"Udah ah, kenapa jadi pada ribut sih" ucap Kiran.
"Yaudah, dari pada ribut, mending lu berdua bantuin gua ngurus rumah aja, gimana?" Ucap Gista.
Karena mereka juga tidak ada pekerjaan, mereka pun membantu Gista membersihkan rumah nya.
"Rumah lu besar juga ya Gis... " ucap Kiran sambil mengelap kaca jendela rumah nya.
"Ya iyalah, suami nya aja orang kaya Ran... " sambung Sherly sambil menyapu.
"Nyari cowok kaya Raden dimana ya? Udah kaya, baik, sopan, ganteng lagi" ucap Kiran.
"Jangan sampe lu naksir sama suami gue" ucap Gista yang mendengar Kiran.
"Lu denger gak sih Gis? Kan tipe yang mirip sama Raden, bukan Raden nya" kesal Kiran.
Di tengah tengah pembicaraan, tiba tiba "Gis, gimana hubungan lu sama Raden?" Tanya Sherly.
"Raden sih belum inget sama gua, tapi alhamdulillah hubungan gua sama Raden semakin baik. Tadi aja kita masak berdua" jawab Gista.
"Tapi, Raden gak marah marah kan sama lu?" Ucap Kiran.
"Nggak kok, aku peluk dia aja, dia bales pelukan aku" balas Gista.
"Wuhh, sosweet banget sih sahabat aku" ucap Kiran.
"Tapi somoga aja hubungan lu sama Raden semakin membaik ya, dan Raden bisa secepatnya inget sama lu" ucap Sherly.
"Amin, thanks ya Sher" balas Gista.
Mereka melanjutkan kegiatannya dengan membersihkan rumah Gista.
*
*
*
*
*
"Daf, lu ngapain sih nyuruh kesini?" Tanya Rizta.Lalu, tanpa Raden sadari ia berkata "tau lu Daf, tadi gua sama Gista tuh baru mau... " tiba tiba Raden tersadar.
Ucapan Raden membuat Khadafie dan Rizta melongo dan penasaran.
"Mau apa tuh... " tanya Rizta.
"Apa mau nambah... " ledek Khadafie.
Lalu tiba tiba Rizta memukul bahu Khadafie. "Sakitt" kesel Khadafie. "Heh, Gista lahiran aja belum, masa iya sih mau nambah, gak jelas lu" ucap Rizta sambil berbisik.
"Den, tadi lu mau ngomong apa? Ngomong aja lanjutin, gak papa kok" ucap Khadafie.
"Nggak!" Kesal Raden.
"Ya-yaudah, s-santai santai... " ucap Khadafie yang mulai panik.
Raden melihat ke sekeliling nya. Bosen gua disini mulu, ke cafe yuk, biar gua yang traktir" ucap Raden.
Khadafie dan Rizta langsung tersenyum lebar. "Serius?" Tanya Khadafie. "Jadi mau gak?" Ucap Raden. "Heh, gak usah banyak nanya lu, jarang jarang loh Raden kaya gini" bisik Rizta.
"Yaudah Den, mau... " ucap Rizta. Mereka segera pergi ke cafe.
*
*
*
*
"Riz, enak nya beli apa ya" tanya Khadafie."Ini nie, enakk" jawab Rizta sambil menunjuk ke makanan yang ia pilih.
Mereka berdua segera memesan makanan itu.
"Emm, Den, gimana hubungan kamu sama Gista?" Tanya Khadafie.
"Ya baik baik aja kok, gak ada pertengkaran. Walaupun gua gak kenal sama tu cewek" jawab Raden.
"Bilang nya jangan tu cewek dong, bilang nya itu istri lu" ucap Khadafie.
"Bisa gak sih berhenti bilang kalo dia istri gua! Gua sama sekali gak inget sama dia" tegas Raden.
KAMU SEDANG MEMBACA
I will restore your memory
General Fictionsᥱ⍴ᥲsᥲᥒg sᥙᥲmі іs𝗍rі ᥡᥲᥒg һіძᥙ⍴ ᑲᥲһᥲgіᥲ, ᥒᥲmᥙᥒ sᥱmᥙᥲᥒᥡᥲ ᑲᥱrᥙᑲᥲһ kᥱ𝗍іkᥲ sᥲᥒg sᥙᥲmі mengalami kᥱᥴᥱᥣᥲkᥲᥲᥒ ძᥲᥒ һіᥣᥲᥒg іᥒgᥲ𝗍ᥲᥒ