المواد من جوس أركانزا

19 11 6
                                    

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-mujadalah:11)

◇《•°•HAPPY READING•°•》◇

berhubungan dengan hari liburnya, rayan memutuskan untuk pulang ke pondok abah yang terletak di jawa tengah, yah..itu adalah pondok as-shidiqiyyah. Ia ingin bertemu dengan abahnya yang hampir sebulan tidak bertegur sapa dengannya.

"Assalamu'alaikum, abah, akan pulang" ucap arkan yang baru saja tiba dari masa belajarnya di kampus, berdiri dengan simpul senyum dan mata yang berbinar seraya menyalami tangan kiyai mahmud yang terduduk diatas kursi dengan motif batik.

"Wa'alaikumsalam, duduk kan, kebetulan kamu datang, abah mau ngomong bentar" timpalnya mengulurkan tangan, mengelus rambut hitam lebat zayan yang kini terduduk berhadapan dengannya

"akan, sehabis magrib ada pelajaran ilmu tajwid, kamu bisa menggantikan abah untuk memberikan materi hari ini nak?" satu alisnya terangkat, arkan yang tau kenapa abahnya melakukan ini pun hanya mengangguk, bersedia menjad pemateri di pondok mengenai ilmu tajwid dan beberapa pelajaran lainnya.

"Baik, abah, akan bersedia menggantikan abah" arkan mengangguk lalu tersenyum, mengambil salah satu tangan kiyai mahmud dan menggenggamnya dengan kedua tangan putih pucat dengan urat yang terlihat jelas ditangan kekar miliknya

Meskipun arkan lebih banyak menghabiskan waktu di pondok untuk mengkaji ilmu agamanya, tak jarang juga arkan selalu menyisihkan waktu luangnya untuk ia pakai ke tempat gym bersama salah satu teman pondoknya yang bernama hasbi.

Alhasbi mufran ghairu rasyid, pemuda 21 tahun yang menghabiskan waktunya untuk belajar di pondok as-shidiqiyyah, dirinya dikenal sebagai santri yang Kaku dan tidak berperasaan oleh seluruh santriwati di pondok tersebut.

tidak pernah terfikir sama sekali dibenaknya seorang wanita, padahal banyak sekali wanita mulai dari ning pondok, Ustadzah muda, ataupun santriwati itu sendiri. yang ia pikirkan hanyalah bagaimana caranya memantaskan diri dengan dibalut ilmu agama sebelum pada akhirnya ia dijemput oleh yang maha kuasa.

Meski begitu, bukan berarti hasbi tidak menyimpan perasaan pada wanita manapun. sebenarnya, hasbi tengah mengagumi seorang wanita manis yang ia temui secara tidak sengaja. entah megapa wanita itu terpanpang sangat jelas dalam ingatannya, kejadiannya sekitaran dua tahun yang lalu, tapi perasaannya tidak beruba sedikitpun.

*****

🕌Allahuakbar, Allahuakbar__

Adzan Magrib berkumandang memenuhi seisi pondok yang tengah berwudhu menyucikan diri untuk bertemu dengan sang maha kuasa.

Seperti biasa, sebelum memimpin shalat sang imam menghimbau jamaah agar meluruskan dan merapatkan shaf, Imam berkata:

سَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ إِقَامَةِ الصَّلاَةِ"

takdir milik tuhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang