0.2 - Fight

182 45 11
                                    

♤♠︎♤♠︎♤♠︎♤

"We can trust each other"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"We can trust each other"

♤♠︎♤♠︎♤♠︎♤

Raymond menatap Kavin yang sedang fokus menyetir. Mungkin dia akan mulai percaya pada Kavin sekarang.

"Bibirmu pucat, Kavin"

Usai mendengar Raymond berbicara, Kavin langsung melihat dirinya di cermin. Tapi serius, Raymond melihat dengan jelas wajah Kavin yang sedari tadi seperti menahan ringisan.

"Kau terinfeksi?" Pertanyaan konyol Raymond membuat Kavin sedikit kesal.

"Berhentilah mengira ku terinfeksi, bodoh"

"Siapa yang tidak mengira kau terinfeksi setelah melihat gelagat anehmu itu"

"Kau ini! Sudah ku bilang aku tidak di gigit. Jika aku memang terinfeksi, sudah dari awal aku memakan lehermu itu" Kavin sedikit jengkel pada Raymond, sungguh dia menyebalkan sekali.

Raymond memalingkan wajahnya ke jendela mobil. Kavin tidak habis pikir, Raymond bahkan tidak meminta maaf usai menuduh-nuduhnya tadi.

Beberapa menit pun berlalu, kecanggungan itu masih melanda. Kavin mencoba mencari pembicaraan agar suasana itu pergi. Dia pun berdeham

"Ehm.. Menurutmu apa bensin mobil ini cukup untuk sampai ke pelabuhan? Setidaknya untuk satu hari. Kau tau kan waktu perjalanan kesana butuh beberapa hari"

Raymond pun memeriksa bensin di indikator mobil itu, dia menghela napas.
"Tidak cukup, carilah pom bensin di dekat sini. "

Kavin mengangguk, dia sedikit melakukan mobilnya agar cepat sampai ke pom bensin sebelum hari mulai gelap.

Singkat waktu, akhirnya mereka menemukannya, kemudian menghentikan mobil tepat disana.

Selagi Raymond mengisinya, Kavin sedikit menjauh dari Raymond karena dia ingin melihat-lihat apakah dia menemukan sesuatu yang mereka perlukan.

"Jangan jauh-jauh, jika ada zombie disini maka aku akan meninggalkanmu"

Mata Kavin mendelik tajam pada Raymond. Selain cuek, terkadang mulutnya itu tidak bisa di filter.

Kavin pun kembali berjalan, sesekali dia memegang perutnya. Entahlah, perutnya sudah mulai sakit usai berlari cepat saat dikejar zombie-zombie tadi.

Dia terus berjalan sampai akhirnya dia menemukan supermarket kecil disana.

Kavin segera memanggil Raymond yang sudah baru saja selesai mengisi bensin.
"Raymond! Raymond!" Suara Kavin yang memanggil nama Raymond terdengar antusias.

Shoot! and Go [SungJake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang