بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
÷
اللهم صلى على سيدنا محمد، وعلى ال سيدنا محمد
÷
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 56)لا تحاول أن تكُون إنسانًا لا يُخطئ فهذا بالطّبع مستحِيل، بل كُن انسّانا يتعلم من أخطائه فهذا أمر عظِيم
"Jangan mencoba menjadi manusia yg tak pernah melakukan kesalahan, sebab itu mustahil. Tapi jadilah manusia yg belajar untuk lebih baik dari kesalahan. Itu yg hebat."-Kutipan seseorang
÷÷÷÷÷÷÷
Berjamaah salat Maghrib pun telah selesai ditunaikan. Kini para santri ponpes Al-Jauhar tengah pada bubar dari masjid untuk kembali ke asramanya masing-masing. Namun ditengah itu juga, tak jarang ada para santri yang tengah saling melirik kearah lawan jenisnya. Istilahnya mencari kesempatan dalam kesempitan.
"Astagfirullah, Kang! Lagi liatin siapa? Sampai saya panggil gak nyaut?" ucap Kang Hanan mengagetkan sahabatnya yang tengah terpaku ditempat. Padahal sedari tadi dia beberapa kali memanggil nama sang empu. Tapi tidak ada respon ataupun reaksi. Hingga membuatnya heran sendiri. Namun tak urung ada cara lain yang bisa dia lakukan, dan ternyata berhasil.
"Eh, astaghfirullah! Ngagetin aja kamu, Nan." Kaget Kang Soghir. Dia pun berucap kesal dengan orang yang ada disampingnya ini.
"Saya tanya lagi ngapain, Kang? Sampe tatapannya se-intens itu. Jangan lupa banyakin istighfar Kang. Jangan sampai terperosok sama bisikan syaitan." Kang Hanan kembali bertanya tak lupa sembari mengingatkan sang sahabat akan tingkahnya barusan.
Seketika itu juga, Kang Soghir tersadar akan apa yang dilakukannya. Langsung saja dia melakukan apa yang diucapkan sang sahabat.
"Astaghfirullah ... Astaghfirullah ... Astaghfirullah ...."
'Ya Allah ... Maafkan hamba-Mu ini yang telah melanggar batas, terhadap lawan jenis,' Kang Soghir berucap dalam hati. Memohon ampun pada yang maha kuasa atas tindakannya.
"Kenapa bisa sampai segitunya sih, Kang? Biasanya juga nggak pernah sampai kayak gini?" tanya Kang Hanan kembali. Dia sangat penasaran dengan sahabatnya.
"Namanya juga manusia, Nan. Pasti ada khilaf nya." Kang Soghir menjawab seadanya. Dan itu sukses membuat Kang Hanan bermuka masam. Pasalnya bukan jawaban ini yang dia mau.
"Haish! Bu--"
"Sudahlah jangan dibahas lagi, ayo sekarang kita makan. Takutnya keburu azan isya." Kang Soghir langsung mengalihkan pembicaraannya dengan mengajak sang empu untuk cepat ke asrama. Bertambah muram lah wajah Kang Hanan. Mau tak mau dia juga ikut melangkahkan kakinya. Apalagi perutnya sudah berteriak meminta diisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
27 Days [In The Month Of Ramadhan] TERBIT
Espiritual÷÷÷÷÷÷÷ Ini mengisahkan tentang seorang gadis remaja yang baru lulus dari Madrasah Aliyah beberapa bulan lalu, yang akan mengikuti pesantren kilat selama bulan Ramadhan di pesantren sahabat Abahnya, ponpes Al-Jauhar. Sekaligus ada hal yang haru...