chapter 15

21.9K 1.3K 10
                                    

Author's pov

Langit sore yang mulai mendung dan matahari yg mulai menghilangkan wujudnya prilly menghembuskan nafasnya kasar kali ini obatnya habis dan hari yg sudah mulai gelap disambut dengan gerimis hujan persediaan obatnya habis dan sangat tidak mungkin jika ia membeli obat sekarang bisa-bisa ia akan di lahap oleh para lelaki jalanan yg pemabuk itu.

Drrrrrttttt......

Prilly memgambil handphonenya yang berada di atas kasur dilihatnya ada notif "baby boy"

Tanpa pikir panjang prilly langsung membalaa isi pesan ali.

Baby boy: hy unyil udah minum obat belum?

PrillyLtc: unyil? -_- ih gak romantis

Baby boy: Ooo mau romantisan sama aku tunggu ya sayang tunggu aku sahin kamu.

Pipi prilly seketika bersemu merah membaca pesan dari kekasihnya lama dia memandang pesan dari ali itu hingga handphonenya kembali berdering.

Baby boy: udah kali mandangin smsnya besok ketemu kok,udah dulu ya jangan lupa boboknya jangan kesiangan dan satu lagi jangan lupa minum obat bye love ❤


"Gimana mau minum obat orang obatnya abis"omel prilly memandang lurus kedepan.

"Ali aku gak tau apa kamu akan tetap mau denganku setelah tau kalau aku ini sangat tidak sempurna bahkan aku tidak tau kapan jantung ini lelah berdetak? " batin prilly sambil tersenyum masam ia memilih memejamkan matanya memberi istirahat kepada matanya yg mungkin lelah.

##########

"Hai love!!"

Prilly terlonjak kaget ketika Ali mengagetkannya wajahnya yg sedikit pucat tak membuat kecantikannya berkurang .
Sedangkan ali mengamati wajah prilly dengan alis berkerut seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Kamu kenapa sih? Kayak mikirin sesuatu aja "tanya prilly ikut mengerutkan keningnya.

"Kamu pasti gak minun obat "tebak ali curiga ia memiringkan wajahnya ada guratan kekesalan disana"kenapa gak minum obat sih? Udah tau sakit bandel lagi yuk kita beli obat, obat kamu habiskan "omel ali menarik tangan prilly sedangkan prilly hanya bisa mengalah ia terus mengikuti ali dari belakang dengan tangan yg masih digenggam ali kuat tanpa ingin melepaskannya

"Duduk disini ok jangan kemana-mana aku beli obat kamu dulu ya love"ali memunduk mengecup singkat kening prilly tanpa melihat keadaan mereka yang tengah berada di kerumungan orang banyak.

Prilly menyembunyikan wajahnya sampai ali datang malu, bahagia tapi lebih banyak malu itulah yg dirasakan prilly ia hanya menunduk menahan malu wajahnya yg memanas .

"Hmm ciee yang di kecup keningnya aaaa!! Gue mau dong"goda vani yg tiba-tiba duduk disamping prilly.

Prilly mendongakkan kepalanya menatap vani sekilas kemudian menundukkannya lagi.

"Yaelah buk gak usah malu juga kali semua juga udah tau kalau lo sama dokter aliando yg paling tampan itu "vani terus menerus menggoda prilly hingga ali datang dengan plastik putih berisi obat-obatana.

"Udah kali van lo mau pipi cewek gue meledak gara-gara lo godain noh udah merah amat loh!!"ali tekekeh ketika melihat prilly memegangi wajahnya malu.

"ALIIIIII!!!!!!!"

"KABORRRRR!!!!"

ali berlari ketaman belakang rumah sakit menghindari cubitan maut prilly yang akan mendarat di perutnya.

"Huaaa!! Jahat sini kamu aku bunuh kamu!!" Ancam prilly menatap ali tajam.

Ali bergidik ngeri dengan ancaman prilly ia masih terus berlari menghindar "ih!! Masih juga lari kalo masih lari aku gak mau kawin sama kamu!!"ali membulatkan matanya sempurna perlahan ia berjalan mendekati prilly yang memyilangkan kedua tangannya di dada dan memalingkan wajahnya kesembarang arah.

"Jangan yah plisss itu lohh yang aku tunggu 2 bulan lagi loh udah siap semuanya dan masak kamu mau nolak dokter setampan aku sih"ujar ali menyeringai jahil mengedipkan mata sebelahnya genit.

"Ih apaan sih! Gak lucu udah ah! Aku mau minum obat sini kamu buat jantung aku sesak lama-lama"kata prilly merampas plastik putih di tangan ali dan duduk di bangku taman sambil mengambil air minum di dalam tas kecilnya.

"Do'anya gak baik amat "ujar ali duduk disebelah prilly sambil memanyunkan bibirnya kesal.

Prilly menghembuskan nafasnya kasar menatap manik mata ali yang memandang nanar lurus kedepan "kan gak ada yang tau kapan waktu aku sayang ".

Ali menatap tajam prilly ia selalu benci dengan kata-kata waktu terakhir yang jelas baginya adalah prilly akan tetap bersamanya selamanya "gak akan kamu pasti bakal sembuh aku yakin "

Prilly mengangguk tersenyum mengenggam tangan ali erat "janji akan selalu ada di dekat aku?"tanya ali menatap mata prilly dalam

"Yah janji ,janji seorang iyi dan ndo "kata prilly tersenyum manis sedangkan ali menatap prilly cengo .

"Kamu...?"

"YA aku ,aku iyi kecil kamu bidadari bawel kamu,barbienya kamu dan sekarang lovenya kamu "ucap prilly masih dengan tatapan yang sama.

"Aaa!!iyi!!!ndo kangenn"ujar ali langsung berhamburan kepelukan prilly ia tak menyangka orang yang awal mulanya ia tak kenal dan merasa asing itu adalah sahabat kecilnya dan akan menjadi sahabat hidupanya selamanya.

__________________

Lama gak on? Maaf ya readers sibuk soalnya banyak tugas yang belum selesai vote komentnya selalu ya readers dan juga nantikan cerita baru ya setelah ini habis wkwkwwk

Love you all

Dokter falling in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang