【 O1 】

144 16 3
                                    

Sebenarnya kalau kegiatan sang pemuda berupa soal pilihan ganda, dia akan lebih memilih untuk membeli melon soda yang memang menempati urutan teratas dalam kategori minuman yang ia suka. Tapi ini bukan lagi soal rasa dari minuman yang akan ia tenggak, namun soal rasa yang tumbuh dari dalam hatinya.

Sebuah toko yang menjual minuman dengan rasa lemonade jadi sering ia datangi. Bukan karena rasa dari minumannya yang buat ketagihan, tapi karena satu sosok yang memang turut hadir di sana.

Asam. Itu adalah satu rasa yang harusnya paling dominan dalam minuman lemonade. Walau itu memang rasa yang dirasai oleh mulutnya, ada sebuah rasa manis yang tercipta dan buat seluruh rasa asam itu luruh hanya dengan melihat satu sosok gadis.

Bahkan sang pemuda menyempatkan dirinya  untuk pergi ke toko lemonade itu di selang berpatroli dengan teman-temannya yang lain.

Nirei Akihiko—seorang pemuda yang sempat disinggung di atas merupakan pelaku yang memang dibicarakan. Saat ini ia tengah melangkahkan kakinya dengan penuh antusias ke tempat yang sudah sangat ia ketahui jalannya.

Matahari pagi yang sudah menyingsing merupakan gambaran jelas dari kegembiraan yang dipancarkan oleh pemuda tersebut. Setiap orang yang melihatnya pasti akan beranggapan bahwa dopamin dalam tubuh pemuda itu terlampau banyak saking jelasnya raut wajah senang yang ia tampakkan.

"(Name)-san, selamat pagi!" Sapaan dari Nirei terdengar menggelegar di toko yang nampak telah siap sedia dengan barang jualannya.

Seorang gadis yang memakai baju sederhana dilengkapi dengan celemek yang terpaut di tubuhnya menoleh begitu mendengar sebuah suara yang menyapanya dengan riang.

"Oh, pagi, Nirei." Sebuah sapaan balasan diberikan oleh gadis yang bernama (Name)—seorang gadis yang memang jadi penjual di toko lemonade yang rutin didatangi pemuda dengan surai oranye.

Melihat (Name) yang telah produktif di pagi hari yang akan terus berjalan, membuat Nirei pun bersemangat. Apa pun yang dilakukan sang gadis pasti akan terlihat menarik di mata Nirei, bagaimana pun keadaannya. Mungkin terdengar agak dilebihkan, tapi itulah yang memang ia rasakan.

Dalam point of view milik sang gadis, Nirei merupakan satu dari banyaknya insan yang sering ia lihat pertama kali sesaat dia membuka tokonya di pagi hari. Dia tentu tak bosan dengan pemandangan dari seorang pemuda dengan wajah polos dan rambut dengan warna yang cukup mencolok dibandingkan yang lain. Justru (Name) akan merasa aneh apabila dia tak melihat batang hidung dari Nirei di tokonya.

Mungkin keduanya merasakan hal yang familiar ketika melihat presensi satu sama lain, perasaan yang terlengkapi saat netra mereka menangkap kehadiran dari sosok yang dimaksud.

Beberapa menit ke depan hanya Nirei habiskan dengan melakukan kontak mata pada eksistensi (Name) yang tengah mempersiapkan hal yang diperlukan untuk toko.

Sampai akhirnya kontak mata tersebut putus karena sang gadis yang menaruh sebuah gelas berisi lemonade di depan meja yang ditempati Nirei.

Karena aksi yang tak disangka itu, Nirei sontak menoleh. "Eh, tapi aku tidak memesan loh, (Name)-san," heran Nirei dengan kepalanya yang sedikit ia miringkan.

(Name) tersenyum simpul mendengarnya. "Minum saja. Anggaplah hadiah karena telah jadi pelanggan tetapku di sini." Sang gadis angkat jari jempolnya ke arah Nirei upaya menyakinkan kalimat yang ia ucapkan.

Ternyata Nirei memang tak salah membiarkan dirinya jatuh pada sosok gadis ini.








I tried to search for references on the internet but nothing showed up like I imagined lol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I tried to search for references on the internet but nothing showed up like I imagined lol. So I made myself.














Maaf yaa buat yang udah request Nirei dari lama, baru kukabulin sekarang permintaannya T_T

But here it is, hope you like it. Stay tune untuk next chap yha (0 ⁠ω⁠ 0)

𝐋𝐄𝐌𝐎𝐍𝐀𝐃𝐄 ー⌗NireiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang