Meski alur dan ceritanya ngawur,aku tetap nulis pantang mundur. Chuaaakkzzz
Selamat membaca...
Jordan tahu ini keputusan yang ngaco,rumahnya hanya berjarak dua puluh menit dari bandara tapi ia malah rela berkendara lebih jauh menempuh perjalanan selama empat puluh lima menit dan menembus jalanan pagi hari yang identik dengan kata macet. Demi apa coba??.
Kaki letihnya melangkah masuk ke dalam lift dan menekan angka 11 disana. Bibirnya sedikit terangkat menyunggingkan senyum tipis saat mengingat rupanya sudah lama ia tak kemari. Hari ini Weekend,pasti dia masih tidur. Jordan melirik jam tangannya,waktu menunjukkan pukul tujuh pagi.
Lift berdenting nyaring lalu terbuka,Jordan segera keluar dan berjalan menuju unit apartemen nomor 42. Jemarinya dengan lugas menekan tombol smart lock ,bahkan kombinasi angkanyapun sudah ia hafal diluar kepala. Berharap kodenya masih sama dan tak berubah.Pintu berbunyi dan terbuka hingga senyum di wajah Jordan makin lebar. Benar,tak ada yang berubah.
"Mbaaaaak...mbaaaak...!!" Serunya nyaring sembari melepas sepatu lalu meletakkannya di dalam rak sepatu "Mbak winnaaaa..." Panggilnya dengan sedikit dendangan lucu meski langkah kakinya gontai.Ya benar,pagi ini Jordan main ke apartemen Winna. Benar pula dugaan Jordan kalau pemilik apartemen ini masih tidur. Soalnya Winna itu suka ngebo alias bangun siang-siang.
"Lhooo heh!? Kok tidur sini?." Kaget Jordan mendaratkan pantatnya di atas sofa empuk di sebelah kepala Winna,hingga empunya bangun dan mengerang. Winna-nya sendiri masih meringkuk tidur di sofa dengan selimut tebal membungkus tubuhnya. Hanya kepalanya saja menyembul terlihat.
Jordan melihat Winna bangkit dari tidur dan menatap Jordan bingung. "Lho kapan kamu masuknya?."
"Barusan." Jawab Jordan santai.
"Tumben."
"Tumben apanya,Mbak?."
"Tumben kesini lagi." Jawab Winna. Menguap dan menyandarkan punggungya hingga selimut di pangkuannya jatuh di lantai. Agaknya tak terkejut dengan kehadiran Jordan yang tiba-tiba,seolah hal itu sudah biasa.
"Ya kan kemarin-kemarin ada pacarmu. Gak lucu aja kalau aku sering-sering nongol disini,Mbak." Jawab Jordan. "Sekarang kan kalian udah putus." Lanjutnya tengil.
Plakk...
"Aduhhh..." Jordan mengelus lengannya yang jadi sasaran tampol Winna. Tidak keras namun lumayan sakit. Soalnya tenaga Winna kalau kata jordan tidak main-main,mengingat tangan lentik itu sering dipakai nguleni adonan.
"Omongannya ya,tolong dijaga!! Gak usah ngingetin lagi kalau aku sekarang jomblo." Omel Winna mencak-mencak.
Jordan terkekeh lalu gantian berbaring berbantalkan paha Winna. Posisi yang menurutnya nyaman,toh empunya tak keberatan kalau Jordan mode ngusel mager begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIMPANAN || genderswitch ateez ||JongWooSanSang
FanfictionWinna wanita lajang usia 29 tahun,hobinya menjadi ani-ani simpanan gadun tajir akhirnya bertemu dengan Steven si teman masa sekolah. Cinta yang tepat di waktu yang salah benar adanya. Sayangnya Steven yang sempurna seratus persen sudah beristri. Maj...