20 Juni 2024Pagi itu, Ratu Darat terbangun dengan pesan singkat dari Pangeran Darat di layar ponselnya. Isinya singkat dan mengundang rasa penasaran yang mendalam.
"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Bisa kita bahas nanti saat kamu pulang?"
Ratu Darat, yang baru saja bangun dan masih menggosok-gosok mata, merasa penasaran. Dia segera membalas, "Tentu, jam 3 nanti aku pulang. Apa yang ingin kau bicarakan?"
Namun, Pangeran Darat terus mengelak memberitahunya melalui pesan, hanya mengatakan bahwa itu perlu dibicarakan secara langsung. Ratu Darat merasa semakin penasaran dan cemas. Dia mulai berspekulasi dalam hati, mencoba menebak-nebak apa yang mungkin terjadi.
Di kantor, Ratu Darat kesulitan untuk fokus pada pekerjaannya. Pikirannya terus melayang-layang pada pesan singkat dari Pangeran Darat pagi tadi. Apakah Pangeran Darat memiliki kabar penting atau ada sesuatu yang membuatnya gelisah? Semua pertanyaan itu mengganggu konsentrasinya.
Setelah menghabiskan beberapa jam dengan pikiran yang melayang-layang, akhirnya tiba waktu siang. Ratu Darat segera memberitahu Pangeran Darat bahwa dia sudah pulang dan siap untuk mendengarkan apa yang ingin dikatakannya.
Pangeran Darat akhirnya mengungkapkan bahwa dia merasa tidak enak badan, meskipun dia enggan memberikan detail lebih lanjut. Ratu Darat, yang merasa khawatir, segera memberikan saran untuk minum obat dan istirahat yang cukup.
"Minum obat dan istirahat yang cukup, ya. Jangan anggap remeh," pesan Ratu Darat dengan nada khawatir.
Pangeran Darat tersenyum lemah di balik layar ponselnya, "Aku baik-baik saja, jangan khawatir. Lagipula, itu tidak terlalu penting."
Percakapan mereka berlanjut ke topik-topik yang lebih ringan. Ratu Darat menanyakan makanan apa yang sedang dibelinya, sementara Pangeran Darat menceritakan rencananya untuk merantau ke Jawa dalam waktu dekat.
"Kamu harus menjaga kesehatanmu, ya. Jangan lupa makan dengan teratur," nasihat Ratu Darat dengan penuh perhatian.
Ratu Darat juga menceritakan tentang keluarganya di Semarang dan kebiasaan pulang kampung setiap bulan. Pangeran Darat mendengarkan dengan penuh perhatian, terkadang menggoda dengan candaan ringan untuk membuat suasana menjadi lebih ceria.
"Pulang kampung memang selalu menyenangkan. Aku suka mendengar ceritamu tentang keluargamu," kata Pangeran Darat dengan hangat.
Ketika Pangeran Darat menyebutkan bahwa dia sudah pulang setelah pergi sebentar, Ratu Darat tetap mengingatkannya untuk makan dan beristirahat dengan baik. Pangeran Darat menanggapi dengan candaan ringan, membuat Ratu Darat tersenyum.
"Aku punya firasat baru setelah kentut tadi, semoga ini pertanda baik," ledek Pangeran Darat.
Percakapan mereka berakhir dengan Ratu Darat menceritakan tentang bakso aci yang baru saja dibelinya, dan Pangeran Darat mengirim emoji bunga sebagai ungkapan terima kasih.
"Meskipun suaramu terkadang jelek, tapi bagiku suaramu selalu indah," kata Pangeran Darat dengan tulus.
Dengan bercandaan ringan dan dukungan yang tak berubah, mereka menutup hari seperti sepasang kekasih yang saling mencintai.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT BEHIND MISTAKES
Short Story"LIGHT BEHIND MISTAKES". Random Inpirasi INSTAGRAM PENULIS @muraj_al_marzuq