3. Rahasia

5 0 0
                                    

"... Ryon'e aku ingin kau jujur, sebenarnya kau itu siapa mengapa tak bisa keluar di pagi hari, dan mengapa kau ada di rumah sakit sejak kali kita bertemu padahal sebelumnya kau berkata keluarga mu itu banyak pergi?," tanya moon karena ribuan pertanyaan itu menghantuinya.

".. Ya, sebaiknya ku jujur saja aku adalah Vampire yang membuat wabah dibeberapa kota aku bersalah tapi ini suruhan dari legane kakak ku." Ujar Ryon'e.

".. A-apaa!!! , kau mengetahui itu salah tapi mengapa dilakukan hanya karena sebuah suruhan, aku tak mengerti Vampire punya hati atau tidak tapi kurasa memanglah tidak kau tahu Dunia ini diciptakan agar kita hidup berdampingan layaknya bintang bintang dilangit, kau mengambil banyak kebahagiaan mereka insan insan yang tak bersalah itu termasuk Amelya sahabatku yang telah mengakhiri hidupnya karena wabah itu," ucap Moon'e dengan nada sedikit keras.

Perlahan air mata yang terbendung itu terlepas dari seorang insan dengan pikiran yang tak karuan itu.

".. Bukanlah sebuah kemauan ku Moon'e aku tak dapat hidup tanpa darah suci dari manusia." Ujar Ryon'e.

Moon'e merasa bersalah begitupun dengan Ryon'e di malam ini angin berhembus kencang membuat terhanyutnya suasana.

".. Atau jangan jangan kau memancingku masuk kedalam perangkap mu  bagaikan burung putih kerajaan yang tak bersalah ambillah darah suciku jika itu kemauan mu." Ucap Moon'e.

"... Aku mengharapkan kita bersama meski kita berbeda,seperti Jupiter kepada bulannya yang selalu melindungi dari banyaknya meteor menimpa meski ia tahu bukan dia yang menjadi cintanya sang bulan
Tetapi yang ia tahu ia melakukan nya bukanlah untuk bulan seutuh namun untuk perasaannya." Jawab Ryon'e dengan bendungan air mata.

Kita mengetahui kisah awal Mereka seperti apa dua Atma itu dipertemukan dengan sang Aruntala sebagai saksi bisu keduanya yang saling mencintai.

".. Mengapa semesta selalu mempertemukan diriku dengan orang yang pasti akan pergi mengapa?, apakah aku tak berhak untuk bahagia." Keluh Moon'e.

"... Siapa bilang kita tidak dapat bersatu sebuah air dengan minyak memanglah tak dapat bersatu tapi dengan bantuan sabun akhirnya mereka menjadi versi terbaik dari keduanya, sejak aku bertemu kau dengan pipi merah seperti tomat, hidung mancung, dan kulit putih seperti putri salju, namun hati lembut yang berduka itu terlihat." Ujar Ryon'e memuji.

Setelah berhasil berbincang satu sama lain dengan keyakinan bahwa semua akan baik baik saja mereka pulang ketempat asal masing-masing.

".. Moon'e mari berkelana di langit melewati pucuk bulan yang dekat dengan rasi bintang." Ucap Ryon'e.

"... M-maksud mu terbang wah akhirnya aku dapat melihat bulan dari dekat." Senyuman manis terpampang jelas Disana.

".. Ya tentu, jangan lupa esok kita bertemu lagi disini." Jawab Ryon'e dengan menarik tangan Moon'e ke atas langit.

                                *~*

"... Moon'e, akhirnya semua kebahagiaan manusia bisa kembali wabah berakhir dan para Vampire kembali ketempat asalnya." Ucap Ryon'e.

".. Dan akhirnya kita bisa bersatu dengan Atma yang sama setelah sekian lama." Jawab Moon'e.

Dipadang rumput yang luas dengan beberapa bunga sebagai penghias berhasil mempersatukan dua Atma itu.

".. Bagaimana kita pergi mengunjungi taman depan rumah." Ucap Ryon'e.

Keduanya pergi mengunjungi taman tempat mereka saling mengenal.

".. Ryy jangan lari lari dong aku capek tauu."Ujar Moon'e.

Namun naas Ryon'e semakin menjauh, menjauh dari dirinya hingga akhirnya punggung sang lelaki itu pun tak terlihat lagi.

Brukk!!

".. Aduuh, ternyata cuma mimpi kukira nyata pasti gara gara sebelum tidur memikirkan hal aneh tentang Ryon'e, Huhh, Apaa!! Sudah jam 08.00 mapel pak Harto kan 30 menit lagi!."
Ucap Moon'e sambil mengucek matanya.

Beberapa orang mengira kisah ini telah selesai, tidak kisah ini masih berlanjut dengan segala tikungan yang ada.








ARUNTALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang