#3 || SUPERMARKET

220 29 0
                                    

Happy Reading‼️

Perjalanan menuju supermarket sebenarnya akan lama tapi karena Jessi mengendarakan motornya dengan sangat ugal ugalan tak perlu waktu lama mereka segera sampai.

"Dah sampai, turun met" ucap Jessi setelah membuka helmnya, Olla segera turun tapi ia kesulitan untuk membuat helm.

Jessi menyadari hal itu, ia langsung membantu Olla membuka helm nya "kalau kesusahan tuh bilang jangan cuma diem aja" ucap Jessi.

"Ya" jawab Olla dingin lalu langsung masuk ke super market sendiri, Jessi terkekeh menurutnya Olla sangat menggemaskan saat sedang ngambek.

Jessi akhirnya menyusul Olla masuk kedalam super market yang cukup besar itu, tapi saat Jessi sudah berada di dalam ia malah kehilangan jejak Olla.

"Buset dah ini cewe cepet banget jalan nya" gumam Jessi kebingungan.

Awal nya ia mencoba untuk tetap tenang pasti Olla tidak akan jauh dari sini.

Tapi setelah lima belas menit mencari ia tetap tidak dapat menemukan sahabat mungil nya itu.

Kini perasaan nya menjadi gelisah, bagai mana jika ia tidak bisa membawa Olla kembali kerumahnya? Pasti ia akan di marahi habis habisan oleh Tante Ariel dan juga om Daniel, dan segala pikiran buruk lainnya.

Jessi meraih ponsel milik nya yang ada di dalam kantong celananya dan segera mencari kontak milik Olla untuk di telfon.

Tut.. Tut..

10 detik

1 menit

3 menit

Olla belum mengangkat telepon darinya hingga akhirnya telepon itu mati akibat tak kunjung di angkat.

"Haduhh gimana nih" risau Jessi, kini jantung nya berdegup tak karuan.

Tapi seketika ada pemandangan yang membuat panik nya menjadi hilang sejenak.

Apakah Jessi akhirnya melihat Olla? Tentunya tidak.

Jessi melihat ayahnya, tapi tidak bersama ibu nya melainkan wanita lain.

"Ternyata ga kapok habis berantem sama bunda semalem" gumam Jessi, sudah sangat biasa baginya melihat sang ayah main di belakang sang ibu.

Karena Jessi sendiri sudah memergoki perselingkuhan ayahnya ya itu Gerald dari umur 10 tahun, sampai sekarang baru sekali Gerald tertangkap basah oleh Celine ya itu kemarin.

Dan hanya Jessi yang tau kalau ayah nya sudah sangat sering selingkuh dari ibu nya, kenapa ia tak pernah jujur pada Celine? Karena ia sudah di ancam oleh Gerald akan membuang nya jika saja ia mencoba untuk mengadu pada ibunya.

Jessi sudah sangat muak oleh perlakuan ayahnya karena semenjak Gerlad mulai suka berselingkuh ia selalu di telantar kan.

Saat sedang merenung sambil menatap ayahnya yang sedang bermesraan itu tiba tiba Jessi merasakan ada tangan yang menepuk pundaknya.

"Jes" Itu suara olla.

Akhirnya Jessi berbalik dan langsung memeluk Olla dengan kuat.

"Woi lepasin gila!" Berontak Olla karena merasa tercekik, dan Jessi langsung melepaskan pelukannya itu.

Jessi kini menarik tangan Olla untuk mengajak nya berpindah ketempat lain, dan mereka berhenti di rak sayuran.

"jes? Lu kenapa?!" Ucap Olla panik karena melihat mata Jessi yang merah akibat menangis.

"H-hah gua gapapa lla" jawab Jessi menghapus air mata yang tersisa di pipinya.

"Beneran gapapa nih? Kalo ada apa apa mending pulang aja kita" ujar Olla yang masih khawatir karena memang ia tak tahu apa apa tentang keluarga Jessi.

Sudah sangat lama Olla dan Jessi berteman tapi Jessi belum pernah mengajak Olla untuk bermain kerumahnya, bahkan Olla belum tau siapa nama orang tua Jessi saking tertutup nya sang sahabat.

"L-lu udah selesai belanjanya? Kalo belum apa lagi yang mau di cari?" Ucap Jessi mengalihkan topik dengan suara yang bergetar.

"Lu ada apa sih Jes?!" Ucap Olla meninggikan suaranya.

Jessi hanya menggeleng kan kuat kepalanya.

Olla menghela nafasnya "kalau emang lh belum bisa cerita sekarang gapapa kok"

Jessi mengangguk "oh iya lu udah selesai belum ini belanja nya??" Tanya Jessi kembali dan Olla langsung menggeleng.

"Gua mau beli melon Jes" jawab Olla.

"Loh rak melon bukannya ada disana ya? Kok malah ke rak sayur?" Ucap Jessi polos padahal ia yang menarik Olla ke rak sayuran.

Olla reflek memukul kepala Jessi yang membuat Jessi tambah kebingungan "kan elu yang narik tangan gua kesini kampung!" Ucap Olla dengan emosi.

"Ya udah sih santai aja keles" jawab Jessi yang membuat Olla menjadi semakin kesal dan akhirnya pergi meninggalkan Jessi di rak sayuran itu.

"Woi! Tungguin jangan main tinggal aja" teriak Jessi mengejar Olla.


















Kini Jessi dan Olla sudah selesai berbelanja, awalnya mereka ingin langsung pulang saja karena takut malah pulang terlalu sore.

Tapi di tengah perjalanan Jessi merasa lapar karena memang belum makan apa apa dari tadi pagi.

Jessi memberhentikan motornya di tepi jalan untuk memberitahu Olla akan dirinya yang lapar.

"Lah kenapa berhenti?" Tanya Olla bingung.

"Gua laper lla, kita cari makan yuk" ajak Jessi dan hanya mendapat anggukan kecil dari Olla.

Jessi kembali menjalankan motornya untuk mencari tempat makan yang bagus menurutnya hingga tiba tiba Olla memukul pundaknya.

"Jes Jes Jes" panggil Olla pada Jessi yang membuat Jessi memberhentikan motornya mendadak.

"Hm??" Sahut Jessi, Olla segera menunjuk sebuah warung makan yang terlihat enak "kita makan situ aja yuk Jes!" Ucap Olla bersemangat.

Jessi segera menepikan motornya ke tempat makan yang di maksud, saat sampai Olla dan Jessi langsung turun.

"Mau pesan apa kak?" Tanya pelayan dan langsung memberikan menu.

"Saya capcay kuah sama es teh manis aja mba" ucap Olla setelah melihat lihat menu.

Olla menoleh ke arah jessi "lu pesen apa Jes?" Tanya Olla pada Jessi yang masih sibuk melihat menu.

"Saya nasi goreng, terus minuman nya samain aja ya mba" ujar Jessi dan sang pelayan langsung pergi.

Selama menunggu makanan mereka hanya sibuk bermain hp masing masing hingga akhirnya olla membuka pembicaraan.

"Jes, kok lu ga pernah mau bawa atau ngajak gua ke rumah lu?" Tanya Olla membuat Jessi yang sedang meminum es tehnya tersedak.

"Uhuk! Ukuh!"

"Jessi! Kalau minum tuh pelan pelan!" Tegur Olla sambil mengusap punggung sahabat nya itu.

Jessi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "lu emangnya mau main ke rumah gua lla?"

"Ya mau lah! Gua kan mana pernah main ke rumah lu paling sampe depan pager doang"

"Ya udah kapan kapan kalau ada waktu gua ajak lu main ke rumah gua" Jessi mengiyakan permintaan Olla itu, Olla menjadi sangat senang karena akhirnya ia dapat main ke rumah Jessi setelah sekian lama.

"Tapi ya ga sekarang lla" lanjut Jessi seketika senyum Olla memudar, tapi tiba tiba ada pelayanan yang mendatangi mereka sambil membawa makanan.

Setelah makanan mereka sampai mereka akhirnya kembali sibuk dengan makanan masing masing.































TBC!


Akhirnya bisa update lagii, mohon kritik dan sarannya ya gais untuk cerita ini🙏🏻 takutnya kalian malah bosen sama alurnya😿

See you next chap👽




— Izin menghilangkan lagi🙏🏻

Sahabat Jadi Cinta || On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang