#ReaDy to go to Kertanegara | Chapter 109

1.2K 130 12
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun alur cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

• • •

Keesokan paginya, Freddy terbangun sekitar pukul 6 pagi. Bahkan di hari liburnya, Freddy selalu bangun pagi dan beraktifitas. Freddy memulai paginya dengan berolahraga ringan.

Dilanjutkan dengan mengurus hewan peliharaannya. Menjelang pukul 8 pagi, Freddy berjalan ke kamarnya dan bergegas untuk mandi.

Pagi ini dirinya akan menuju ke Cilodong dan menyapa para raider yang ada. Freddy memilih mengenakan kemeja berwarna putih yang ia padukan dengan celana berwarna coklat.

Setelahnya sambil menikmati sarapan, Freddy tersenyum saat berbincang dengan Reana. Tunangannya akan menghabiskan paginya menemani sang ibu ke pasar.

"Ibu mau masak besar", ujar Reana sambil terkekeh.

Freddy tersenyum mendengar celotehan Reana. Senyumnya perlahan memudar saat pembicaraan mereka beralih ke Kevin.

"Oh iya mas, ada kabar soal Kevin?", tanya Reana dengan nada hati-hati.

Freddy menghela nafas. "Belum..", jawabnya. Kening Freddy berkerut dan pria itu memejamkan matanya. Masalah Kevin masih belum selesai, padahal sebentar lagi dirinya akan segera pindah ke Cilodong.

Kalau masih belum ada titik terang tentang keterlibatan Kevin, Freddy merasa tidak tenang meninggalkan Reana sendiri.

"Nanti mas coba hubungi Syarif ya..", ujar Freddy, entah berusaha menenangkan dirinya sendiri ataupun Reana.

Tepat jam 9 pagi, Freddy melaju meninggalkan Cijantung dan bergerak menuju ke Cilodong. Sesampainya di Cilodong, Freddy disambut rekan-rekan TNI yang memberikan salam hormat ke calon wadanyonif mereka.

Senyum lebar terlihat menghiasi wajah Freddy dari awal pria itu menginjakkan kakinya di depan gerbang batalyon.

Freddy menyempatkan diri berkeliling batalyon dan menyapa para tentara yang terlihat sedang berolahraga pagi. Freddy juga mampir dan berkunjung ke barak yang ada.

Tidak henti-hentinya pria itu tersenyum dan menjabat tangan para tentara yang ada. Freddy tersenyum mengingat dalam waktu dekat ini dirinya akan tinggal bersama dengan mereka.

• • •

Reana sendiri tengah sibuk menemani sang ibu berbelanja di pasar bersama mbak Sani dan juga Rahma. Reana dan mbak Sani terlihat menenteng banyak tas belanjaan, sementara ibu Aira menggandeng tangan Rahma kecil.

"Bu", panggil Reana sambil mengerutkan keningnya. "Ini masih mau nambah lagi?", tanyanya sambil memperhatikan barang belanjaang sang ibu.

Tanpa menoleh ke arah Reana, ibu Aira mengangguk.

Reana menggelengkan kepalanya dan menoleh ke arah mbak Sani. Mbak Sani tersenyum kecil, seolah sudah terbiasa dengan kebiasaan ibu Aira yang berbelanja dalam jumlah besar.

"Emang ibu mau masak apa?", tanya Reana, mengekor di belakang sang ibu.

"Mau syukuran", sahut sang ibu dengan riang.

Reana terkejut. "Syukuran?", tanyanya.

Ibu Aira kembali mengangguk.

"Syukuran apa bu?", tanya gadis itu lagi.

"Ya syukuran aja", jawab sang ibu, membuat Reana kembali menggelengkan kepalanya.

"Kan bisa pesen catering?", tanya Reana.

#ReaDy for LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang