***
Cuaca hari ini gelap angin berhembus membawa tangis orang orang di suatu rumah duka, kerabat berada disana lalu namja manis yang menunggu seseorang untuk segera pulang.
"Namjoon.. dimana kau"
Tabu. Namja itu terus menerus menunggu di luar rumah, menunggu kekasih yang kabarnya akan pulang.Sesekali mengusap air mata mengalir terus basahi wajah. Kehilangan seseorang yang begitu disayangi sudah menjadi hal tersedih bahkan menyakitkan untuk di ingat.
Melihat jam arloji tertera jelas waktu yang sangat sempit, apalagi jasad wanita paruh baya sudah berada di peti mati siap untuk di antar ke peristirahatan terakhirnya. Mengatupkan kedua tangan, tangis lirih ...
Sudah tiada harapan lagi. Namjoon dia yang disebut tidak akan pulang, hal yang sangat disesali namja cantik ini adalah tidak bisa melihat eomma sang kekasih menghembuskan nafas terakhir.
"Tuan Seokjin, sepertinya sudah waktu untuk segera di angkat lalu kita bawa ke gedung untuk kremasi"
Bahkan namja cantik itu hanya bisa menangis tersedu-sedu. Rasanya hati juga nyawa hancur sekarang...Hembuskan nafas panjang. Melihat arah langit dengan sangat mendukung kesedihan yang dirasakan sekarang. Kembali melihat jalanan, mengangguk. Tidak ada alasan lagi untuk bisa mencegah jenazah eomma kekasih setidaknya menunggu sang putra pulang
Mengangguk..
"B-baik .. kita langsung kan saja tidak apa" sekilas menoleh melihat jalanan, menghela nafas panjang. Menatap peti kayu dengan beberapa orang sudah di angkat keluar rumah, Seokjin ikut turut membawa foto mendiang.Beberapa langkah terhenti, melihat sendiri dari kejauhan seseorang berlari. Parasnya sudah terlihat dengan mata telanjang jika..
"Namjoon.."Sang kekasih pulang. Keadaan semrawut tidak memakai alas kaki bertas ransel baju Santai. Kedatangan Namjoon langsung di kerumuni oleh kerabat-kerabat yang menangis.
Namja tinggi, lesung pipi itu cuma bisa perlihatkan wajah datar mengatur nafas terengah-engah. Menerima satu persatu kerabat yang mencoba menenangkan dia.. pandangan pertama ialah peti berisi orang terkasih
Lalu..
Kim Seokjin.