【 O2 】

50 9 0
                                    

Melihat insan yang ada di hadapan tersenyum, Nirei lantas balas senyum itu dengan miliknya.

Usai berikan minuman pada sang pemuda, (Name) pun kembali melakukan aktivitas yang menantinya. Sedang Nirei masih sibuk dengan kesenangan yang dirasakan begitu mendapatkan hadiah kecil dari sang gadis di pagi hari yang sama cerahnya dengan hati sang pemuda saat ini.

Perasaan kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya terasa sangat berbeda dibanding ketika Nirei merasa gugup melihat temannya yang akan terlibat sebuah perkelahian. Pun berbeda dengan rasa gugup yang dirasakan saat ia berbicara dengan salah satu orang yang memang ia tulis dalam buku catatan kecil miliknya yang memang ia kagumi.

Itu adalah perasaan suka—bahkan Nirei berani maju paling depan dan mendefinisikan itu sebagai cinta. Mungkin terdengar cukup berlebihan, tapi itu adalah satu dari banyaknya fakta yang sang pemuda akui adanya.

Beralih dari pikirannya, Nirei lantas meneguk minuman di atas meja dengan es batu yang mengundang gairah. Padahal takaran gula yang diberikan oleh (Name)—sang pembuat sama seperti resep yang ia bagikan pada para pelanggannya yang lain, tapi Nirei bisa merasakan rasa manis yang luar biasa setelah melakukan satu tenggakan pada minuman itu.

Oh, mungkin karena dia meminum lemonade itu diiringi dengan melihat wajah sang gadis idaman yang selalu berhasil buat hatinya meleleh seketika, senyumnya melebar dalam hitungan angka, dan buat pikirannya penuh akan presensinya.

Menghabiskan lemonade yang disajikan, Nirei berniat berangkat ke sekolahnya sekarang. Padahal kalau lagi-lagi diberikan pilihan berupa pilihan ganda, dia akan mengisi dengan opsi B yang berarti menetap di sini dengan sosok yang ia suka. Tapi karena Nirei tidak tidak seperti ungkapan 'cinta itu buta', makanya dia putuskan untuk segera berpijak dari toko lemonade yang sedang disinggahinya.

"(Name)-san, aku akan pergi ke Furin sekarang." Nirei bangkit dari tempat duduknya, meletakkan telapak tangannya di atas meja.

Sang gadis yang terlihat sedang menata gelas-gelas kosong mengalihkan pandangnya ke sang pemuda. "Oh, kamu sudah mau pergi? kalau begitu hati-hati," jawab (Name) mengucap kata perpisahan mengetahui Nirei akan beranjak dari tokonya.

Nirei mengangguk seraya berdehem mengiyakan. "Sampai nanti." Ia memutar arah tubuhnya 180° dari posisi sebelumnya. Berniat menempuh jalan untuk pergi ke sekolahnya.

"Jangan lupa untuk berkunjung lagi, ya!"

Padahal (Name) tidak perlu melontarkan kalimat demikian. Karena meski tak diingatkan pun, Nirei 100% akan pergi lagi ke tempat yang memang sudah masuk dalam kategori kesukaannya.

ˋ°•*⁀➷

Di sinilah Nirei berada saat ini. Rooftop yang dihiasi dengan kebun-kebun sayur di SMA Furin—sekolahnya.

Beberapa menit setelah Nirei memasuki kelasnya, dia dikejutkan dengan suara bel pemberitahuan sekolah yang ternyata dibunyikan oleh seseorang yang merupakan perwakilan dari bofurin—sebutan untuk siswa-siswa yang ada di Furin.

Umemiya Hajime—perwakilan dari bofurin ini membuat sebuah pengumuman di mana memanggil beberapa murid yang ada di kelas untuk pergi ke atap sekolah. Dan karena Nirei termasuk ke dalam salah satu orang yang memang disebut, dia berada di tempat yang diminta dengan kedua teman kelasnya.

"Baiklah, karena semuanya sudah berkumpul di sini aku langsung mulai saja, ya." Umemiya buka suara di hadapan banyaknya perwakilan kelas yang memang dipanggil ke atap sekolah.

Nirei dan kedua temannya yang hadir sungguh tak memiliki petunjuk atas perkara apa mereka turut dipanggil ke sana walau status mereka masih tergolong murid baru yang masuk Furin.

Apa Umemiya akan memberikan sebuah hukuman karena ada suatu kesalahan yang diperbuat oleh semua orang di sini? Nirei jadi sedikit gugup akan hal ini.

Bahkan keempat dari petinggi bofurin juga turut serta menemani Umemiya yang berada di depan. Apa ini sebuah pertanda dari hal buruk yang akan terjadi?

Umemiya membuat suara dengan tenggorokannya sebelum kembali memulai kata-kata. "Ayo kita sama-sama mencoba minuman lemonade yang terlihat segar ini!" Seruan Umemiya terdengar lantang bagi semua yang hadir di sana. Membuat semua perwakilan kelas yang dipanggil langsung bingung dengan situasi yang sedang menimpa mereka.

𝐋𝐄𝐌𝐎𝐍𝐀𝐃𝐄 ー⌗NireiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang