Bab 1

5 2 0
                                    

Udara yang dingin itu menusuk tulang-tulang mereka yang sedang berperang dalam gelapnya malam. Setiap orang bersiaga membawa senjata di tangan mereka. Wajah kusam dan hitam penuh noda, baju yang sudah robek terkena lesatan peluru, tangan yang sudah terluka, kaki yang mulai gemetar karena lelah. Mereka tetap berdiri menahan kelelahan itu.

Pertarungan yang di mulai sore tadi belum lah usai.
"Jack kita harus berlari ke sisi kanan, tempat ini sudah tidak aman lagi
David sedang terluka parah kita harus mengungsi ke tempat yang lebih aman setelah itu kita akan membagi personil untuk menyerang ."

Jack pun maju ke depan sambil melihat ke sekitar apakah ada musuh di sana, setelah mereka berpindah tempat dan mengamankan teman mereka yang sedang terluka mereka mau susun strategi kembali agar bisa menaklukkan musuh mereka.

Mereka adalah sebuah squad relawan sukarela dari berbagai negara yang membantu Syiria keluar dari penguasaan ISIS. Bersama dengan warga lokal dan pejuang Kurdish  mereka mencoba melepaskan diri dan merdeka dari teor serta perang yang terjadi.

Setelah mereka mencari tempat persembunyian, mereka  keluar secara perlahan dan meliat situasi di sekitar. Yubi yang telah standby di atas reruntuhan bangunan bertingkat, mengawasi dari atas, ia di tugaskan sebagai snaiper handal d squad itu.

Tanpa di sadari  tiba-tiba ada musuh melemparkan bom ke arah mereka.
Yubi mulai membidik satu persatu musuh yang muncul.
Mereka mulai berpencar karena menghindar dari bom tersebut.
Jackk langsung menginstruksikan kepada mereka
"Kembali ke posisi awal kembali posisi awal jangan berpencar."

Dengan peralatan yang mereka miliki mereka mulai bertahan dan menyerang musuh saat itu baku tembak pun terjadi. Yubi yang sudah ber standby di atas gedung ia menembaki lawan dari atas satu persatu dan melumpuhkan mereka
Setelah pertarungan yang begitu melelahkan dan begitu panjang akhirnya mereka bisa mengalahkan musuh.

Tetapi ada satu hal yang tidak mereka sadari,  saat pertarungan yang mereka kira sudah selesai tiba-tiba ada seseorang musuh yang bersembunyi di sebelah kanan melemparkan bom
Tetapi semuanya sudah terlambat bom itu tidak bisa mereka hindari lagi, seluruh tim yang sedang berkumpul menjadi satu saat itu menewaskan seketika terkena ledakan bom. Yubi langsung menembak mati musuh yang melemparkan bom itu. Ia berteriak dan menangis. Segera ia berlari menuju kebawah.

Yubi menangis memukul-mukul tanah, ia lelap dalam kesedihan kehilangan para sabahatnya. Ia berteriak ia mencoba mengumpulkan mereka semua, ia menangis dan memeluk mereka.
Yubi yang saat itu terpukul dengan terbunuhnya rekan setimnya mencoba kembali ke pada David dan segera membawanya kembali ke markas.

Mereka kembali ke markas dan membawa  David yang telah terluka sesampainya di camp David sudah tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya. seluruh orang di kelompok itu merasa sedih dan kehilangan salah satu teman mereka teman seperjuangan mereka

Yubi sangat terpukul dengan kematian dan kehilangan teman-temannya dia mengurung dirinya dia tidak berbicara Dia tidak makan dan minum, dia begitu terluka dan sedih, dia merasa bahwa semua itu salahnya karena ia tidak dapat memperingati teman-temannya, ia hanya bisa meneteskan air mata dan menangis sejadi-jadinya .

Mereka adalah relawan internasional yang sedang berjuang membantu untuk mengusir ISIS di Suriah, mereka adalah keluarga bagi yubi
Terutama jack dia adalah sosok seorang ayah bagi Yubi,  dia terus menerus merasa bersalah dan gagal karena  tidak bisa melindungi teman-temannya, dia merasa bahwa kematian mereka adalah karena kelalaiannya yang tidak melihat kondisi di sekitar saat itu.

Saat Yubi sedang terduduk merenungkan kesedihannya datanglah seseorang pria Kurdis menghampirinya.
Ini adalah surat dari syekh untukmu dia memintamu kembali lagi ke Jordan. kamu harus segera kembali
Yubi pun langsung bangun dan menatap pria tersebut
"oh ya baiklah aku akan segera kembali."
Sebelum Yubi pergi meninggalkan jauh pria itu,  pria itu berkata pada Yubi.

"Aku tau sulit untuk mu dan tidak mungkin bagimu melupakan mereka, akupun mengerti arti dari kehilangan itu sendiri, tapi hidup harus tetap berjalan. Tidak ada perjuangan seorang yang sia-sia, kami semua berterima kasih kepada kalian yang telah membantu kami, apapun kapanpun dan di manapun kamu membutuhkan bantuan kami siap datang kepadamu dan menolong mu."

"bukankah aku seorang pembunuh?" kata Yubi

Pria itu lalu mendekati Yubi dan meletakkan tangannya di pundaknya
"Tidak ada kematian dan pertemuan yang datang tanpa ditakdirkan dan jika kamu merasa hancur saat ini, jika kamu merasa menjadi seorang pendosa, maka Aku yakin ini adalah bagian dari jihad dan sesungguhnya Allah maha pengampun dan penerima taubat."

"Dan tidak ada pemenang yang berdiri tanpa adanya luka, sekalipun kita adalah orang yang luar biasa, karena setiap perjuangan adalah pengorbanan."

Kemudian Pria itu meninggalkan Yubi sendirian,  Yubi hanya berdiri mematung meneteskan air matanya.

Bersambung...

Haii aku Han Rossie
Jangan lupa terus dukung aku untuk terus berkembang dan melanjutkan cerita ini, jangan lupa like dan share cerita ku ini ya 🥰

My DAzZLING GUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang