#4 || JESSI

245 34 10
                                    





Happy Reading‼️


"Jessi pulang" ucap Jessi sambil menyalakan lampu rumahnya yang masih gelap karena kedua orang tua nya belum pulang sampai sekarang.

Kini sudah menunjukkan pukul 23 malam, setelah mengantar Olla pulang Jessi sendiri tidak langsung pulang ia terlebih dahulu pergi bermain dengan teman teman nya hingga larut malam dan baru pulang sekarang.

"Guk! Guk!" Setelah lampu menyala Jerry terbangun dan menghampiri Jessi.

Jessi langsung mengangkat Jerry untuk di bawa ke kamarnya yang ada di atas, Setelah sampai Jessi langsung mengunci pintu kamarnya dan menaruh Jerry di atas kasur nya karena Jerry memang teman tidur Jessi sedari kecil jadi tidak masalah jika sang peliharaan menginjak injak kasur putihnya itu.

Lalu ia pergi ke kamar mandi untuk mengganti baju nya itu, saat sudah mengganti baju Jessi langsung merebahkan dirinya di di sebelah Jerry ia hanya ingin langsung tidur tapi tiba tiba terdengar suara berisik dari lantai bawah.

Itu suara kedua orang tua Jessi, malam ini mereka sepertinya akan bertengkar hebat lagi.

Jessi memutuskan untuk masuk kedalam selimut dan mencoba untuk kembali memejamkan matanya, tapi tiba tiba ada bunyi yang sangat keras terdengar di telinga Jessi.

BRAKK!!

Jessi tidak bisa tinggal diam ia pun turun untuk melihat apa yang terjadi di bawah.

Sementara di bawah sudah terlihat Gerald yang melemparkan sebuah piring kaca ke arah Celine.

"MAMA!" Teriak Jessi dari arah tangga sontak Gerald dan Celine mengalihkan pandangannya pada sang anak.

Jessi kini terdiam di tangga menyaksikan kedua orangtuanya yang kembali bertengkar di malam itu.

Tiba tiba Gerald mengambil satu piring kaca dan menggemparkan nya kearah Jessi, piring itu pecah mengenai badan Jessi.

"GERALD!" Celine kembali berdiri dan langsung berlari pada Gerlad.

PLAKK!

Celine menampar wajah suaminya itu, Gerald merasa tidak terima dan balik ingin menampar Celine tapi saat itu tangan Gerald di tahan oleh Jessi.

"PAPA APA APAAN SIH?!" Teriak Jessi lantang, kini kesabaran nya sudah habis ia lelah harus terus terusan diam melihat kebusukan ayahnya itu.

"berani kamu teriak sama saya jessi!" Ucap Gerald tak mau kalah "IYA! JESSI BERANI SAMA PAPA!" Jawab Jessi dengan emosi yang menggebu-gebu.

"Papa kenapa sih?! Yang selingkuh itu papa! Kenapa malah aku sama bunda yang di siksa hah?!" Ucap Jessi meninggikan suaranya.

PLAKK!

Satu tamparan keras berhasil mendarat di pipi mulus dan putih milik Jessi, sangking keras nya tamparan Gerald pipi Jessi langsung terlihat belang.

Jessi menatap ayahnya itu dengan penuh kebencian lalu langsung berlari pergi keluar dari rumah.

"kamu mau kemana anak ga tau di untung!" Teriak Gerald.

Jessi termenung sejenak di depan pintu melihat hadapannya yang sangat gelap karena memang ini sudah sangat malam, Jessi tak menjawab teriakan Gerlad dan langsung pergi dari rumahnya hanya memakai baju kaos dan celana pendek selutut berwarna hitam, tak lupa juga ia membawa hp nya.

Jessi sempat terdiam di tengah jalan, ia bingung harus pergi ke tempat siapa malam malam begini yang jelas semua orang pasti sudah tidur dan ia takut malah mengganggu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sahabat Jadi Cinta || On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang