Bela Mati

173 9 0
                                    

(Revisi Seonnji dan Seokjin.)

".... Toloong"

HRWAORRR 🐅


seseorang berusaha berlari sekuat tenaga menghindari kejaran kelaparan hewan rimba, menembus reranting pohon juga semak-semak tidak perdulikan bagaimana pakaian menjadi lusuh kotor.

jantung hingga ulu hati berpacu seperti kuda. Kedua kaki yang sudah lemas tak sanggup untuk kembali berlari. Hingga

Krek

Kain dari helai pakaian indah nya tersangkut didahan pohon. Terjatuh mengaduh, Panik apalagi harimau itu terus mendekat dengan Auman siap menerkam.
"H-hahh... t-tidak.."
Menarik narik pakaian, mencoba terus menerus lepas dari jeratan.
Keringat dingin yang membasahi dahi, disaat harimau itu menampakkan diri

"A-aku mohon.. lepaskan aku. Aku masih memiliki seorang appa... B-biarkan aku hidup"
Kepanikan, ketakutan, mencoba mundur secara perlahan berhasil melepas kain pakaian yang tersangkut

Auman bibir harimau. taring taring gigi pengoyak pencabik daging Sesekali deru nafas terengah-engah
"A-aku mohon lepaskan diriku..."
Kalimat itu semakin pelan, menutup kedua mata dengan telapak tangan.

"Pfiut.. "
Seseorang bersiul. hal itu menarik atensi harimau pandangan ke pemuda gagah tinggi. Tak lama harimau melompat menerkam pemuda tersebut

 Tak lama harimau melompat menerkam pemuda tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

memandang arah pemuda yang berperang dengan harimau. mencemaskan pemuda yang gigih berani hadapi harimau. Dari gerakan juga ketangkasan mengimbangi hewan buas.

Bahkan hewan itu sudah mencakar bagian lengan atas pemuda. si pemuda mengeluarkan pedang, sangat tahu apa yang akan terjadi selanjutnya disaat sudah mengambil ancang-ancang siap membunuh

"Jangan sakiti dia!"

Mendengar kalimat tersebut. Niat yang sudah berkumpul menjadi urung, skucing besar yang seperti kelaparan ini sudah siap menyantap dengan aba aba, segera Pemuda memancing hewan buas berlari dengan cepat ke dalam hutan yang lebih lebat.

"Tuan!!"
Mencoba berdiri, Kedua kaki melangkah pelan, tidak berani meninggalkan kawasan tersebut.

Nafas si cantik tercekat. Khawatir, cemas akan bagaimana nasib hewan dan manusia yang berperang tadi.
"Tidak... Aku telah berbuat sesuatu yang salah.. aku tidak tega melihat hewan dibunuh apalagi orang asing itu.."

Tubuh lemas.

"Mengapa nasibku hari ini sangat sial sekali.. apa yang terjadi sebenarnya"
Menutup mulut
Setelahnya seseorang datang menghampiri dengan cepat meraih menggenggam kuat pergelangan tangan mengajaknya berlari.

Menoleh melihat siapa.
"T-tuan ?"
Orang asing ini datang kembali begitu cepat. Lalu hewan tadi apa yang terjadi ?. Apakah sudah terbunuh ?

 Apakah sudah terbunuh ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Collection ReadingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang