P
Cek cek cek...welcome guys.
Bantu support dan share ya cerita ini. Semoga kalian senang.. Jgn lupa vote dan commentnya juga. Gratis no bayar bayar.Yg kasih vote semoga naik haji tahun depan. Aaminn...
So happy reading
🦋🌹🦋
"Pakk, kaos kaki ica dimana?"
"Di bawah meja belajar! "
"Pak, kaca mata ica perasaan ica taruh di lemari deh, kok nggak ada?"
"Ada di sana, cari yang bener!"
"Rabun pak."
"Disana icaaa, cari yang bener maka__"
"Ohh, ini pak ketutup baju." Ica segera memakai kaca matanya, membuat pandangannya semakin jernih. Pagi pagi udah ribet aja ni bocah, sok sibuk kali yee.
Setelah memakai kaus kaki, ica segera keluar kamar. Menghampiri bapaknya yang tengah memperbaiki pipa rumah yang rusak.
"Pak, ica berangkat yaa." Ica menjulurkan tangan ke hadapan bapaknya, Jaya tersenyum manis. "Tangan bapak kotor, langsung jalan aja, uang sakunya udah kamu ambil?"
Ica mengangguk tersenyum. "Udah pak, ya udah ica jalan dulu ya, assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
Ica segera beranjak menuju jalan raya, menunggu angkot yang lewat. Itulah transportasi harian ica, tanpa motor pribadi, apalagi mobil Lamborghini. Sepeda reok aja nggak punya, boro boro beli, baginya kaki kiri dan kanan sudah cukup mewakili.
"Wahh, neng ica makin hari makin waww." Ica melangkah masuk menuju angkot langganannya.
"Paman ah ada ada aja, saya kan emang cantik mannn," Ica menjawab dengan penuh percaya diri. Tukang supir handalannya ia panggil paman saja, terlalu muda kalau memanggilnya pak.
Kalau dilihat dari kaca, memang dia gadis cantik. Lihat saja hidungnya yang mancung, bibir seksi yang berona merah muda, no lipstik lipstik. Ica nggak like. Natural is nomber one.
"Haii Buu, ketemu lagi kita untuk yang kesekian ratus nan ribuan kalinya." Ica menyapa ibu ibu yang selalu menjadi teman duduknya. Perasaan nih angkot cuma ini doang isinya.
Ibu ibu pasar, bocil ep ep yang selalu login sembari menunggu sampai sekolah, belum lagi kang angkat jasa barang pasar. Ini mulu dah temen circle angkotnya selama ini. Ada satu yang nggak hadir saat ini, si janda mules yang bertomple wajah segede gaban, tumben libur tu janda, biasanya selalu menjadi prolog pergibahan sebelum sampai sekolah.
"Iya neng ica, tiap hari makin cantik aja," Sapa ibu deket ica balik.
"Bu, katanya ada rumor pelecehan ya?" Berkenaan si janda mules nggak hadir, ica lah yang menjadi prolog gibah kali ini.
"Bener banget neng, katanya dia hmm hmm di kos neng." Ibu ibu deket ica menjawab antusias. Namanya ibu Romlah. Salah satu pedagang dipasar jangkrik.
"Kok bisa buk, kan anak kos rame." Ica pun tak mau kehilangan informasi, ia memperbaiki duduk nya saling hadapan.
"Justru itu neng. Saya denger nih, katanya hm hm nya SCTV!"
"Hah, gimana tuh?" Tanya ica.
"Satu untuk semuaa." Bukan bu Romlah yang menjawab, melainkan si bocil ep ep yang tengah war.
"Lu cukup jadi bocil ep ep deh, jangan sok sok ikut gibah," Seru ica. Bicik itu masih terlihat fokus dengan layar hpnya.
"Musuh terlihattt!"

KAMU SEDANG MEMBACA
aku bukan wanita tangguh
Romanceini real hasil pemikiran sendiri. dilarang plagiat! manfaatkan otak kalau mau membuat cerita. Pierisa alessa putri, nama yang cantik, tak jauh banding dari rupanya. gadis cantik ini kerap di panggil ciek. melenceng jauh dari nama kelahirannya. pie...