Part 2

310 39 3
                                    






Sebelum lanjut, aku mau ngasih gambaran keadaan kerajaan Joseon pada masa pemerintahan Raja Jungjong biar kalian makin paham jalan ceritanya kenapa kayak gini juga sekalian belajar atau sekedar tau sejarah Korea Selatan wkwkwk. Maaf kalau misalnya ada beberapa info dariku yang mungkin salah, krn aku bukan sejarawan, apalagi spesifik belajar sejarah korea.

Jadi, Raja Jungjong oleh para sejarawan dianggap sebagai Raja yang dasarnya lemah, juga terlihat sebagai figur yang tragis karena dari awal sebenarnya dia tidak pernah ingin menjadi seorang raja. Beliau naik tahta karena terpaksa disebabkan pemecatan kakak tirinya, Raja Yeon San Gun pada saat itu. Juga kisah cintanya yang tragis karena harus mengasingkan Ratu yang sangat ia cintai-Ratu Shin di bawah tekanan para pemimpin pemerintahan. Beliau hidup dengan masih mencintai Ratu Shin hingga akhir hayatnya.

Setelah Gwang Jo-sebelumnya merupakan orang kepercayaan Raja Jungjong jatuh karena difitnah akan menguasai pemerintahan dengan otonomi lokal yang sejak awal dia anut, pemerintahan Raja Jungjong dibayangi fraksi-fraksi yang masing-masing didukung oleh ratu-ratu serta selir-selir kerajaan yang ingin menguasai pemerintahan (seperti ketakutan Ratu Shin). Pada masa ini banyak terjadi pertikaian dan berakhir dengan terbentuknya fraksi Yoon Besar dan fraksi Yoon Kecil yang saling bertentangan dan saling menjatuhkan. [Dalam masalah ini mungkin bakal keterbalikan sama cerita yang aku bikin]

Bocoran lagi, Raja Injong (anak pertama raja Jungjong) yang menerima ahli waris tahta kerajaan setelah pemerintahan Raja Jungjong pada saat itu hanya mampu memimpin kerajaan selama lebih kurang satu tahun karena beliau memiliki penyakit kronik dan meninggal setelah setahun kepemimpinannya. Namun, selama pemerintahannya beliau memimpin dengan sangat tegas dan penuh ambisi. Merehabilitasi Jo Gwang Jo juga reformasi pemerintahan yang penuh korupsi yang ditinggalkan oleh ayahnya.

Wkwkwk segitu aja ya info tambahannya. Lanjut yuu ceritanya.






"Lihat sebentar lagi akan turun hujan, Ryu Sunjae!"

Sunjae memutar mata mendengarkan kicauan Guwon yang dari tadi tidak pernah berhenti, pemuda dengan muka sekeras badak itu bahkan tidak membantu Sunjae sama sekali.

"Kalau Hyung berisik seperti ini terus aku tidak akan bisa berkonsentrasi," Sunjae ikut menggerutu karena kesal. Sedari tadi ocehan Guwon menghambat indra penciuman dan pendengarannya untuk bekerja mencari mangsa.

Sunjae terkenal sebagai pemburu yang handal, Neukdae Sonyeon, begitulah julukannya di desa tempat ia tinggal. Selain karena keahliannya dalam berburu, kebaikan hati milik pemuda bermarga Ryu itulah yang membuat masyarakat di sana sangat menyayanginya.

Guwon ikut waspada ketika langkah Sunjae berhenti mendadak, dia memegang tombaknya dengan mode siaga. 

"Ada apa? Kau mendengar sesuatu? Babi hutan? Apa rusa vampir?"

"Hyung diamlah, sepertinya ada bau manusia tidak jauh dari sini."

Guwon berdecak. "Kau mau mengataiku? Itu aku bukan? Bagaimana bisa kau bercanda dengan wajah serius seperti itu?"

Guwon tidak mungkin percaya karena sangat jarang ada yang melintasi hutan perbatasan pada malam hari, selain beberapa tahanan yang berhasil kabur mungkin? Atau orang gila seperti Ryu Sunjae yang berburu binatang hutan seperti biasa.

"Aku serius, bodoh. Jadi diamlah atau kita akan terbunuh disini. Astaga aku sepertinya bisa mecium bau pedang dan busur yang baru saja diasah."

Guwon berdecak kagum. "Hidungmu itu benar-benar, apa kau sungguh manusia?" Guwon berbisik, mendengarkan perintah Sunjae untuk berjaga-jaga.

"Shtt, ada yang bergerak. Apakah mereka tamu penting? Suara kaki kudanya sangat terlatih."

Guwon masih menggeleng-gelengkan kepala mendengar ucapan tidak masuk akal Sunjae, karena bagaimanapun pemuda bermarga Jeong itu berkonsentrasi, dia tidak bisa merasakan apa-apa selain aroma hujan yang sebentar lagi akan menyapa mereka.

Hidden Prince [Lovely Runner]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang