BAB 3

86 15 4
                                    








"Aahhhk...."

Bunyi teriakan dan pukulan saling beriringan. Laki-laki itu, pangeran se jong berlutut lemas, dengan kedua tangannya yang diikat sebuah rantai.

Jangan tanya dimana putri jisoo, dia pingsan setelah melihat kekasihnya dicambuk tanpa ampun, berkali-kali ia memohon untuk menghentikannya, tidak ada satupun yang mendengarkan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan tanya dimana putri jisoo, dia pingsan setelah melihat kekasihnya dicambuk tanpa ampun, berkali-kali ia memohon untuk menghentikannya, tidak ada satupun yang mendengarkan dirinya. Ayahnya menuruti perintah raja kim bum untuk menghukumnya karena telah berani membawa pergi calon istrinya.

Tidak ada yang berani melawan penguasa goryeo itu, meskipun dia belum sepenuhnya berhak atas putri jisoo.

"Pangeran yang se jong, hukumanmu selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pangeran yang se jong, hukumanmu selesai. Setelah ini kau dilarang menemui putriku lagi, atau kau akan menerima hukuman yang lebih berat dari ini"

Ucap raja joseon yang membuat raja kim bum yang berdiri disampingnya  tersenyum puas. Kali ini tidak ada yang bisa menyentuh gadisnya lagi.

Raja Joseon beserta putra mahkota haein lebih dahulu meninggalkan ruangan hukuman. Disana hanya tersisa raja kim bum dan pangeran se jong yang masih terikat.

"Bagaimana rasanya? Menyenangkan bukan?"
Ucap raja kim bum dengan nda mengejeknya, sedangkan pangeran se jong menatapnya penuh amarah. Meskipun sekujur tubuhnya dipenuhi luka memar dan darah yang masih segar, pria itu masih berdiri dengan gagahnya.

"Orang sepertimu sama sekali tidak pantas untuk jisoo"

"Kau berkata seperti itu karena tidak bisa memilikinya, takdimu memang harus menjauh darinya"

"Aishh..!! jika saja aku mendengar berita buruk tentangnya saat bersamamu, akan kuhabisi kau"

"Tenang saja aku hanya akan menyiksanya dengan kenikmatan. Tubuhnya terlihat begitu indah, aku sangat tidak sabar menikmatinya"
Ucap raja kim bum dengan smirknya, kemudian meninggalkan ruangan.

"Ah sial!!! "






Sementara putri jisoo yang kini berada dikamarnya sudah siuman.
Raja kim bum, pria itu berdiri didepan ranjang miliknya.

Sovereign ( Endless Revenge ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang