➷13 Juli 2024
➷
➷
➷
➷
➷Didalam gua dekat bukit Yiling yang gelap dengan aliran energi negatif yang pekat, ada dua pemuda yang terlihat berdebat.
"Jiang Cheng! Paman Jiang pernah berkata, berpegang teguh pada keyakinan hati yang benar. Sudah tahu mustahil tapi tetap melakukan nya. Kakak beradik suku Wen itu tidak bersalah, bagaimana pun juga, aku tidak bisa berdiam diri dan hanya mengamati dari samping!" sanggah Pemuda yang tingginya sekitaran 190 cm itu mengenakan Hanfu dalam berwarna merah dipadukan dengan luaran berwarna hitam melapisi tubuh nya, rambut gelapnya yang panjang tergerai hingga punggung nya, ekspresi dari Pemuda itu terlihat marah dan kecewa.
Jiang Cheng, pemuda yang mengenakan Hanfu serba ungu dengan rambut yang dicepol menggepalkan kedua tangan nya hingga kuku nya menusuk telapak tangan nya. "Benar. Kamu mengerti pelajaran dari suku Jiang. Kamu lebih mengerti daripada aku!"
Jiang Cheng menundukkan kepala nya, berjalan perlahan mendekati pemuda itu.
"Wei Wuxian, Kamu sangat luar biasa, seorang pahlawan, seorang pendekar, seorang unggulan! Tapi asalkan kamu memiliki perbedaan pendapat dengan mereka, kamu adalah orang gila yang aneh, tidak beradab dan menjadi orang yang mempelajari aliran iblis"
Jiang Cheng akhirnya berdiri didepan pemuda itu yang bernama Wei Wuxian. Wuxian harus menunduk agar dapat melihat ekspresi nya karena perbedaan tinggi mereka yang lumayan, dia tidak dapat melihat ekspresi dari Jiang Cheng karena dia terus mendudukkan kepalanya, tapi dapat di dengar suara yang dulunya tidak goyah sekarang terasa bergetar.
"Tapi, apa kau tau?" Jiang Cheng mencengkram pakaian depan Wei Wuxian, "Saat berpihak pada mereka, kamu kira kamu bisa berjalan sendirian?!"
Wei Wuxian terkejut melihat ekspresi dari adik seperguruan nya, tidak pernah dia melihat ekspresi kesedihan seperti ini sebelumnya, bahkan saat kematian ibu dan ayah nya.
"Tidak ada yang pernah melakukan nya sebelumnya!!" Teriak Jiang Cheng, wajahnya memerah menahan amarah sekaligus kesedihan.
Wei Wuxian mengernyit alisnya, "Kalau begitu aku akan menjadi orang yang pertama!" Keputusan nya sudah bulat, dia tidak akan pernah mengubahnya.
Tangan Jiang Cheng bergetar saat mencengkram kain baju Wei Wuxian, "Wei Wuxian, apakah perlu kukatakan dengan lebih jelas? Kalau kamu bersikeras melindungi suku Wen! aku tidak dapat melindungimu lagi!!"
Wei Wuxian tersentak mendengar perkataannya, dia menatap adiknya yang manahan air mata. Adik nya sekarang telah menjadi Ketua Klan, bagaimana bisa dia terus menyusahkan nya? dia sudah sangat kewalahan mengurus sakte dan sekarang harus mengurus nya karena melakukan hal yang berbahaya bagi adiknya.
Wei Wuxian mengenggam tangan yang masih mencekram baju nya, melepaskannya perlahan dari cengkraman nya "Tidak perlu melindungi ku. Buang saja aku"
Wei Wuxian berjalan melewati Jiang Cheng, saat berjalan wajahnya tertutup dengan rambutnya membuat ekspresi tak terlihat.
"Katakan pada seluruh dunia, bahwa aku telah berhianat dan memberontak"
Kali ini Jiang Cheng yang terkejut mendengar tuturan dari kakak seperguruan nya, dia segera berbalik melihat kepergian kakaknya.
"Mulai dari sekarang, apapun yang kulakukan, semuanya tidak ada hubungannya dengan klan Jiang dari Yun Meng!"
Jiang Cheng berdiri kaku tidak tahu harus melakukan apa, biasanya dia mengejar kakak nya, tapi sekarang dia tidak melakukan nya, menatap sendu punggung kakaknya yang terlihat kokoh tapi sebenarnya menanggung beban yang berat.
■
■
■
■
■
■Sebuah batu dilemparkan dari atas jurang di Hell's Peak akan menghabiskan waktu 19 penuh sebelum gema mengenai bagian bawahnya dapat didengar, sehingga tingginya dapat dilihat, dan itu juga karena sembilan belas detik ini bahkan melampaui delapan belas tingkat neraka persatu, yang memberinya nama.
![](https://img.wattpad.com/cover/371647110-288-k412246.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED||BL DOULUO
FanfictionWei Wuxian adalah mantan murid dari Sekte Yunmeng Jiang yang berakhir membelot dari aliran benar dan justru mempelajari kultivasi iblis. Ia adalah pria yang periang, bebas, dan selalu bertindak seenaknya namun sebenarnya baik hati dan heroik. Tang S...