Bab 9

278 13 0
                                    

Pagi pun tiba. Suara alarm Raden mulai berbunyi.

Zett

Raden mematikan alarm itu. Ia melihat gadis di samping nya yang masih tertidur pulas.

Ia berdiri dari ranjang nya, berjalan ke arah jendela lalu membuka jendela dan kordennya.

Ia menghirup udara segar di sana, dan mengikat korden itu ke atas. Cahaya matahari masuk ke dalam kamar, menuju tepat di wajah Gista, terutama matanya, membuat Gista terbangun dari mimpinya.

"Huahhh"

Ia melihat sekeliling nya. Terlihat Raden sedang menghirup udara segar lewat jendela.

Lalu ka mengubah posisi nya menjadi duduk di ranjang. "Hai sayang, good morning" ucap Gista.

Raden berbalik badan dan menatap Gista. "Morning to" ucap nya.

*
*
*
*
*
Selesai beberes rumah, Gista tak sengaja tertidur pulas di sofa. Awal nya ia hanya beristirahat saja karena merasa lelah, tapi lama kelamaan ia merasa ngantuk dan tertidur di sofa.

Raden yang melihat itu pun merasa tidak tega dan menggendong Gista ke kamar nya tanpa membangunkannya.

"Tidur yang nyenyak ya... " ucap nya.
Kemudian ia keluar dari kamar nya. Ia melihat sekeliling nya, sepi dan hening.

Ia juga mulai merasa bosan, karena bosan, ia memutuskan untuk berjalan jalan ke luar sendirian.

*
*
*
*
*
Raden pergi ke tepi danau. Melihat air mengalir dengan tenang. Ia menikmati semua itu.

Namun, dari kejauhan terlihat Noah yang sedang memantau Raden. Ia menyuruh anak suruhannya untuk membawa Raden ke markas nya.

Flash black

"Gua denger Raden bakal pergi, jadi kalian terus ikuti dia, kalo dia lagi sendiri, kalian bawa dia ke markas"

"Baik boss"

Anak suruhah Noah mulai mendekati Raden dengan membawa kain yang sudah di beri biusan.

Dengan cepat mereka mengarahkan kain itu ke mulut Raden dengan paksa. Raden berusaha untuk menyelamatkan dirinya, namun hasil nya sia sia, ia kehilangan kesadarannya dan mereka berhasil membawa Raden ke markas.

*
*
*
*
*
"Maaf bos, kalo boleh tau, orang ini mau di apain?" Tanya salah satu orang suruhan Noah.

"Kalian akan tau sendiri nanti" jawab Noah dengan senyum licik nya yang menatap Raden.

Kemudian mereka membawa Raden ke gedung tua yang sudah rapuh di kawasan angker dan sepi.

"Kalian, iket dia, jangan sampe lepas" ucap Noah.

Mereka pun mengikat Raden di dalam ruangan yang sedikit luas, namun gelap dan di sana tidak ada 1 pun jendela.

Di sana sangat engap, tidak ada udara yang masuk ke sana, sehingga dapat membuat nafas semakin sesak dan habis.

*
*
*
*
*
Burung burung berbunyi di atas atap rumah Raden dan Gista. Membuat Gista terbangun dari tidur nya karena suara burung itu.

"Di kamar? Siapa yang mindahin gua" gumam nya. Lalu ia melihat ke sekitar nya.

"Den... Raden... " ucap Gista memanggil nama Raden.

Namun tidak ada yang menyaut, suasana hening dan sepi, hanya ada dia di dalam rumah itu.

Lalu ia beranjak berdiri dan keluar dari kamar nya. Ia melihat ke sekeliling rumah nya. Tidak ada seorang pun di sana, hanya ada dia seorang diri.

"Raden main kali ya sama Khadafie sama Rizta" gumam nya.

I will restore your memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang