#ReaDy to plan for a dinner date | Chapter 75

2.4K 179 18
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun alur cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

• • •

Reana mengiyakan. Keduanya lalu lanjut mengobrol dengan santai. Freddy sesekali tertawa mendengar celotehan Rahma yang ikut memanggil namanya.

"Om dyy", seru Rahma.

"Iya Rahma, ada apa?", jawab Freddy dengan lembut.

"Om dyy cinii", seru Rahma lagi.

"Hahaha.. Iya, nanti om kesana yaa", jawab Freddy.

Beberapa saat kemudian, Freddy sudah sampai di depan rumah Reana. Pria itu memperhatikan sekelilingnya. Berusaha mencari apakah ada Kevin di sekitar situ.

Sambil menunggu Reana, Freddy berdiri di depan rumah Reana. Raut wajah pria itu dingin. Sorot matanya tajam.

Barulah saat Reana muncul dari dalam rumah, seketika raut wajah pria itu berubah. Yang awalnya dingin dan kaku, raut wajahnya kini menjadi berbinar. Tatapan matanya pun melembut.

"Sayang", sapa Reana sambil berjalan ke arah pagar. "Maaf ya, nunggu lama?"

Freddy menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Sore itu Reana mengenakan sweater berwarna abu-abu dan celana selutut. Kening Freddy berkerut. "Kamu pake sweater tebel gitu ga kepanasan?", tebaknya.

Reana tertawa. Gadis itu lalu menggeleng. "Aman, mas. Kan di dalam pake AC", serunya. Mendengar itu Freddy ikut tertawa. Pria itu lalu melebarkan kedua tangannya.

"Sini.. Mas mau peluk dulu", ujarnya lembut.

Reana tersenyum lalu berjalan ke arah Freddy. Dipeluknya pria itu. Erat.

"Mas, aku kangen..", ujar Reana.

Freddy mengelus kepala gadis itu. "Mas kangen banget", jawabnya.

Reana terkekeh mendengarnya. Keduanya berpelukan sejenak sebelum Freddy melepaskan pelukannya. Dipandangnya wajah Reana dengan seksama.

Di bawah temaram sinar lampu, wajah gadis itu terlihat sangat cantik. Freddy tersenyum. Dielusnya pipi Reana dengan lembut. "Mine..", gumam Freddy. "I love you."

Reana tersipu malu mendengarnya. Gadis itu membalas dengan malu-malu. "I love you too, mas.."

Keduanya saling tersenyum. Reana lalu mengajak Freddy untuk masuk ke dalam dan makan malam bersama. Setelah Reana mengunci pagar, gadis itu bergandengan tangan dengan Freddy dan masuk ke dalam rumah.

Malam itu, Reana baru saja belajar memasak ayam ingkung, resep andalan mbak Sani. Disajikannya di meja makan dengan tersipu.

Freddy tersenyum dan menatap ke arah Reana. "Apa ini namanya sayang?", tanya Freddy saat menatap lauk di hadapannya.

Reana lalu menjelaskan. "Ini namanya ayam ingkung mas", ujarnya sambil tersenyum. Reana lalu duduk di sebelah Freddy. "Dulu tiap mbak Sani masak ini, aku pasti lupa kalau lagi diet. Nambah terus bawaannya", lanjutnya.

Reana mengambilkan nasi untuk Freddy. "Thanks, sayang..", jawab Freddy sambil menerima piring dari Reana. "Mas cobain yaa..", suara TeFreddy ddy terdengar semangat.

Reana mengangguk. Dalam hati ia cukup dag dig dug, karena ini kali pertama gadis itu memasak ayam ingkung. Meskipun dibantu oleh mbak Sani, tapi tetap saja, pikirnya. Reana menatap ke arah Freddy yang menyuapkan sendokan pertama ke mulutnya.

Reflek Reana menggigit bibir bagian bawahnya sambil menatap ke arah Freddy.

Freddy yang tersadar tengah dipandangi Reana, melirik ke arah gadis itu. Freddy lalu tertawa kecil melihat kedua bola mata Reana yang bergerak mengikuti gerak-geriknya. Sorot matanya terlihat penasaran.

#ReaDy for LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang