Chapter 1

97 7 6
                                    

Angin berhembus sepoi-sepoi mengerak kan Surai rambut bergelombang milik Raline Rivellyn Annerra.

Raline duduk di bawah pohon besar dekat dengan sekolah nya ia sering kesini untuk mengisi waktu luang. Dia bukan orang yang tidak memiliki teman melainkan dia sangat memiliki banyak teman namun entah mengapa ia lebih menyukai tempat ini di banding di kelas ngegosip.

Ada sensasi damai saat berada disini namun ada satu hal yang membuat Raline merasa heran setiap berada di pohon ini mengapa ia selalu merasa ia tidak sendirian seperti ada yang menemani namun ia tak pernah melihat siapa orang itu.

Hingga pada suatu masa Raline sedang bersantai di bawah pohon besar ya tepatnya sekarang.

Ia melihat seorang anak laki-laki sekitar seumur dia menatap nya dari jauh Wajah nya pucat namun sungguh ia sangat tampan laki-laki itu memiliki hidung yang mancung mata tajam bak elang kulit putih pucat serta rambut berantakan berwarna hitam pekat Sangat cocok ia gunakan Ia juga memiliki luka sayatan di pipi kanannya.

Raline mengira laki laki itu adalah Siswa baru yang mendaftar di SMA Cinta bangsa. Raline menemui laki laki yang ia pikir adalah siswa itu untuk menyapa nya dan mengajaknya duduk bersama.

"Hai gue Raline Rivellyn Annerra panggil aja Raline kalau Lo?" Tanya Raline seraya tersenyum menyodorkan tangannya ke arah Siswa itu.

"Gue Harfan Andervan Ryanzi Panggil aja gue Harfan"Ucap nya sambil membalas sodoran tangan dari Raline. Raline terdiam ia merasa tangan Harfan Sangat dingin seperti es.

Tapi Raline tidak memperdulikan hal itu karna ia merasa wajar kalau harfan memang kedinginan

"Oh ya lu siswa baru ya di sini soalnya gue baru pernah liat lo " tanya Raline sambil tersenyum

"gue bahkan udah lama sekolah di sini, bahkan sebelum lu sekolah di sini "ucapnya dingin sambil menatap ke arah pohon besar tempat di mana Raline sering nongkrong

Raline terdiam dan mengikuti arah pandangan Harfan.

"Itu pohon kenangan dulu gue juga sering kesana, gue dulu punya temen banyak tapi gue lebih sering ngabisin waktu disini"Ucapnya tak sadar Harfan tersenyum senyuman itu membuat Raline terkesima sungguh senyuman yang indah.

'Tapi......"Harfan menjeda ucapannya lalu beralih menatap Raline yang sudah sedari menatap nya dan mendengarkan ia bercerita.

"Tapi, apa?"Tanya Raline

"Tapi, Dipohon itu juga gue di bunuh dan jasad gue juga di kubur disana" ucap Harfan sambil tersenyum kearah Raline yang menatapnya dengan mata terbelalak mulutnya menganga tak percaya perlahan ia menggelengkan kepalanya.

Harfan tertawa renyah suara nya begitu berat sungguh deep voice idaman kaum hawa. "Meskipun gue hantu tapi gue tetep tampan kan?" Ucapnya kepedean.

"Apasih pede lo, emang ada hantu ga nembus?" Ucap Raline masih dengan tidak mempercayai ucapan Harfan.

"Gue nembus nih pegang"Ucap Harfan sambil menjulurkan tangannya kearah Raline

Raline melihat tangan ganteng kekar berurat itu mendekat ke arah nya. Raline menyentuh tangan Harfan begitu kagetnya Raline merasakan bahwa tangan harfan tidak dapat dipegang bisa dikatakan nembus.

Raline menatap wajah Harfan yang tersenyum kearahnya. Raline mulai melangkah untuk melarikan diri namun sia sia tubuhnya beku untuk teriak saja ia tak mampu.

Harfan mendekatkan wajahnya ke wajah Raline yang ketakutan sambil tersenyum dan memegang dagu Raline "Jangan takut. Sayang gue ga jahat kok sering sering kesini biar bisa main bareng"Ucapnya lalu menghilang yang di akhiri dengan asap yang masuk kedalam tanah dekat dekat pohon besar.

Bersamaan dengan menghilangnya Harfan akhirnya tubuhnya bisa di gerakan. Begitu kagetnya dia saat melihat ke 6 temannya sedang menatap nya heran. Ranala Rami Reyza  sedang memegang bahunya seolah habis mengoncang tubuhnya. Ahyean Danella nayara, Asayra maudya ginata, Parneta zahra ganella, Chikyta dya salmaa, Rorana Nada Kalisa,

"Lo ngapain ngomong sendiri ra, mana gini lagi Emang ada hantu nembus hahaha lucu bet Lo? Lagi liat hantu kah Ra?" Ucap Ranala menertawai sahabatnya yang sedang bingung itu.

"Gue? Ngomong sendiri? Tapi serius deh tadi gue ngomong sama Cowok ganteng mancung putih keren mata nya ya matanya tuh tajam bak elang disini serius deh" ucap Raline menyakinkan sahabat sahabat nya.

"Itu mah Lo halu kebanyakan baca wattpad Ya kali lah ada cowok seganteng itu mau ngomong cewek jamet kayak Lo" Ucap Ahyean meremehkan

"Kalian sahabat gue bukan sih, Ga pernah percaya gitu sama gue"Ucap Raline ngambek bisa bisanya dia yang berkata jujur ini di bilang halu.

Ia berlari menghentakkan kakinya di tanah, mengejutkan sahabat nya tidak mengejar nya.

"Ahh paling nanti normal lagi dia" ucap Asayra

"Iya ini dia kan lagi mode halu" ucap Chikyta

^°^

Raline berlari masih dengan rasa marahnya dan tanpa sadar ia menabrak dada bidang dan tegap milik kakak kelasnya, Jarendra Agasthara reyaldi.

Jaren terdiam di tempat menatap tajam Raline yang menatap nya secara detail

"Mukanya, tangannya, hidungnya, matanya ya matanya mirip banget tubuhnya omaga mirip banget" gumam Raline yang sedari tadi di dengar oleh jaren

"Kenapa?" Tanya jaren sambil menaikkan sebelah alisnya

"Lo tau Harfan Andervan Ryanzi gak?" Tanya Raline berharap jaren mengenalnya.

"Lo tau dia dari mana?"Tanya lagi Jaren kepada Raline

"Gue ketemu dia" Jawab Raline yang membuat Jaren memejamkan mata nya sejenak lalu membukanya "Bagaimana bisa? Bukan nya Harfan hanya menampakkan dirinya sama gue dan temen-temen nya ya? Lalu kenapa ia menampakkan dirinya sama Raline?"

"Raline, Harfan udah setahun lalu meninggal" jawabnya lembut menahan dadanya yang sesak karena merindukan kehadiran sosok Harfan yang ceria di matanya.

"Lo kenal?" tanya Raline lagi karna belum puas dengan jawaban Jaren

"Ya gue kenal karna gue sahabatnya" jawabnya lagi

"Lo pernah gak di nampakin hantunya?" Tanya Raline lagi

"Pernah bahkan setiap waktu" jawab Jaren

"Lo tau gak jasadnya ada di pohon sekolah kita?" Tanya Raline lagi untuk yang kesekian kalinya.

"Tau" dan masih terus di jawab oleh jaren.

"Kenapa gak Lo makam in secara layak ren" tanya Raline lagi ntah kapan dia akan berhenti bertanya.

"Dia ga mau Ra, dia suka disana" jawab Jaren

"Kenapa dia gamau?" Tanya Raline lagi dan lagi

"Udah lah Raline kalau Lo udah ketemu dia suatu saat dia akan beri tau Lo, kayaknya Lo wanita beruntung yang bisa bertemu sama hantu ganteng kek dia"

"Kenapa dia mau nya gue?" tanya Raline untuk kesekian kalinya

"Tanya aja langsung sama dia Ra, ya Allah." Jawab Jaren sudah emosi.

"Gimana mau nanya sama dia?" Tanya Raline lagi

"Ra....." Jawab Jaren lembut namun penuh arti.

"Iya maaf"

^°^

Yeahhhhh......



HANDSOME GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang