkit dari ranjang lalu berjalan mendekati jendela

"Huft...echi gak bisa pi.." ucap echi lirih

_______________________BERSAMBUNG_____________________

NOTE:
ELLO MAAF YA BARU UP KEMARIN AUTHOR INI SAKITT DAN MAKASHI DAH VOTE DAN KOMENN YAHH
DITUNGGU CHAPTER / BAB SELANJUTNYA BYEE ;)

normal life?  TNF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang