Hanana Alby Ayni,
Ia dan syairnya bawa kisah tak terduga. Bagaimana bait-bait itu siratkan rasa mendalamnya akan drama kehidupan, akan rungu yang hening tanpa alat bantu pendengaran, akan dilema hati yang meradang, hubungan dengan Sang Maha Penyay...
Disini Author beri sedikit gambaran karakter yang sudah muncul di permukaan cerita.
1. Hanana Alby Ayni Her vibes
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia itu gadis yang apa adanya. Latar belakang keluarga sederhana, semua serba sederhana. Dia punya kepercayaan diri yang besar terhadap bidang yang disukainya dan ditekuni betul-betul. Soal fisik, Hana bukan gadis yang terbilang cantik. Manis? Ya, bisa jadi. Dia sudah selesaikan hafalan al-Qur'an, pun mengkaji beberapa buku induk.
Di kampus, Hana selalu antusias sama materi-materi yang dikasih dosen pengampu. Di UKM nanti, Hana juga bakal banyak andilnya. Soal musik, sejauh ini Hana masih suka bernyanyi, ya sendiri tanpa ada orang disekitar. Soal syair, Hana pun masih dan akan terus menulis syair. Cara dia ekspresikan diri ya melalui syair itu. Hawa keberadaan Hana itu tipis. Dia layaknya manusia biasa diantara manusia-manusia lan; idak menonjol, biasa-biasa saja.
Hana punya min 1,5 dikedua mata, dia lebih sering pakai kacamata. ABD pun selalu temani. Satu hal yang unik dari Hana; dia bisa bermain gitar dan bernyanyi tanpa harus dengarkan suaranya sendiri, dalam hening rungunya.
2. Adzean Malik Masyafi His vibes
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adzean itu sulung di keluarga. Dia punya satu adik yang sekarang masih sekolah di Jakarta, tempat lahirnya. Dia sudah terjun di dunia musik sedari Menengah Atas. Sehabis lulus, dia fokus berkarir, belum lanjutkan studinya.
Adzean ambil Jurusan ekonomi bisnis, di kelas dia yang paling tua. Selain disegani karena terkenal, juga karena faktor usia. Tapi Adzean punya wajah yang awet muda, jadi jikalau tak sebutkan tahun lahir orang-orang pun tak akan curiga kalau dia empat tahun lebih tua dari usia standar Semester satu.
Adzean sangat cinta musik. Awal-awal kenali nasyid dia sempat ragu, selera musiknya bukan disana. Namun bunda terus cekoki dia, hingga akhirnya timbul rasa nyaman. Agak lucu mengingat diawal dia bernyanyi dengan genre islami tapi kelakuannya masih innalillahi.
Adzean sekarang serius ingin perbaiki diri. Akan tetapi, keadaan selalu buatnya tersibukkan dengan urusan dunia. Waktunya banyak terforsir di studio rekaman. Keberadaan Ilyas dan Wahdan beri dampak positif yang luar biasa bagi Adzean, belum lagi sekarang ada Adam yang tambah-tambah maasyaaAllah.
