Gak gampang!

68 11 0
                                    

Jadi kakak itu susah, tapi bukan berarti jadi adik itu gampang.

Umji, anak ke enam keluarga Lee sudah membuktikan gimana gak gampangnya hal itu.

Setiap dia dan kakak-kakaknya ada di rumah, adaaaaaaaa aja kerjaan Umji tuh.

Dari bangun tidur nyampe mau tidur dia tuh gak bisa santai barang sejam!

Kaya hari ini, baru juga Umji duduk di tepian kasurnya setelah capek ngepel lantai dua karena gak sengaja numpahin botol sirup, eh udah diteriakin aja dia sama Yerin, kakaknya nomor dua buat matiin lampu kamar.

Padahal jarak antara Yerin sama saklar lampu cuma dua langkah, eh kakaknya itu lebih milih ngeluarin energinya buat teriakin nama Umji.

"Jangan lupa pintunya ditutup," kata Yerin yang posisinya tiduran di atas kasur, pegang hp, lagi set alarm, mau siap-siap tidur.

"Ya, sama-sama," kata Umji.

"Hehe, maaci adikku."

Setelah nutup pintu kamar Yerin, Umji kembali masuk ke kamarnya, terus biar gak diganggu, dia ngunci pintu.

Tapi, baru juga Umji akan memasuki dunia maya, tiba-tiba kedengeran suara langkah kaki yang gak lama setelahnya pintu kamar Umji kebuka lebar.

"UMJIIII!!" teriak Yuju, kakak nomor empatnya yang suaranya memenuhi seisi kamar Umji.

Jelas Umji kaget dong, kok bisa kakaknya ini buka pintu kamarnya? Perasaan tadi udah dikunci?!

"JI JI! Kak Yuju beli Tanghulu nih! Ayo kita makan sama-sama!!!" kata Yuju heboh sambil ngangkat tinggi-tinggi plastik putih di tangannya.

Ngeliat makanan di tangan Yuju, mata Umji langsung berbinar. Udah dari lama Umji mau Tanghulu, cuma tiap mau beli selalu aja lupa.

Umji sama Yuju kemudian makan Tanghulu di ruang makan. Ada lima macam buah berbeda yang Yuju beli. Tomat ceri, stoberi, anggur, nanas, sama jeruk.

Umji nyoba semuanya satu-satu dan semuanya enak! Tapi Umji paling suka yang anggur.

BRAK!

Saat Umji dan Yuju lagi menikmati manisnya Tanghulu, pintu tiba-tiba dibanting, arahnya datang dari pintu depan.

"Kalau Mingyu kesini bilangin gue gak ada!" kata Eunha ke Umji sama Yuju, lalu naik ke lantai dua.

Yuju sama Umji berpandangan, merasa udah gak asing sama hal ini karena yah tiap seminggu nih kakak sama pacarnya itu WAJIB buat ribut kaya begini.

Gak lama, bel rumah bunyi. Yuju sama Umji udah tahu itu siapa. Dan tanpa intruksi, Umji langsung angkat pantat.

"Ji, Unanya ada?" kata Mingyu begitu Umji buka pintu.

"Gak ada," jawab Umji.

"Bohong, tadi gue liat dia masuk."

"Kalau tau kenapa nanya?"

Mingyu nyengir, "Panggilin dong, Ji. Hhe."

Umji langsung gelengin kepala, "Maaf banget tapi aku masih sayang sama nyawaku."

"Yah Jiiiiii, plisssss," mohon Mingyu.

"Gabisa kak, maaf."

Kemudian tanpa denger lagi Mingyu, Umji masuk ke rumah dan kembali ke ruang makan, tapi gak cuma Yuju, sekarang udah ada Eunha juga di sana, lengkap sama mata bengkaknya.

"Kak Una habis nangis?"

"Gak usah banyak tanya," ketus Eunha.

Umji duduk di samping Yuju, lanjut makan Tanghulu dengan perasaan takut. Takut sewaktu-waktu kakak nomor tiganya ini tiba-tiba mele...

"MINGYU JELEK! MINGYU ITEM! MINGYU DEKIL! BISA-BISANYA LO NINGGALIN GUEEEEEEE ARGGGGGHHH!!!" racau Eunha tiba-tiba, bikin Yuju langsung pergi dengan kecepatan kilat tanpa diketahui Eunha, ninggalin Umji yang mau gak mau harus nenangin Eunha.

"MINGYU JELEK! MINGYU ITEM! MINGYU DEKIL! BISA-BISANYA LO NINGGALIN GUEEEEEEE ARGGGGGHHH!!!" racau Eunha tiba-tiba, bikin Yuju langsung pergi dengan kecepatan kilat tanpa diketahui Eunha, ninggalin Umji yang mau gak mau harus nenangin Eunha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

220624
Ast.

456Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang