5 :: Keduanya yang terikat

90 16 6
                                    

( Abiandra dan Abisatya )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Abiandra dan Abisatya )
.Tw(o)ins.
.
.
Jangan lupa follow akun ini ya.
Vote juga. Terimakasih.
.
.

"Wah seperti biasa Satya selalu berhasil ya ketua." Satya menenggelamkan kepalanya dengan bantal, ah ia malas mendengar pujian dari anggotanya.

"Pemimpin kaliankan emang juaranya kalo soal tugas." ucap pria baya yang langsung tertawa.

"Ketua, kita kapan diberi tugas? Bosen kita begini terus." lontaran Gavin, menatap ketua.

"Minggu depan, kalian bakal dapet tugas. Siap mental kalian." Entah anggotanya Satya memang kurang waras, disuruh buat siapkan mental tapi malah teriak-teriak kesenengan.

"Party?!" Ucap Liam membuat semua orang diam. Lantas mengangkat tangan ramai-ramai.

"Gas lur..." Sorakan dan tepukan membuat ruangan berukuran sedang ini berisik dan ricuh.

Satya melempar bantalnya kearah Liam. Sedangkan Liam dengan cepat sudah menghindar dari timpukan bantal Satya.

"Berisik." Satu kata keluar dari mulut Satya membuat keadaan menjadi hening dan sepi. Anggotanya langsung berjalan acak, bahkan ada orang yang langsung menatap tembok, hal paling anehnya seakan tengah berbicara dengan orang.

"Akh sial, akting lo pada jelek."

Satya bangun dari sofa, lalu berjalan keluar markas. Sembari menatap ponselnya, jantungnya sudah seperti ditekan. Entah batinnya merasakan kembarannya tengah mengalami hal yang menyakitkan, hingga dirinya merasakannya.

"Lo dimana Ndra? Gua khawatir."

Satya kembali menaruh ponselnya disaku jaket, menatap awan yang sudah sedikit gelap. Hujan sepertinya akan datang lagi. Apa Andra membawa payung? Pikiran melayang hanya memikirkan Andra.

Bahkan ia menghiraukan panggilan Liam untuk masuk, merayakan keberhasilan tugas Satya.

Satya seakan tuli, entah firasatnya makin tidak enak. Ia berjalan tanpa pamit pada orang yang berada di markas.

Kakinya berjalan tanpa arah, hingga dirinya berhenti dijalan raya. Menatap lekat orang-orang yang tengah berjalan kesana kemari.

"Gua harus kemana?"

"Pulang?"

"Atau balik?"

_____________________

Andra melangkah pelan, ingin rasanya ia kabur dari tempat ini. Tapi bukankah itu sia-sia jika dirinya akan bertemu lagi besok oleh pemuda itu.

tw(o)ins [ Yoon Chanyoung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang