3 :: Kumpul SGLDW

165 19 4
                                    

( Abiandra dan Abisatya )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Abiandra dan Abisatya )
.Tw(o)ins.
.
.
Jangan lupa follow akun ini ya.
Vote juga. Terimakasih.
.
.

Tepukan kecil berasal dari pipinya membuat Satya terbangun dari dunia mimpinya. Ia sempat mengeluh, bukannya tepukan itu berhenti tapi malah makin terasa kencang.

Satya membuka matanya, menatap tajam pemuda yang sedang melihat dirinya, jangan dilupakan senyuman konyolnya itu terlihat menyebalkan dimata Satya.

Satya segera menarik gulingnya untuk menutupi wajahnya, dengan cara memeluk gulingnya erat.

"Lah kok malah molor lagi?" Tangannya langsung mencoba menarik guling yang tengah dil peluk Satya. Semakin ditarik semakin kencang juga pelukan yang Satya berikan. Dan itu membuat pemuda yang tengah membangunkan Satya langsung menghela nafasnya.

"Bangun bro, jogging gas lah. Alun-alun liat cewek.." katanya sembari menepuk bahu Satya.

Satya mendelik mendengar alasan pemuda itu datang pagi-pagi, perkara hari ini ada senam pagi untuk para wanita didaerah sini. Membuat pemuda itu semangat.

"Nggak Vin, gua capek.."

"Ah lo mah, kita tuh kudu olahraga bro. Biar sehat..." Satya diam menghiraukan nasehat yang tengah diberikan oleh Gavin selaku teman satu tongkrongannya.

"Kan kita abis minum bi—" Oke ucapan ini tak bisa dibiarkan, Satya langsung bangun. Mendekap mulut Gavin dan jangan lupa tatapan tajam Satya.

Gavin tersenyum, ia sukses menang dan berhasil membuat Satya si pemalas dihari sabtu ini, bangun dari kasur kesayangan dan meninggalkan guling kebanggaannya.

Satya melepas dekapannya, lalu bangun meninggalkan Gavin. Ia berjalan kekamar mandi untuk mencuci muka, lalu kembali melihat temannya itu tengah senyam-senyum tidak jelas.

"Dibawah aman?" Gavin mengerutkan alisnya, lalu segera menatap kebawah. Tatapannya langsung berhenti pada selangkangannya.

"Bodoh." satu kata itu lolos dari mulut Satya pelan.

Gavin kembali menatap Satya dengan tatapan melotot, "mesum lu Sat..."

"Iya bangsat, lu yang bego." sewot Satya, bosen dia dipanggil sat sat.

"Dilantai bawah aman gak?" Ucap Satya lembut, tidak dengan ekspresinya yang sudah gondok. Gavin yang mulai paham langsung ber"oh ria.

"Aman, nyokap lu teler bro." Satya mengangguk lantas pergi lebih dulu tidak memperdulikan seruan dari Gavin.

Satya melangkah kearah kamar disampingnya, mengetuk selama tiga kali. Saat tangannya ingin mengetuk kembali, tepukan dibahu Satya membuatnya menengok ke arah Gavin.

"Si Andra dah pergi, tadikan dia yang bukain pintu terus nyuruh gua masuk." Satya langsung menjitak kepala Gavin, sungguh dia kesel dengan kelemotan Gavin plus kepolosan bocah ini.

tw(o)ins [ Yoon Chanyoung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang