Tutorial

11.1K 326 35
                                    

Dengan sangat antusias seperti biasa kamu menyambut Sylus, kekasihmu yang baru saja pulang dari tempatnya bekerja. "Mas!" Ucapmu dengan senyuman lebar di wajahmu.

Tentu saja itu membuat hati milik Sylus seperti dilapisi oleh selimut yang hangat, tanganya meraih kepalamu lalu mengusapnya dengan pelan. "Tadaima." Kamu sangat senang diusap seperti itu olehnya, lalu kamu kecup pipinya. "Okaeri! Terima kasih sudah bekerja keras untuk hari ini Mas!"

Sylus tersenyum menatapmu. "Mas mau bersih-bersih dulu atau makan dulu? Biar aku siapin!" Tangan kecilmu membantu menyingkirkan tasnya, namun tiba-tiba Sylus memeluk pinggangmu dari belakang.

"Mas...?" Kamu terheran sejenak karena kini wajahnya ia tenggelamkan di belakang lehermu, mengecupnya, memberikan tanda disana yang membuat bulu kudukmu berdiri. "M-mas kenapa tiba-tiba—"

Wajahnya mendekat ke arah telingamu. "Mmm? Kamu lupa?" Suaranya berat begitu pula napasnya panas berhembus di belakang telingamu.

"Apa?" Tanyamu sambil mencoba berpikir kembali apa yang terlewat.

Sylus meremas pinggulmu pelan. "Masa mas harus ingatin lagi?" Ia kecup lagi tengkukmu, tangannya memeluk pinggangmu erat mengusap hingga ke perutmu. Kecupannya naik ke telinga, sesekali digigit pelan sehingga tubuhmu bergetar dan memanas. "Kamu mau tau kan squirting itu apa?"

Deg. Jantungmu berdetak kencang. "Ah— itu ya mm—" Belum selesai kamu melanjutkan perkataanmu, Sylus sudah menggendongmu ke arah sofa. Di dudukannya kamu diatas pahanya sambil menatap kearahnya. "T-tapi kenapa sampai begini mas—"

"Mm?" Diangkatnya dagumu supaya lebih jelas rupa di mata Sylus. Bibirnya tersenyum lebar sambil terkekeh pelan. "This is the way, sayang."  Kecupan dibibir terasa hangat, tapi Sylus menyeringai sesudahnya.

Kamu merasa gugup, dan bingung. Kekasihmu itu menyadarinya, lalu menangkup pipi sembari mengelus dengan lembut. "Kenapa? Mau berhenti?"

Dirimu tidak dapat menjawabnya, hanya bisa menatap wajahnya sambil mulut setengah terbuka. "Uh—"

"Gimana kalau gini aja sayang." Sylus menempelkan keningnya pada keningmu, menggenggam tanganmu erat. "Kalau kamu nggak suka, boleh bilang stop, okay?" Dikecup kening milikmu penuh sayang sembari menatap lagi matamu, mencoba membuatmu yakin kalau dirinya tidak akan menyakitimu.

Kamu mengangguk walau hati masih terus berdebar. "Okay..."

Setelah mendapat lampu hijau darimu, bibir mungil milikmu diraup oleh milik Sylus. Pelan, hangat, sedikit basah, namun ia coba sebisa mungkin untuk membuat hatimu sedikit tenang. Ciumannya cukup membuat tubuhmu panas, seakan membangkitkan sesuatu dalam diri. Ingin menjadi milik Sylus seutuhnya.

"Boleh Mas mulai pelajarannya?" Dikecupnya lagi bibirmu sebelum kamu menganggukan kepala.

Tanpa membuang waktu tangannya sudah melempar setiap lapisan kain yang menempel pada tubuhmu, membuat kulit cantik dibadan mungilmu terekspos dihadapannya. Kemudian Sylus balik badanmu sambil pahamu dilebarkan ke pahanya. Dikecupnya lehermu dan ditinggalkan jejak sebagai tanda kalau kamu adalah milik Sylus.

Semakin banyak dikecup leher dan pundakmu, semakin terengah napasmu. Belum lagi tangannya yang terus menjamah tubuhmu yang sudah tak ada sehelai kain yang menutupi. Hangat dan panas tubuhmu terasa oleh Sylus. Membuatnya semakin bersemangat untuk menyantapmu. "Ah— M-mas..."

Tangannya semakin lama semakin turun, ke pinggang, lalu ke pahamu mengelusnya pelan tapi cukup membuat tubuhmu merinding. "Mas...." Kamu terengah, semakin lama seperti semakin meleleh karena Sylus.
Lalu ketika tangannya menyentuh bagian sensitifmu, kamu sedikit meloncat. Namun, tangan satunya milik Sylus memeluk perutmu. "M-mas?!?" Wajahmu semakin memerah dan memanas.

Bounded (NSFW) Sylus x Fem! Reader (Love and Deepspace)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang