Part 6

388 51 16
                                    





Sunjae harus ikut dalam rapat kerajaan sesaat setelah sampai di sana. Tubuhnya benar-benar sudah lelah dan otaknya tidak cukup mampu menampung hal-hal yang tidak biasa bagi dirinya. Namun dia harus menjalani semua rangkaian kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh Putra Mahkota Shio. Beruntung memang tidak banyak orang yang mengajaknya bicara, jadi dia tidak harus memutar otak untuk berinteraksi dengan orang-orang yang bahkan tidak ia kenal. Hyejun juga membantunya untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang permasalahan tugas terakhir Putra Mahkota Shio.

Tetapi semua peraturan, beberapa jadwal kerjaan yang dipaparkan padanya membuat kepalanya semakin pusing. Strategi pertahanan dan perang yang dibicarakan tadi benar-benar berbeda jauh dari strateginya menghindar dari para pemabuk yang biasa dia usik, atau para penagih hutang, meskipun Jinyoung tidak pernah benar-benar ingin berhutang.

Selain itu, Guwon harus diasingkan terlebih dahulu, dia harus mendapatkan pelatihan khusus sebagai syarat dari kementerian pertahanan untuk beberapa hari ke depan. Mempertanyakan keloyalan terhadap kerajaan yang membuat Sunjae tersenyum remeh. Orang istana bahkan mencoba untuk meracuni putra mahkota mereka sendiri, apa dia pikir masih penting sebuah keloyalan di kerajaan ini. Selain itu Inhyuk tidak membantu apa-apa karena tidak bisa selalu berada di sisi Sunjae.

Dirinya juga jengah menatap Ratu Yoon, ingatkan betapa jahatnya rencana wanita itu untuk kehidupan Sunjae ke depan, dan ayah yang tidak akan pernah Sunjae akui.

Tidak ada seorangpun yang bisa ia percaya di tempat ini kecuali Guwon, bahkan untuk semua kaki tangan Ratu Shin pun dia tidak bisa percaya sepenuhnya kepada mereka. Entah apa yang akan ia hadapi mulai sekarang, seolah dari setiap sudut dirinya sudah dibelenggu oleh pedang yang bisa kapanpun membunuhnya.

***

Setelah rapat, Ratu Yoon mengantarkan Sunjae ke kamarnya di gedung selatan bersama Hyejun. Gedung khusus untuk tempat tinggal dan belajar putra mahkota.

Sunjae harus pasrah dengan ocehan dari Hyejun kedepannya, sepertinya prajurit satu itu benar-benar serius untuk melatih Sunjae dan serius juga berperan sebagai seseorang yang sangat cerewet, mengatur semua yang harus Sunjae lakukan. 

Sunjae akui Hyejun terlihat sangat menyayanginya, hidup sebatang kara membuat Sunjae harus mengenal orang-orang lebih baik daari yang lain dan harus mengerti isi hati seseorang dengan mudah, tetapi dia selalu menyisakan ruang untuk waspada, karena tidak ada yang benar-benar tau apa yang ada di pikiran terdalam seseorang dan bagaimana hati manusia dapat berubah dengan sangat cepat.

"Bagaimana dengan Shio?" tanya Ratu Yoon

"Putra mahkota sudah melewati masa kritis dan sekarang menjalani masa penyembuhannya dengan baik. Putra mahkota tinggal bersama keluarga Sunjae, ratu. Tempat itu juga punya cukup obat-obatan untuk membantu kesembuhannya," Hyejun menjawab pertanyaan ratu Yoon dengan tegas.

"Siapa yang mendampingi putra mahkota di sana?"

"Prajurit Hyunsoo dan Jae, ratu."

"Selalu kabari perkembangan putra mahkota padaku," dan tanpa menunggu jawaban Hyejun, Ratu Yoon melanglah pergi dari istana barat tempat tinggal putra mahkota. 

Sunjae dan Ratu Yoon tidak banyak bicara sedari tadi. Pemuda itu mencoba menghindari diri sebisa mungkin, dan wanita itu juga tampaknya tidak benar-benar berusaha untuk memperdulikan Sunjae.

Sunjae yang sejak tadi di dalam kamar, membuka pintu saat merasa ratu Yoon sudah benar-benar beranjak dari sana.

Kepalanya pusing harus berpura-pura di depan raja beberapa saat yang lalu, mendengarkan permasalahan pelik kerajaan yang sama sekali tidak ia pahami, merasakan sendiri mata-mata yang menyiratkan kalau mereka ingin putra mahkota lenyap. Perutnya masih keram, dan mendekam di kamar tidak membantu apa-apa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hidden Prince [Lovely Runner]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang