bab 1

345 10 5
                                    

Di pagi hari yang cerah, menyinari rumah Raden dan Gista.

"Maaf ya sayang, aku selalu aja ninggalin kamu ke luar kota. Jujur, aku gak pengen ninggalin kamu" ucap Raden.

"Gak papa sayang, kan kita masih bisa video call" balas Gista sambil memakaikan dasi di leher Raden.

"Tapi kalo itu doang aku gak puas sayang. Aku pengennya liat kamu dari deket, di dunia nyata. Bukan cuma di... "

"Ssssttttt" ucap Gista sambil menutup mulut Raden.

"Gak boleh gitu sayang, ini kan udah jadi tugas kamu" sambung Gista.

Raden menghela nafas nya, selesai Gista memakaikan Raden dasi, Raden pun langsung berpamitan oleh Gista.

"Sayang, aku pergi dulu ya" ucap Raden.

"Hati hati ya sayang... " balas Gista.

Raden menyalim dan mencium tangan Gista, lalu ia pun juga mencium kening Gista.

"Jaga diri kamu baik baik ya sayang... " ucap Raden sambil mengelus pipi dan kepala Gista.

"Kamu juga harus hati hati ya... " balas Gista.

Raden menuju mobil nya dan pergi meninggalkan Gista sendirian di rumah.

1 jam kemudian, seluruh pekerjaan Gista sudah selesai. Kini saat nya ia menyantai di sofa nya yang empuk.

Saat ia sedang bersantai, terdengar dari luar ada yang memanggil berteriak memanggil namanya.

"GISTA... "

"GISTA... "

Gista yang mendengar nya pun segera berjalan ke luar. Dan ya, itu adalah 2 sahabat terbaiknya, Sherly dan Kiran.

"Ngapain kalian kesini?" Tanya Gista.

"Gak tau ni Gis, tadi gua juga di panggil panggil sama Sherly. Terus gua di suruh ikut sama dia" ucap Kiran.

"Mau ngapain si sher?" Tanya Gista lagi.

"Gua pengen nraktir kalian... " jawab Sherly.

"Why? Dalam rangka apa ni?" Tanya Kiran.

"Jadi, tadu papih gua baru balik dari luar negeri. Dan gua di kasih duit banyak banget. Di tambah lagi, cowok gua alias Khadafie juga udah pulang dari luar kota, dan dia juga ngasih gua duit. Makanya gua hari ini seneng banget dan pengen aja gitu nraktir kalian" Jawab Sherly.

"Oh, emang mau nraktir apaan?" Tanya Gista.

"Ya terserah kalian aja. Kalian mau makan apa?" Jawab Sherly.

"Jalan aja dulu, nanti juga nemu" ucap Kiran.

Gista segera menutup dan mengunci pintu rumah nya lalu pergi bersama Sherly dan Kiran.

Saat mereka sedang berjalan, tak sengaja Gista melihat ada warung bakso.

"Ada bakso tuh. Makan bakso aja" ucap Gista sambil menunjuk ke arah warung bakso.

"Tapi Gis, bukannya lu gak boleh makan bakso ya?" Ucap Kiran.

"Boleh, asal jangan kebanyakan" balas Gista.

Mereka bertiga segera pergi menuju warung bakso itu.

Selesai memesan, mereka pun menunggu nya di salah satu meja makan di sana.

"Emm, guys... " ucap Gista.

"Kenapa?" Tanya Kiran.

"Hehe, g-gua ngidam... " jawab Gista.

I will restore your memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang