1. Pertemuan

11 2 0
                                    

Disuatu wilayah kecil hiduplah seorang gadis cantik yang memiliki kepribadian unik Moon'e Lhyzoya Avabelle ia yang suka menyendiri dan pendiam tentu tidak banyak memiliki teman Amelya Varetta Lizzie satu satunya teman sekaligus sahabat yang dimiliki nya.

".. Mel klo gak kamu siapa lagi sahabat ku." Ucap Moon'e dengan nada pelan.

".. Jangan seperti itu Moon lain kali kita bisa bertemu dan menelfon sesekali, kota yang ku kunjungi untuk pindah tidak jauh dari sini ayahku seorang dokter ia harus pindah menanggapi banyaknya wabah dikota itu." jawab amelya panjang.

"... Baiklah semoga itu yang terbaik kukatakan sampai jumpa aku selalu menunggu mu." Ujar Moon menanggapi jawaban panjang Amelya.

Tanpa sahabat nya Amelya, Moon menjadi pribadi yang lebih pendiam ia seringkali menyendiri di atas balkon rumahnya untuk menenangkan diri, orangtua Moon merupakan seorang CEO terkenal yang sangat sibuk membuat Moon jarang berbincang dengan orang tuanya.

".. Non mau kemana?,ucap bi Lina yang merupakan pembantu dikediaman rumah moon.

".. biasa bi ke balkon atas liat bulan."
Jawab moon dilanjut menaiki anak tangga menuju balkon.

"... Setidaknya aku lebih tenang disini daripada melakukan sesuatu yang buruk." Gumam moon.

P-prangk krek

"... Bi linaaaaa, suara apa tuuuhh." Ucap Moon sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Suara pot mahal dengan hiasan abstrak didalamnya ya, pot hias di balkon pecah.

"... Terimakasih ya bi linaa sudah membantu Moon membersihkan pecahan pot." Teriak Moon.

".. sama sama non." Jawab bi Lina ramah.

"... Aneh tiba tiba saja pot nya terjatuh dan pecah tak ada orang selain aku kann hiiii seremm." Gumam Moon lalu pergi masuk ke kamarnya untuk tidur.

".. h-huhh hampir saja ketahuan." Ujar Ryon'e.

Ryon'e Dean Shankara putra mahkota kedua dari kerajaan Vampire tak seperti kakaknya legane ia terlebih baik kepada rakyatnya sehingga rakyat nya lebih berpihak kepada Ryon'e untuk menjadi raja selanjutnya bukan kakaknya.

                               ~*~

Angin berhembus pelan diawali suara telepon yang membawa tangisan moon berlari kencang namun semua terlambat Amelya mengakhiri hidupnya karena terkena wabah dikota baru nya.

Tak C-ceklek Moon tersandung saat akan mengunjungi taman karena berduka.

".. A-aduh sakit sekali." Ujar Moon.

"... Hei Nona mengapa kau tertunduk disini." ucap Ryon'e.

Di taman

".. Apakah kau sedang berduka Nona." Ucap Ryon'e.

".. O-oh tak perlu memanggilku Nona nama ku Moon, A-aku memang sedang berduka sahabat ku satu satunya pergi akibat wabah aneh dikota ini." ucap Moon'e sesenggukan.

".. Baiklah perkenalkan aku Ryon'e, apakah kau terluka? tadi, aku melihat mu terjatuh." Jawab Ryon'e.

".. Ya tadi aku terluka ini hanyalah luka biasa tak seperti Sahabatku pasti lukanya besar sehingga ia pergi dari dunia ini dan meninggalkan kan ku, mengapa semesta terus mengambil orang yang ku sayangi." Ucap Moon'e dengan nada lembut.

"... Jangan berkata seperti itu, Amelya sahabat mu mengakhiri hidupnya karena sudah takdir dia tenang disana sekarang kau harapannya bangkitlah." Ucap Ryon'e.

Setelah 30 menit berbincang Ryon'e pamit untuk pulang karena sudah malam, Moon pun sudah lebih tenang dari sebelumnya.

ARUNTALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang