Chapter 5 🔞

19.8K 952 155
                                    

Panas dan sempit. Itulah yang dirasakan Bima, meskipun sudah berkali kali singgah didalam sana. Milik Bima masih juga belum terbiasa dengan ukuran sesempit lubang Faas.

Berbeda dengan Faas. Ia sudah sangat bisa menikmati milik suaminya itu. Ditambah lubangnya begitu ketat dan penuh saat Bima mulai masuk.

Dengan pelumas atau tanpa pelumaspun Faas sudah terbiasa.

"Aahh om~"

Bima meremas sprei karna miliknya selalu dijepit kuat dan itu membuatnya sedikit frustasi karna rasanya begitu nikmat.

Dengan perlahan Bima bergerak keluar masuk sambil menatap miliknya yang sedang berusaha menerobos masuk kedalam Faas.

Terkadang Bima sampai takut jika lubang sesempit itu akan robek karena harus ia masuki terus menerus dengan miliknya yang sangat besar itu.

Berbanding terbalik dengan Faas yang menikmati setiap hentakan yang dilakukan oleh Bima.

Rasanya sangat sulit Faas jabarkan karna tubuhnya sering merasa melayang setiap kali Bima menyentuhnya.

"Enghh, lebih dalam om~" pinta Faas karna ia tau milik Bima sabelum masuk dengan sempurna.

"Sure baby"
Bima mencium bibir Faas dan dengan hentakan hentakan cukup kuat, ia dapat masuk sampai pangkal miliknya.

"Sssshhhhh" tubuh Bima sedikit bergetar, entah ini hanya perasaannya atau memang lubang Faas yang menyempit. Miliknya terasa dihisap untuk masuk lebih dalam lagi. Rasanya begitu panas juga nikmat dalam satu waktu.

"Fa....."

"Iya om~"

"Kau apakan lubangmu sampai seenak ini hm?"

Mendengar itu wajah Faas bersemu merah "ish. Om nikmati saja. Cepetan gerak"

"Jawab dulu, atau kita seperti ini sampai pagi?"

Mendengar itu Faas memukul dada Bima, Bima serius jika soal kenikmatan satu ini. Pasalnya dia pernah 1 minggu di Jepang, pulang pulang langsung menerjangnya dan mendiamkan miliknya didalamnya semalaman.

"Ishh, om masih inget Michelekan?" teman konglomerat Bima namun pria itu memilih menjadi dirinya sendri yaitu ladyboy.

Bima mengangguk.

"Aku pernah bertemu dengannya di Mall, dia kemudian menyeretku kekliniknya untuk perawatan-" Faas menghentikan perkataannya karna hal itu sangat memalukan untuk diungkapkan, namun Bima sudah mengerti.

"Perawatan untuk suami hm?" Kali ini Bima yang berbunga bunga karna Faas selalu memberinya kejutan yang tidak pernah ia sangka sebelumnya.

Tidak ada kata bosan mencintai Faas yang selalu membuatnya terheran heran dengan sifat ajaibnya.

Bima meraih tengkuk Faas lalu menciumnya begitu dalam dan perlahan dibawah sana mulai bergerak
Pelan. Bima tidak mau malam ini cepat berakhir.

Faas yang manja dan bicara *aku-kamu* adalah hal yang sangat langka.

Bima ingin menikmati setiap inci tubuh istrinya.

Namun itu semua hanyalah pikiran Bima. Berbeda dengan Faas yang tak suka permainan lembut seperti ini.

"Kencengin om" pintanya yang membuat Bima terkekeh.

"Mau secepat apa hm" jawab Bima sambil menghentak lubang lapar Faas.

"Enghh.....lagihh"

"Sure baby" Bima langsung bergerak cepat meski cukup sulit karna lubang Faas benar benar begitu sempit untuknya.

Gairah Om Om 3 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang