chapter 5

27.4K 1.7K 3
                                    

Prilly's,pov

Kini aku tau rasanya kehilangan sosok yg teramat kita cintai, kini sayap yg menjadi tompangan hidup keluarga telah tenang disana bersama para malaikat yg akan selalu menjaganya.

Aku masih terus saja terisak di atas gundukan tanah liat merah memeluk batu nisannya, mengantarkannya bertemu dengan sang penciptanya.

Aku sadar aku tak hanya sendiri disisi ku terdapat orang-orang yg selalu menyayangi ku dan memberikan ku semangat hidup.

Papa terus mengusap punggungku lembut, mungkin papa tak jauh berbeda dengan ku ia pasti sangat kehilangan mama namun ia masih tetap tegar dan tetap tersenyum di hadapan anak-anaknya.

"Prill ayo kita pulang hari sudah semakin gelap sepertinya hujan akan turun ayolah"milla terus membujukku agar aku segera pulang.

Perlahan aku menghirup nafas dalam dan menghembuskannya perlahan ku tatap orang-orang di sekeliling ku terdapat milla, vani,dan juga ali.

Aku mulai beranjak dari dudukku tersenyum kearah batu nisan mama.

"Ayo kita pulang rintikan hujan sudah mulai turun ayo ii"

Aku tersenyum kearah papa dan mengangguk menyetujuinya,aku bertekad bahwa aku akan bangkit aku tak akan menjadi seseorang yg lemah .

#####

Setelah kejadian mama meninggal aku kini berusaha bangkit dari kesedihan ini.

Bahkan selama 5 hari ini aku cukup dekat dokter tampan yg kerap aku sebut misterius boy itu siapa lagi kalau bukan ali.

Toh dia tak masalah jika aku memanggilnya seperti itu.kini Aku sedang menikmati indahnya pemandangan sore di sekitar taman rumah sakit.

Aku merasakan ada seseorang yg menepuk pundakku membuat ku menoleh kebelakang melihat pemilik tangan kekar itu.

"Oh hai misterius boy sejak kapan disini"

Ternyata yg datang adalah ali, panjang umur sekali dia baru saja memikirkannya orangnya sudah muncul saja.

"Tak ada hanya jalan-jalan saja dan tak sengaja melihat chubby girl ku sedang duduk disini jadi apasalahnya aku menghampiri mu"ujar ali santai.

Santai sekali dia seperti tak memiliki sedikitpun beban dalam hidupnya, pasti menjadi dirinya sangatlah nikmat.

"Hei sudahlah aku tau aku tampan jadi jangan menatapku begitu nanti kamu akan terjatuh dalam pesona ku" sejak kapan lelaki ini menjadi PD sekali.

"Sudahlah jangan terlalu PD sejak kapan lo jadi menpunyai kadar percay .diri yg tinggi ?"cibir ku padanya.

Ali hanya mengerucutkan bibirnya kesal lucu sekali wajah ya padahal jarang sekali aku melihatnya seperti itu.

"Jangan terus menyindirku atau aka aku masukkan kamu kedalam kantong celanaku"aku mautkan alisku bingung dengan maksud ucapannya.

Memasukkanku kedalan kantong celananya dia pikir aku apa yg dengan mudah dimasukkan kedalam sana? Aku tau badan ku munyil tapi semunyil munyilnya aku pasti takkan muat disana..

Tawa ali pecah melihat ku yg masih bingung apa lucunya coba?

"Ternyata seorang dokter terkenal hebat ini bisa bingung juga yaa"tawanya semakin pecah sambil memegangi perutku.kini berganti aku lah yang kesal menatapnya sini aku rasa kini aku ingin menelannya hidup hidup.

"Lagi asik ya ngomongin apaansih?" Aku dan ali menoleh bersamaan keasal suara itu berasal dan disana terdapat laura yg berdiri dengan centil.

Dia berjalan menghampiri aku dan ali yg masih tetap terdiam saat dia datang ,dasar tukang perusak suasana!".

Di duduk tepat di sebelah ali bergelayut manja diengannya membuat aku ingin muntah melihatnya.

Ali berkali kali menggeser geser pantatnya kekanan kurasa ia merasa tak nyaman dengan tingkah laura itu.

"Hei laura dasar tak punya sopan santun apa lo gak liat disini tempat umum dan lo bertingkah seperti jalang di jalan-jalan liat baju lo, apa pantas baju kayak gini di pakai kerumah sakit pakai otak lo!!"bentak ali membuatku kaget tiba-tiba begitu juga dengan laura.

Apa ini sifat aslinya dingin dan cuek? Sangat kasar pada wanita tapi mungkin untuk laura pantas dikasarkan.Tapi ntahlah aku tak peduli yg aku inginkan adalah pergi secepatnya dari sini aku sudah muak melihat wajah sok polosnya itu.

"Loh lo kok kayak gitu sih gue kan kesini mau ngasih makanan buat lo nih makan yah"laura memberikan kotak nasi berwarna hijau itu kepada ali namun ali menolaknya.

"Sorry gue puasa "

Ha? Puasa bukannya tadi dia makan siang bersamaku dasar lelaki aneh.

Ali pergi begitu saja dan tak lupa dia menarik tangan ku menjauh sari laura yg sepertinya menatapku sinis.aku tak memperdulikan tatapan itu yg jelas aku senang karna aku sudah jauh dari wanita pengganggu itu. Rasanya aku ingin menghantamkan tubuhnya itu yg memakai pakaian terkutuk ke rumah sakit, apa orang tuanya tak punya uang untuk membelikan anaknya baju? Sehingga harus membeli baju terkutuk itu dasar!

###########

Hai hari ini segini dulu yah vote komentnya guys

Awalnya aku seneng karna mendapat respon yg baik, sekarang komentnya pada ngilang ntah kemana .

Koment yah guys aku butuh koment kalian bukan hanya sekedar kata-kata NEXT pasti semua author yg lain sama kayak aku bakal sakit sama kayak lagu cita citatat ntu ntuh

Ditunggu ya vote komentny kalau gak malas nextnya ah

Byeee

Dokter falling in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang