Chapter 6 🔞

14.9K 855 168
                                    

Semalaman Faas tak tidur menunggu Bima suaminya. Ditengah tengah rasa cemasnya kemudian tangisnya pecah saat maid dirumahnya menghampiri mengabarkan sesuatu.

"Pak Bima datang tuan?" Ucapnya lalu Faas berlari dan langsung menghambur kepelukan suaminya. Ia sangat khawatir Bima terluka diluar sana.

"Kenapa menangis hm?"

"Om kemana aja?" Tanyanya ditengah tangis akan ketakutannya.

"Maaf ya" Bima membawa Faas kedalam kamar lalu menceritakan kejadian semalam.

Flashback

Semalam Bima lari kearah menjauh dari tiang listrik. Ia memilih berteduh digang sempit, diarea seperti itu angin tidak akan mudah menjangkaunya karna udaranya yang cukup hangat.

Lalu seorang wanita tua menyeretnya masuk kedalam rumah. Bima duduk didekat perapian lalu mengecek handphonenya yang tak mendapat jaringan.

Kata si nenek. Hal ini jarang terjadi dimusim tertentu, tapi karna mereka berada ditengah lautan pasifik. Iklim bisa saja berubah karna ulah simanusia itu sendiri.

Bima sangat berterima kasih sudah diperbolehkan istirahat ditempat tinggalnya. Bima memberikan kartu namanya jika suatu saat nanti membutuhkan bantuan.

Bima pamit setelah badai reda dan sudah bisa kembali dimana Faas juga Nata pasti sudah menunggunya.

Flasback end.

Dan ya, Bima merasakan geratan ketakutan pada tubuh Faas ditengah tangisnya.

"Aku tidak apa apa Fa. Sudah ya" ucap Bima sambil mengusap belakang punggung menenagkan Faas.

Faas melepas pelukannya, dengan wajah sembab, ia menatap Bima.

"Kenapa sayang?" Tanya Bima sambil mengusap air mata istrinya.

"Gue pikir, gue bakal jadi duda om, gue gak mau digodain om om gendut miskin" ungkapnya yang membuat Bima langsung tertawa.

"Terus kalau om om gendutnya kaya, kamu mau?"

Faas mengangguk kemudian menggeleng sambil terisak. "Gue operasi tu om om sampe seganteng om Bima" lalu tangisnya pecah lagi, setakut itu Faas kehilangan sosok Bima.

"Daddy" lirih Nata yang terlihat baru bangun tidur, matanya bekaca kaca. Bibirnya mulai cekung kemudian tangisnya juga pecah karna melihat ibunya Faas tengah menangis.
"Daddy! Pap piiii kenapa?"

Bima merangkul keduanya. Ia mencium pucuk kepala orang tersayangnya bergantian.

"Kalian jangan nangis hm, daddy ada disini " ucap Bima.

Selama berumah tangga. Bima baru menyadari jika dirinya sangat dicintai dan ditunggu keluarga kecilnya. Kalau bukan dirinya. Siapa yang melindungi mereka. Bima sampai meneteskan air matanya.

Dalam hati. Ia berjanji tidak akan meninggalkan keluarganya dalam keadaan apapun. Karna hanya dirinyalah tumpuan Faas juga Nata.

"Daddy janji. Tidak akan ninggalin kalian lagi hm. Badainya sudah reda. Kalian mau disini atau jalan jalan lagi hm?"

"Mau makan om"

"Sure baby" namun belum juga satu menit. Faas tertidur dipelukan Bima. Dan maid mengatakan jika Faas tak tidur semalaman.





Mereka melanjutkan liburannya dan menikmati keindahan satu persatu tempat wisata di Hawai.

Tak lupa Faas mempostingnya.

Gairah Om Om 3 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang