THE BOY NEXT WORLD ⊹⊹ TERJEMAHAN INDONESIA

30. TBNW || Akhir

The Boy Next World คนละกาลเวลา by Mame.

Cirrus X Phugun

⊹˚₊‧───────────⊹──────────‧₊˚⊹

Dalam perjalanan pulang ke apartemen dari rumah Cirrus, keduanya tidak mengucapkan sepatah kata pun, hanya berpegangan tangan dan tak ingin berpisah.

Phugun masih memegang tangan Cirrus saat memasuki lift, mereka kembali ke kamarnya dan masih tidak mau melepaskan tangannya.

"Apa kamu lelah?"

Cirrus bertanya saat mereka duduk di sofa. Phugun tersenyum, bersandar kuat di dada kekasihnya dan wajahnya menempel padanya, dia mendengarkan detak jantung yang berirama dan kuat, dia bisa memahami betapa gugupnya Cirrus.

"Aku tidak lelah, Phi Cir yang menjaga Phu selama bertahun-tahun, seharusnya kamulah yang lelah."

"Aku tidak—"

"Jangan berbohong." Phugun tiba-tiba menyela dan orang yang berekspresi kaku itu terdiam.

"Aku hanya ingin ... melakukannya, tapi itu mungkin terlalu berat bagimu."

Phugun tidak tahu jika orang lain yang melakukannya untuknya, dia pasti akan berpikir tentang penguntit mesum, tapi sejak dia bertemu Cirrus dan jatuh cinta dengan orang tersebut, dia tidak menganggap perilaku Cirrus itu berlebihan.

"Setiap kali Phu kehilangan banyak barang, apakah Phi Cir yang mencarikannya untukku?"

"Ya."

Mendengar jawabannya, Phugun membenamkan wajahnya di pelukan Cirrus dan marah karena betapa bodohnya dia. Berapa kali laki-laki ini menyemangatinya, tapi dia mengira itu karena keberuntungan, jadi jika suatu saat dia merasa kurang beruntung, itu bukan karena dia memakai warna yang salah, tapi karena Cirrus tidak bersamanya.

Dia kikuk dan pelupa, tapi barangnya yang hilang selalu kembali dengan sendirinya.

"Aku tahu di mana Phu mungkin akan meninggalkan barang-barang, karena aku terus mengawasi Phu dan aku tahu apa yang kamu suka makan pada hari tertentu. Setiap hari Kamis, aku meminta pemilik warung untuk membantuku menyiapkan telur rebus asin untuk Phu, karena aku tahu Phu akan memakannya, aku hanya ingin menjaga Phu. Aku tahu apa yang kulakukan terlalu berlebihan, tapi aku tidak bisa menahannya."

"Apa kamu melakukan hal lain?" tanya Phugun lembut.

Cirrus terdiam beberapa saat, lalu berbisik, "Aku terluka karena ada pencuri yang ingin masuk ke mobil Phu untuk mencuri sesuatu."

"Apa?"

Cirrus terpukul di kepala, karena mobilnya.

Cirrus tidak yakin apakah akan memberi tahu Phugun, tetapi ketika dia menatap mata itu, dia memutuskan bahwa dia harus menceritakan semuanya, dia tidak ingin lagi menyembunyikan apa pun dari Phugun.

"Phu lupa mengunci mobilnya, kan?"

Selain pemalu dia juga kadang lupa.

"Karena aku tahu Phu selalu lupa sesuatu, aku tahu di mana harus mengembalikan barang-barang Phu. Aku sudah mengetahui hal ini sejak lama, ada pistol mainan di laci depan mobil Phu, karena aku melihatnya ketika aku pergi mengambil map yang Phu lupakan di dalam mobil. Aku membuka lacinya, aku tahu itu tidak nyata, tapi jika Phu lupa mengunci mobil, aku akan berjaga sampai aku melihat Phu di dalam mobil lagi."