[7th MINIBOOK]
Shen Ricky, seorang pemuda yang selalu sendirian, kini sudah mendapatkan calon kekasih yang ia temui di aplikasi kencan! Siapakah dia? Mengapa Gyuvin menjadi sangat terkejut setelah mengetahui siapa calon kekasih Ricky?
🌟 95% Baku
🌟...
"Oh, Ricky! Sini, duduk disampingku saja." Seru Seungeon senang sambil menarik kursi kosong yang ada disampingnya itu. "Kau baru sampai? Maaf jika aku telat datang." Jawab Ricky sambil tersenyum, tentunya setelah duduk disamping Seungeon.
Pada siang itu, Ricky dan Seungeon memutuskan untuk pergi ke perpustakaan kota untuk belajar bersama. Sebetulnya, Gyuvin juga ikut dalam kegiatan itu. Namun dikarenakan dengan kesibukannya, Gyuvin tidak jadi ikut.
"Enggak, kok. Santai saja, aku juga baru sampai." Kata Seungeon. "Kau mau cari buku dulu? Kalau begitu, aku tunggu disini." "Hm, nanti saja." Singkat Ricky sembari mengambil laptop dari dalam tas miliknya. Sementara Seungeon pergi sebentar untuk mengambil buku yang ia perlukan, Ricky kembali melanjutkan makalah yang sudah ia buat sebelumnya.
Ketika ia dan Seungeon sedang sibuk mengerjakan tugas masing-masing, Ricky kemudian mendapatkan sebuah notifikasi dari ponselnya, menandakan ada pesan baru yang masuk. Awalnya Ricky tidak menggubris pesan itu (karena ia terlalu fokus ke dalam makalahnya itu, lagipula makalah itu bakal dikumpul sore hari nya), namun ia tiba-tiba teringat bahwa ia memiliki janji dengan si 'pemberi pesan' itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hm?" Bingung Ricky. Dengan segera ia pergi ke kamar mandi untuk membalas pesan itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ah, dari Taerae rupanya.
Ricky pun langsung menghela nafasnya lega. Ia sebetulnya berpikir bahwa mereka bakal tidak bisa bertemu pada hari ini, dikarenakan ia juga masih sibuk sebetulnya.
Dengan segera Ricky membalas pesan dari 'calon' kekasihnya itu sebelum ia kembali lagi ke meja nya (dan Seungeon) untuk melanjutkan kembali tugas makalah itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah menyimpan foto itu, Ricky menjadi senyum-senyum sendiri. Foto ini seperti penyemangat darinya setelah mengerjakan makalah yang membuatnya pusing selama beberapa hari belakangan ini.
Foto ini semakin membuat Ricky menjadi semakin jatuh cinta dengan Taerae, sang teman kencan yang ia temui di aplikasi kencan. Menurut Ricky, teman kencan nya ini berbeda dengan yang lain. Ia berharap semoga Taerae merasakan hal yang sama dengan dirinya.
Dan tentunya, Ricky semakin tidak sabar untuk segera bertatap muka dengan teman kencannya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Taerae, kamu sudah makan siang?" Tanya Hao kepada Taerae. Sesampainya di dalam ruangan, ia hanya menemukan Taerae disana. "Eung? Belum. Ada apa?" Bingung Taerae. "Belum makan siang? Tadi Hanbin memesan makan siang. Aku dan Matthew juga ikut pesan tadi, kamu gak mau pesan juga?" Tanya Hao kembali sembari duduk di kursi nya. "Hm, nanti sajalah, aku masih kenyang." Geleng Taerae. Ia sudah tahu bahwa seorang Park Hanbin sering sekali memesan bento box setiap siang, dan Taerae sedang tidak ingin memakan nasi.
Pada siang itu, Taerae hanya duduk santai sambil menunggu jadwal operasi nya yang bakal dilakukan pada sore hari. Tidak terlalu santai, sebelumnya. Ia hanya duduk sambil membaca-baca riwayat penyakit dari pasiennya itu. Menurutnya, operasi pada hari ini bakal berjalan cukup sulit, dikarenakan pasien merupakan orang lanjut usia dan memiliki riwayat komplikasi penyakit, sehingga Taerae harus berhati-hati.
"Gege." Panggil Taerae lembut. "Aku penasaran dengan cerita mu semalam. Apakah itu benar?" "Oh? Soal penampakan hantu di ruangan dekat tempat Matthew?" Kaget Hao dan diangguki oleh Taerae. Ia tiba-tiba teringat akan cerita yang disebutkan oleh Hao pada hari kemarin, ia tidak sempat mendengarkan seluruh ceritanya karena ia harus pulang cepat.
"Ah, besok saja~ Aku sedang tidak ingin untuk menceritakannya pada hari ini-" "Makanan sudah datang!" Potong Hanbin tiba-tiba sambil masuk ke dalam ruangan mereka. Hanbin pun langsung meletakkan makanan milik Hao di atas meja nya, dan juga milik Matthew. "Matthew belum selesai ya? Aku letakkan disini saja." "Wah, gomawo Hanbin-ie." Senang Hao sambil tersenyum ke arah Hanbin.
Ah, lagi dan lagi. Taerae agak kesal jika setiap pembicaraannya dipotong oleh seseorang. Mungkin lain waktu ia harus berbicara secara private dengan orang lain agar tidak ada yang menganggu mereka.