The Boy Next World คนละกาลเวลา by Mame.
Cirrus X Phugun
⊹˚₊‧───────────⊹──────────‧₊˚⊹
Setelah melihat Cirrus pergi, Phugun berjalan, menuju tempat taksi dan mengantre.
Semua orang tahu bahwa jam sekolah juga jam sibuk, untuk sebagian orang, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan taksi.
Melihat langit sudah mendung dan mulai gerimis, serta antrean yang semakin panjang. Phugun dengan naifnya berpikir bahwa, bukanlah masalah besar untuk tiba di apartemen dengan sedikit basah.
Karena jarak antara sekolah dan apartemen kurang dari sepuluh menit dengan mobil.
Jadi ia pun memilih untuk menaiki kendaraan bermotor sebagai pilihannya.
Dia tidak tahu apakah itu lubang di langit atau dewa langit ingin memandikannya, sehingga hujan turun dengan guntur.
Sehingga pengendara sepeda motor tersebut tidak tahan dengan hujan dan memutuskan berhenti di bawah jembatan layang untuk meneduh dari hujan.
Di bawah jembatan layang pintu masuk universitas, Phugun berbaris bersama orang-orang yang menunggu untuk menaiki taksi, ia menatap dengan marah ke awan gelap di langit dengan mata terbelalak.
Bukan hanya hujan yang terjadi hari ini, namun gemuruh petir pun menyertai, yang membuat orang menghela napas depresi.
Mengapa Dewa tidak memperlakukanku dengan baik hari ini?
Di saat hujan seperti ini, pasti tidak akan ada mobil yang kosong. Apalagi jalanan sangat padat.
"Dingin!"
Phugun menggosokkan telapak tangannya ke pakaiannya yang basah karena hujan dan kabut.
"Apakah Nong baik-baik saja? Hujannya deras sekali. Aku tidak tahu kapan akan berhenti."
"Tidak apa-apa, Phi. Lagi pula kita tidak bisa pergi karena hujan. Keselamatan adalah prioritas utama."
Phugun tersenyum pada pengemudi yang mengkhawatirkannya. Ia merasa pengendara sepeda motor itu harus mengkhawatirkan dirinya sendiri. Ini adalah puncak arus orang yang bisa membawa beberapa gelombang penumpang dari satu tempat ke tempat lain, tapi siapa yang memilih naik sepeda motor di tengah hujan seperti ini?
"Bagus kalau hujan datang. Ini sudah bulan Oktober."
"Hujan datang agak terlambat di tahun ini bukan? Dewa tidak rela membiarkan hujan berlama-lama."
Pertengahan tahun, kawasan kampung halaman super gersang, namun saat hujan turun malah terendam banjir. Apa yang menyebabkan hal ini?
Setelahnya, Phugun mendengar si pengemudi berbicara dengan istri dan anak-anaknya sambil menunggu hujan reda.
Badai perlahan menghentikan momentumnya dan dia akhirnya bisa berangkat dengan sepeda motor.
Namun sebelum sampai di apartemen, hujan deras kembali turun. Akhirnya, seluruh tubuh Phugun basah kuyup, banyak air keluar dari pakaiannya dan ia pun menggeliat.
"Dewa benar-benar tidak mengasihaniku."
Sesampainya di apartemen, anak laki-laki itu tampak kesal. Orang yang percaya pada takdir seperti dia, pasti berpikir bahwa pada hari Kamis dia selalu tidak beruntung.
Karena minggu lalu setiap hari menjadi buruk, kecuali saat dia bertemu Cirrus. Dia merasa lebih frustrasi ketika memikirkannya.
"Yah, aku ingin sekali makan hot pot Jepang dengan Phi Cir. Jok mobil Phi Cir empuk sekali dan aromanya enak sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BOY NEXT WORLD ⊹⊹ TERJEMAHAN INDONESIA
FantasíaThe Boy Next World คนละกาลเวลา by Mame Senior yang tampan dan dingin, yang berada di luar jangkauan di sekolah, muncul di rumah Phugun pada suatu malam yang penuh badai dan mengatakan kepadanya, bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Cirrus - memili...