Follow dulu sebelum baca
^°^
Kamar dengan nuansa hitam putih itu di huni oleh Raline.
Saat ini Raline sedang sibuk mengerjakan pr untuk ia kumpulkan keesokan harinya.
Citttt suara pintu terbuka membuat Raline sontak melihat kearah pintu namun ia tak melihat apapun disana.
"Mungkin cuman angin" gumam nya tanpa memperdulikan kenapa pintu nya terbuka.
Ia lanjut mengerjakan tugasnya namun fokus nya teralihkan saat vas bunga di meja nya terjatuh tanpa ada angin sedikit pun.
Bulu kuduk Raline berdiri kali ini ia begitu takut "ayo lah candaan nya ga lucu" ucap nya sudah ketakutan.
"Baa" sontak suara itu membuat Raline kaget. Lalu ia menghela nafas panjang saat melihat siapa yang mengagetkan nya.
"Lagi apa cantik?" Tanya Lelaki bermata elang sambil menahan dagu di tangan nya yang beralas meja.
"Lo nakutin gue tau gak?!" Ucap Raline emosi.
"Maaf sayang, Jangan marah" ucap Harfan menyesali yang ia lakukan tadi.
"Lo ngapain disini kalau orang rumah liat gimana?" Ucap Raline kaget sekaligus panik
"Kamu lupa? Aku gak bisa di lihat sama sembarangan orang"ucap Harfan sambil merapikan rambut Raline dengan lembut
"Loh kok Lo nggak bisa dilihat emangnya kamu apa? "Ucap Raline polos seolah dia tidak tahu karena dia lupa.
"Pura-pura lupa atau memang lupa nih "goda Harfan kepada Raline
"Oh iya lu kan hantu di sini anjir gue takut sama hantu astaghfirullahaladzim"ucapkan kembali ketakutan
Harfan terkekeh melihat Raline ketakutan karena nya
"Kenapa lo takutnya tadi di sekolah kita dekat banget ya" ucap harfan
"Lah iya ya bukannya kita tadi dekat banget tapi yang tadi gue udah takut banget tau ngga lo tuh nyeremin tau nggak "ucap Raline merasa heran dengan dirinya
Kelakuan Raline membuat harfan kembali tertawa,
"Lo tau gak jarang jarang loh ketemu sama hantu se ganteng gue" ucap harfan sambil melihat netra hitam pekat milik Raline
"Gue sayang banget sama Lo, gue cinta. Gue ga tau kenapa rasa ini datang tiba-tiba maaf kalau gue ga sadar diri dengan posisi gue sekarang. Gue Ter lalu cepat pulang Raline gue belum punya kebahagiaan bahkan setelah gue meninggal tapi gue lihat Lo bidadari yang selalu menemani gue walau Lo ga sadar. Gue lebay ya Ra? Maaf tapi hanya ini yang dapat gue katakan kalau gue benar benar cinta Lo Ra. Lo nafas gue Ra gue ngerasa kembali jadi manusia karna kehadiran Lo" ucap Harfan ia merasa tidak mampu membendung air matanya hatinya begitu sesak melihat tatapan Raline kearah nya yang nyaris meneteskan air mata nya yang selalu membuat harfan jatuh cinta.
"Fan, kita beda alam. Kita hanya dua insan yang berbeda gue manusia dan Lo.." ucapan Raline terpotong saat tangan kekar Harfan menyentuh bibirnya.
Raline sontak kaget saat tubuh elastis Harfan mendarat memeluk nya.
"Anggap aja kita sama Ra, jangan anggap gue hantu hati gue sakit Ra. Gue belum siap mati Ra tapi nyatanya apa? Gue tetap pergi dan kenapa gue ketemu Lo saat gue udah mati sih Ra? Gue sayang banget sama Lo sayang sayang banget sama Lo gue ga bisa tanpa Lo. Lo milik gue sekarang jangan ada satu pun orang dapat menyentuh gadis ku" Isak Harfan mengakhiri ucapannya dengan mengecup singkat dahi Raline yang sudah banjir keringat.
"Selamat malam sayang bobo yang nyenyak kalau sepi panggil aku. Aku pasti datang untuk gadis ku ini, jangan sedih air mata kamu terlalu berharga untuk jatuh gitu aja sayang bobo ya nanti aku yang ngerjain tugas kamu kamu ga boleh begadang jaga kesehatan aku boleh mati tapi kamu jangan" ucap Harfan hangat sambil menghapus air mata Raline hingga sedikit pun tak tersisa lalu mengecup kening dan pipi Raline secara bergantian dan menghilang begitu saja.
Tubuh Raline ambruk kelantai "bagaimana ini tuhan!?, Raline bingung Raline ga mudah jatuh cinta tapi kenapa sekarang? Kenapa Raline dengan bodohnya jatuh cinta tuhan?!" Teriak Raline tak tahan
"Raline ga bisa bohong Raline juga cinta sama Lo fan. Maafin Raline" ucap Raline sambil berjalan menuju tempat tidurnya dan perlahan menutup matanya.
^°^
Kelas tampak sangat ramai ada yang ngegosip ada yang bermain bahkan sahabat sahabat Raline sedang sibuk dengan ngegibah namun Raline yang duduk dia antara ranala dan Rorana si duo ratu ghibah namun Raline tidak memperdulikan hal itu hanya berfokus pada pikirannya karena saat ini dia terasa bingung sekali dengan apa yang ia rasakan kemarin malam ya bingung aku kaya akan membalas cinta harfan atau tidak.
Kalau boleh jujur Raline juga suka pada Harfan "hati gue terlalu baperan ya? Sama hantu aja gue jadi suka" Batin Raline di dalam lamunan nya.
"Ga kok wajar" suara bisikan itu membuat tubuh Raline merasa merinding suara berat itu kembali menyapa indra pendengarannya ia bingung harus takut atau bahagia.
"Raline Lo ngapain njir tiba senyum serem tau gak?" Ucap Asayra menatap wajah Raline
itu terdengar ke telinga julid ranala "aelah paling juga lagi ngehalu"ucap Ranala
"Gue gak halu la gue udah dapetin wajah fiksi yang gue harapkan"batin Raline
"Ra Lo gapapa kan? Apa Lo gila?"ucap Chikyta polos.
"Aaaa gue ga sanggup gue kangen dia arghhh" ucap Raline sambil berlari
"Raline jangan keluar nanti guru liat"
"Kalau guru masuk kelas ini gimana?'
"Hadeh pake keluar lagi"
"Kalau di liat guru bakal ga jadi jamkos kita"
^°^
Raline menatap pohon yang membuat ia selalu merasa bahagia.
"Harfan gue suka sama Lo!"teriak ke arah pohon besar
"Harfan siapa?" Ucap seseorang yang berada tepat di belakangnya.
"K-kak?"
^°^
Janlup vote and coment
Update tergantung suara kalian semakin banyak yang vote dan coment semakin cepat juga update nya
Good bye
KAMU SEDANG MEMBACA
HANDSOME GHOST
Romansa"Kita hanya dua makhluk yang di pertemukan oleh takdir" "Aku tidak gila tapi dia datang membawa bahagia walau aku tau kisah kita tidak akan bertahan lama" "Di pisahkan oleh Alam namun diikat dalam tali cinta" "Kita berbeda tapi kisah kita sama"