Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini, junkyu berniat mencari rumah singgah untuknya. junkyu baru pindah dari Bandung ke Jakarta untuk kuliah disana.
Berniat untuk mencari rumah, Junkyu terus mencari rumah yang dekat dengan kampusnya. Salah satu teman junkyu, menyarankan untuk nya menemui salah satu orang yang memiliki banyak rumah disekitar kampus Junkyu, jihoon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
besoknya
"Permisi, apa benar ini rumah pak jihoon?" Tanya junkyu pada security yang sedang menjaga gerbang dari suatu rumah besar disana.
"Iya benar, nak. Ada apa ya?" Tanya security itu.
"Ah syukurlah. Saya sudah membuat janji dengan pak jihoon hari itu, Apa pak Jihoon ada dirumah?" Ucap junkyu.
"Oalah, kalau sudah punya janji, silahkan masuk." Ujar security itu sambil membuka kan gerbang.
"Terimakasih banyak, pak." Ucap junkyu dengan sopan sambil menundukkan kepalanya.
"Sama sama." Jawab security itu.
junkyu masuk ke halaman rumah itu, sangat besar, mungkin seseorang bisa menjadikan halaman rumah ini menjadi satu kolam renang pribadi.
'Besar banget rumah nya...' Batin junkyu
junkyu sekarang berada di depan pintu rumah besar itu. Bahkan, pintu rumah nya saja sangat besar.
junkyu menekan tombol bel yang berada dekat dengan pintu.
'ting tong' bunyi bel rumah itu bisa junkyu dengar dari luar sini.
ceklek
pintu rumah itu terbuka, dan menampilkan sosok perempuan dengan baju yang seperti nya itu pakaian asisten rumah tangga.
"Ada yang bisa saya bantu, dek?" Tanya wanita itu.
"Emm... apakah pak jihoon ada di rumah?" Tanya junkyu.
"Ada. ah apakah kau, junkyu?" Ujar wanita itu.
"Ah, iya benar. Kenapa anda tau?" Tanya junkyu bingung dan terkejut.
"Tuan jihoon sudah menitipkan pada saya, jika ada pria muda yang bernama junkyu, suruh dia masuk." Jawab wanita itu.
junkyu yang mendengar hanya menganggukkan kepalanya tanda ia paham.
"Mari, dek." Ucap wanita itu sambil mempersilahkan junkyu masuk.
"Terimakasih." Ucap junkyu sambil mulai melangkahkan kakinya kedalam rumah besar itu.
"Silahkan duduk dulu, akan saya panggilkan tuan." Wanita itu mempersilahkan junkyu untuk duduk.
"Baik, bu." junkyu langsung duduk dengan sopan di sofa besar yang seperti nya itu sangat mahal.
junkyu terus memperhatikan sekelilingnya sambil memainkan tangannya ragu.
"Kau sudah datang?" junkyu di kaget kan dengan suara laki laki yang tiba tiba bertanya padanya.
jihoon membalas nya dengan menundukkan kepala dan langsung mempersilahkan junkyu untuk duduk kembali.
"Jadi, kamu mencari rumah yang seperti apa?" tanya jihoon langsung pada intinya.
"emm... saya hanya mencari rumah yang nyaman dan dekat dengan kampus saya." Jawab junkyu.
jihoon mengangguk. Ia membenarkan dasinya dan menatap junkyu dari atas hingga kebawah. Sangat detail. junkyu yang sadar sedang di perhatikan, agak sedikit canggung.
"Saya punya rumah yang seperti kamu mau." Ucap jihoon sambil mengambil gelas yang berisikan kopi yang tadi di sungguh kan oleh asisten nya.
"Ah, benarkah? Syukurlah. apa... harganya mahal?" Tanya junkyu lagi.
"Tidak. Harganya bahkan lebih murah dari yang kamu tanyakan kemarin." Ucap jihoon.
"Hah? apa ada pak?" Tanya junkyu kaget
"Jangan panggil saya dengan panggilan itu. Tentu saja ada." Ujar jihoon.
"Saya minta maaf. Berapa memang harganya?" Tanya junkyu lagi.
"Murah dan sangat mudah."
"Mudah?" Tanya junkyu bingung.
"Iya. Kau bahkan bisa mendapatkan banyak benefit." Jawab jihoon.
"A-apa itu?" Tanya junkyu dengan sangat bingung.
jihoon terkekeh karena wajah junkyu yang sangat bingung.
"Kau bisa menjadikan nya tempat untuk kau pulang saat kau lelah, bisa di jadikan tempat bersandar saat kau sedih, bisa menjadi tempat cerita saat kau sedang tidak baik baik saja, bisa jadi teman dikala kamu sendirian, bisa memelukmu saat kau lemah." Ucap jihoon.
"M-maksud anda?"
"Apa kamu mau rumah seperti itu?" Tanya jihoon.
"Memang ada ya?" Tanya junkyu.
"Ada." Jawab jihoon sambil berdiri dari duduk nya.
"B-bagaimana bisa?" Tanya junkyu. Sekarang ia benar benar sangat bingung.
jihoon berhenti di depan junkyu duduk. Ia berlutut dan menatap junkyu serius.
"Bisa. Jika kau menikah dengan ku." Ucap jihoon sambil tersenyum.