chapter 4

20 4 2
                                    

"udah siap?"tanya Harfan pada Raline

"Emm Lo yakin mereka ga bakal sadar kalau Lo udah gaada?"tanya Raline khawatir

"Gapapa mereka ga bakal sadar"jawab Harfan penuh yakin

Raline mengangguk lalu menaiki motor sport milik Raline yang sudah sedari tadi dinaiki oleh harfan.

"Lho ya, emang nya hantu bisa naik motor?"tanya Raline yang sudah menyadari sesuatu

"Bisa kok, nih liat" Harfan langsung menyalakan motor nya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Di sisi lain ada sekelompok remaja yang jumlah 9 orang menatap kepergian Harfan dan Raline.

"Tampan"ucap salah satu dari mereka yaitu Jaehan alrendra.

"Dia masih sama kayak dulu suka ngebut ngebut"ucap jiun Alvarez.

"Dia nekat banget kalau ada yang sadar gimana?"ucap dobby Giandra.

"Harfan anak baik, bahkan setelah di bunuh dia tetap tidak menyimpan dendam sama sekali kepada ayah nya dan ibunya"ucap Handika yang tak menyadari air mata menetes tanpa permisi melewati matanya

"Lo cengeng banget bang"ucap Jarendra Agasthara reyaldi namun ia juga menangis.

"Jaren Lo hanya tau menghina orang tanpa berkaca padahal kalian sama aja"ucap Juan Aldebaran.

"Kita bangga dengan Harfan dia sudah berusaha mati Matian bikin orang tuanya bangga namun balasannya ia di bunuh gue gak tau apa lebih baik mati daripada terus di siksa mungkin itu yang ada di pikiran Harfan"ucap jeandra malvarez sambil mengeluarkan sebuah piagam penghargaan milik Harfan.

"Lo dapat dari mana ini?"tanya Yohan Arkhan.

"Dapat di kamar Harfan"jawab jeandra

Asrhan dwiryanfa putra hanya terdiam dari tadi sambil menyilangkan tangan di dadanya entah apa yang dipikirkan oleh sosok pendiam yang satu ini orang pun tau apa yang di pikiran nya

^°^

Raline dan Harfan sudah sampai di depan rumah megah milik Raline.

Harfan melepas helm full face nya lalu membukakan helm milik Raline. Dan mereka berjalan menuju pintu.

Raline membunyikan bel rumah nya hingga ada seseorang art  dirumah Raline membuka pintu.

"Ehh non, udah pulang sekolah nya?"tanya Bi Ani art dirumah Raline.

"Udah bi"jawab Raline

"Oh iya non silahkan masuk"ucap bi Ani

Raline dan Harfan langsung memasuki rumah nya Harfan langsung terpana dengan furniture di rumah Raline.

Tapi ada satu yang membuat Harfan salfok ia memincingkan matanya saat melihat foto Raline kecil yang tak asing di matanya. "Ra ini foto kamu? Yang waktu masih kecil?"tanya Harfan penasaran

"Iya"jawab Raline

Harfan kembali penasaran Tapi ia mengabaikan pikiran nya dan berjalan mengikuti langkah raline.

"Ahh itu kakak aku, yok kesana"ucap Raline seraya menarik tangan Harfan.

Mereka pun duduk di depan kakak Raline melihat wajah kakak Raline membuat Harfan kaget tapi ia terus terus menepis pikiran nya.

HANDSOME GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang