0 • Kota Riqueza

1.1K 182 32
                                    

Tidak boleh plagiat😠

Riqueza City  [Riqueza / Kota], perkotaan yang terisolasi oleh kekayaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Riqueza City [Riqueza / Kota], perkotaan yang terisolasi oleh kekayaan. Jarang terjamah oleh wisatawan, kecuali dia orang yang berada dengan kekayaan melimpah.

Selamat datang di Kota Kekayaan. Segala kedudukan yang dikendalikan dengan uang, bahkan politik tak akan berkutik dihadapan tangan yang miliki segudang emas. Tikus negara yang hanya akan bergerak ketika diberikan sekoper tumpukan uang, penjilat yang berkumpul banyak jikalau diri berada tinggi.

Jika miskin, maka akan menjadi manusia buangan yang akan selalu bersembunyi dibayangan gedung tinggi demi melindungi diri dari alas sepatu konglomerat.

Persaingan kekayaan yang tinggi, tak jarang nyawa yang menjadi pertaruhan. Segala cara dilakukam demi kekayaan dan memegang kendali dunia, bahkan pekerjaan tak bermoral juga bisa dihormati jika mampu menyembunyikan baunya.

Selama diri kaya, maka diri ini akan bisa bertahan hidup di Riqueza.


• Mascarillas 🎭


Restoran menjulang tinggi dihadapannya, aroma lezat pun samar tercium oleh indera penciumannya. Kacamata yang bertengger diujung hidung dibenarkan dengan gunakan jari telunjuk, lantas kakinya mengambil langkah untuk memasuki tempat makan itu.

Lewati semua pengunjung yang tampak sibuk dengan cengkramanya masing-masing. Ia terus melangkah hingga berdiri tepat di depan pintu VIP. Tonjolan tinju pada punggung tangannya pun mengetuk pintu itu pelan sebelum ia melenggang masuk.

"Tamu yang dinantikan akhirnya datang."

Kehadirannya disambut meriah dengan seseorang yang sudah lama senantiasa menunggu kehadirannya. Ia ambil duduknya disisi pria yang gunakan pakaian serupa sepertinya.

Rambutnya yang sebelumnya dipoles rapi pun ia usak kasar gunakan tangannya hingga rambutnya berderai turun, tampilannya menjadi lebih manis sekrang. Kacamata yang digunakan pun ia letakkan diatas meja yang sudah banyak hidangkan makanan.

"Aku lebih nyaman begini, ada masalah?" Wajahnya menoleh pada pria yang sedari tadi menonton aksinya. Pertanyaan retoris yang terlontar barusan pun buat lawan bicara mengembangkan senyumnya.

"Kau terlihat lebih manis sekarang."

Pujian singkat yang sudah sering ia dapati, pun ia hanya balas dengan ulaskan senyumnya tipis dan anggukan samar.

"Sulit sekali mendapatkan kontakmu, Percy." Senyum nakal yang terpatri unjukan libido tipis, tangan nafsu yang pelan-pelan sentuh pahanya pun pemuda manis itu langsung ia tanggapi.

MascarillasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang