Happy reading.
__________________Malam hari nya freya menghampiri marsha yang tengah melamun di balkon, lalu ia bertanya pada marsha. "Cha? Ngapain disini, ini udah malam udaranya dingin, kamu lagi ngelamunin apa emangnya?" tanya freya.
"Eumm.. Engga aku cuma keinget sama az- eh engga deh fre, ayo kita masuk aja." marsha langsung menarik freya, namun freya hanya diam.
"Fre? Ayo masuk." ucap marsha yang heran pada freya. "Az? Azra?" Tanya freya.
"E-ehh, engga ngapain aku ngelamunin dia? Ga jelas." ucap marsha. "Ngapain? Aku tanya." ucap freya.
"Engga loh fre! Aku ga mikirin dia!" kesal marsha karena freya memasang wajah datarnya. "Jujur aja." ucap freya.
"Hmm, aku cuma mikirin ucapan dia waktu itu aja fre." ucap marsha. "Ucapan apa? Apa ada sangkut pautnya sama aku?" Tanya freya.
"Iya, waktu aku masih pacaran sama dia, aku kaget sama ucapan dia yang mau 'bunuh' kamu fre.." ucap marsha yang takut pada ucapan Azra itu.
Freya mengangkat satu alisnya. "Bunuh? Emang aku salah apa cha? Sampai dia mau bunuh aku?" tanya freya.
"Aku ceritain.." Marsha menceritakan itu (chap 11.)
"Yaudah kalo dia bunuh aku, dia ditangkep polisi, terus aku bakal gangguin dia." ucap freya dengan santainya. "Maksudnya kamu gangguin dia apa?" Tanya Marsha
"Kan dia udah bunuh aku, aku datengin dia lah." ucap freya lalu Marsha mengangguk mengerti. "Eh, astaghfirullah ya tapi jangan sampe lah, gila kamu." ucap marsha.
"Hehehehe bercandaa." freya merangkul marsha lalu berjalan ke kamarnya.
Di kamar freya.
Marsha menutup jendela kamar itu, freya ini memang kebiasaan setelah membuka jendela itu, ia tak menutup nya kembali, kalau ada maling bisa bahaya.
"Eh cha, kamu penasaran ga sih apa yang mau orang tua kita omongin?" Tanya freya pada marsha yang sedang menutup jendela itu. "Iyaa, Kira-kira mereka mau ngomongin apa ya?" Tanya marsha.
"Kita liat besok aja deh, tidur yuk? Udah malem nanti ada hantu." ucap freya menutup tubuhnya menggunakan selimut.
Marsha yang mendengarnya pun langsung merinding dan berlari ke kasur lalu menjatuhkan dirinya disana. Marsha menutupi badannya menggunakan selimut itu dan memeluk freya.
"Bisa gausah nakutin ga? Mana ini malam jum'at." ucap marsha yang terus memeluk freya. "Malam jum'at? Hmm gimana kalau kita.." ucap freya
"Gausah aneh-aneh!" Marsha menutup mulut freya menggunakan lengannya. "Emmhh emmm lepas chaa!" ucap freya tidak jelas karena mulutnya tutup oleh marsha.
"Makannya gausah aneh-aneh." Marsha melepaskan lengannya dari mulut freya. "Huhh.. Huhh.. Engaphh.." ucap freya ter engah-engah.
"Udah ah mau tidur." ucap lalu memejamkan matanya dan tertidur. "Wow! Udah tidur aja." freya melihat wajah marsha yang sudah tertidur.
Freya memejamkan matanya lalu tertidur.
Keesokan harinya. Marsha terbangun dan freya masih tertidur, seperti biasa ia membangunkan freya.
"Bangun sekolah." ucap marsha menggoyangkan tubuh freya. "Iya sebentar.." Freya terbangun lalu mengumpulkan nyawa nya.
Cklekk.. Pintu kamar freya terbuka, dan mereka langsung menoleh, ternyata itu adalah lily.
"Kak, hari ini kakak sama kak marsha izin dulu katanya, kalian ga sekolah." ucap lily dengan wajah malasnya.
"Maksudnya? Tapi kenapa lu pake seragam sekolah li?" Tanya freya. "Argh, udah deh jangan banyak nanya, kalian mandi aja sana, mama sama papa nungguin." ucap lily lalu kembali menutup pintu kamar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged marriage (fresha) END
Science Fictionif you don't like it, skip it INI FIKSI JANGAN DIBAWA KE REAL LIFE. Ga pandai buat deks jdi baca aja ya..