Bab 13

2.9K 171 12
                                    

Haechan terbangun dari tidur nya, tentu nya dengan tubuh yang terasa remuk, dan lemas.

Di samping nya terbaring pemuda tampan yang masih memejamkan matanya.

'Kalau tuan Jaemin sedang tertidur keliatan sangat polos' batin Haechan menatap wajah Jaemin Yanga da di hadapan nya.

"Kau suka melihat ku dengan kagum seperti itu?" ucap Jaemin dengan mata yang masih terpejam.

Haechan beranjak bangun dan langsung terduduk, Haechan lupa kalau bagian tubuh bawah nya sakit, karna rasa terkejut nya.

"Shh" ringis Haechan.

"Kalau kau keluar dari selimut yang menutupi tubuh mu, aku tidak menjamin kalau aku tidak memakan mu sekarang" ucap Jaemin yang ikut bangun.

"Hari ini aku ada kelas tuan" ujar Haechan pelan.

"Kau ingin pergi dengan jalan mengangkang?, untuk berjalan saja belum tentu kau bisa, hari ini kau izin, lagi pula hari ini bagian Jaehyun" ucap Jaemin.

Jaemin berjalan menuju kamar mandi guna membersihkan diri nya, Haechan mengambil baju kemeja bekas Jaemin lalu memakai nya.

Haechan berjalan pelan keluar dari kamar Jaemin menuju kamarnya, tapi belum sampai kekamar nya, Haechan berpapasan dengan Jisung yang seperti nya akan pergi.

"Perlu bantuan?" tanya Jisung, menatap Haechan.

"Tidak, terimakasih tuan" jawab Haechan dengan wajah yang menunduk.

Tanpa persetujuan Haechan, Jisung mengangkat Haechan, tentu saja Haechan sedikit berontak karna terkejut.

"Saya bisa jalan sendiri tuan, lepas" berontak Haechan berusaha turun dari gendongan Jisung.

Jisung tentu saja tidak terganggu hanya karna berontak kan kecil yang Haechan lakukan.

"Bersihkan diri mu, aku pergi kuliah dulu" ucap Jisung setelah menurun kan Haechan, mengusap rambut Haechan yang berantakan lalu pergi.

"Seperti bukan tuan Jisung" heran Haechan, bahkan Haechan sempat tidak bisa mencerna apa yang Jisung perbuat padanya tadi.

Dari pada memikirkan hal yang tidak penting Haechan memilih untuk segera membersihkan diri nya, Haechan mulai sudah tau watak-watak dari anak Jung.








"Apakah Haechan tidak masuk hari ini?" tanya Jisung kepada Jaehyun.

"Kau sendiri kenapa?" tanya Jaehyun

"Hari ini mengenang kepergian orang tua kita kalau kau lupa"  jawab Jisung.

"Lagi pula kau selalu mengambil keputusan sendiri, kau memutuskan tidak ada acara setiap mengenang kepergian orang tua kita, hanya karena trauma Mark akan kembali" lanjut Jisung.

"Tutup mulut mu" ujar Jaehyun, aura dimana hanya terdapat Jaehyun dan Jisung serasa mencekam.

"Kenapa?, kau akan membunuh ku?, asal kau tau aku tidak takut pada kematian" ucap Jisung

Tiba-tiba saja Jaehyun sudah merubah posisi nya, tangan dengan kuku panjang warna hitam, mencengkram leher Jisung.

"Kalau aku tidak ingat kau adik ku, sudah ku habisi kau Jisung" dingin Jaehyun dengan mata merah gelap.

Jisung yang sedang tersulut amarah pun, mengeluarkan taring nya, begitupun matanya berubah warna merah.

"Kau disini tidak punya kuasa, aku adalah pemimpin kastil ini, aku kau mengerti?" lanjut Jaehyun yang semakin erat mencengkram leher Jisung.

"Diam nan menurut saja" ucap Jaehyun melepaskan cengkraman nya pada leher Jisung.

"Angh, sialan" erang Jisung.









VAMPIR (HAECHAN HAREM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang