6 :: Samudra

83 14 3
                                    

( Abiandra dan Abisatya )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Abiandra dan Abisatya )
.Tw(o)ins.
.
.
Jangan lupa follow akun ini ya.
Vote juga. Terimakasih.
.

___________________________________________

"Gimana dengan Satya dok?" tanya pria baya yang berstatus Ketua dikelompoknya-Pak Kim.

"Syukur dia hanya mengalami stres dan shock, sepertinya dia memikirkan sesuatu dengan berlebihan." Semua yang berada menghela nafas lega, syukur Satya tidak mengalami hal yang mengerikan.

"Syukurlah kalau begitu." Dokter tersebut mengangguk, lalu meminta izin untuk pergi ke ruangannya.

"Kalian jangan berisik, Satya butuh istrahat. Kalo gitu saya ke ruang administrasi, saya juga langsung pulang." sekitar 18 orang dihadapannya segera mengangguk paham.

"Dan kalian pulanglah, biar Satya dijaga Gavin, Dika, Wili dan Liam."

"Bubar." Semuanya kembali mengangguk, lantas terdiam sesaat membiarkan Ketua jalan lebih dahulu. Meninggalkan Gavin, Dika, Wiliam dan Liam yang menetap di rumah sakit ini.

"Resiko berfikir berlebihan bisa bikin shock ya." lontaran Gavin membuat keempatnya yang duduk di depan ruang Satya langsung menatap pintu yang ditempati oleh Satya.

"Ya itu stres namanya juga, overthinking boleh asal jangan berlebihan." jawab Dika, lalu menepuk-nepuk Gavin pelan. Dika tau Gavin tengah bersedih, sahabatnya yang terlihat kuat ini tiba-tiba sakit adalah hal yang jarang ia temui.

"Udah do'ain Satya biar cepet sembuh." Gavin tersenyum lembut.

"Iya, semoga adeknya ngasih kabar deh. Biar Satya ga drop lagi." Semuanya menganggukkan kepala mereka bersamaan.

Liam yang sedang memegang ponsel Satya, langsung membuka kunci layar ponselnya itu. Mudah, hanya angka kelahiran Satya.

Tangan Liam sibuk mencari kontak Andra, terlihat begitu banyak bubble chat yang Satya berikan.

"Ga ada satu pun yang dibales, padahal dah sebanyak ini." Dika yang berada disamping Liam lantas menoleh, melihat ponsel Satya yang tengah berada diroom chat Andra.

"Tumben Andra susah dihubungi, biasanya pas kita nanya abangnya ada gak, beberapa detik kemudian langsung dibales." Liam mengangkat bahunya, entahlah kejadian ini jarang terjadi. Membuat Liam dan Dika yang kebetulan sering menghubungi Andra itu langsung bingung.

"Mereka berdua itu sama." Ketiganya menoleh menatap Gavin yang tengah menunduk.

"Sama-sama susah buat cerita ke orang sekitarnya, gua rasa Andra punya masalah dan mau coba nyelesaiin itu dengan caranya sendiri."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

tw(o)ins [ Yoon Chanyoung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang