; 6.20 AM ;
Pagi itu, Jaemin sedang membuat sarapan untuk dirinya dan juga untuk para saudaranya. Hari ini Ia membuat menu yang sangat sederhana, sebuah nasi goreng dengan 7 telur mata sapi. Ia juga membuat kopi, teh, dan susu untuk saudara-saudaranya. Jaemin yang sedang asik dengan kegiatan masak-memasaknya tidak menyadari langkah seseorang yang terlihat baru saja memasuki ruang makan.
“Pagi, Kak Na” ucap Jisung dengan suara rendah khasnya sambil menguap. Ya, dirinya baru saja terbangun dari tidurnya.
Jaemin yang sadar pun sedikit tersentak, tentu saja dirinya merasa kaget dengan kehadiran adiknya yang tidak Ia sadari.
“Pagi, Jie. Tunggu sebentar ya, nasi gorengnya sudah mau selesai” jawab Jaemin tanpa menoleh kebelakang.
Jisung yang masih mengantuk pun berjalan mendekati Jaemin, memeluk tubuhnya dari belakang dan meletakkan kepalanya pada pundak Jaemin.
“Jie, duduklah. Nasi gorengnya bisa gosong jika kau tidak membiarkan aku bergerak bebas.” omel Jaemin sambil berusaha melepas lingkaran tangan Jisung, namun, hasilnya tetap sia-sia.
“Hnn.. sebentar… Jie ngantuk…”
“Cuci muka-mu dulu, terus duduk sana dimeja makan, atau panggil yang lainnya terserah.”
“Hnn.. sebentar…”
“Sekarang, Jie. Atau aku teriak dan kau akan dimarahi Abang Jun.”
Jisung yang mendengar nama sang abang paling galak di rumah pun sontak membelalakkan mata dan langsung melepaskan pelukannya. Jisung pun akhirnya memutuskan untuk duduk di meja makan sambil menunggu nasi goreng buatan Jaemin. Tidak lama kemudian, para saudaranya pun mulai bermunculan.
“Pagi, Nana../Nana~” sahut Mark dan Haechan bersamaan setelah menuruni tangga.
“Pagi juga, bang” jawab Jaemin sembari memberikan bagian porsi nasi goreng masing masing orang.
Setelah makan pagi, Jaemin dan Renjun pun membersihkan meja makan, mencuci piring, dan menata kembali kursi-kursi agar rapi. Sedangkan Haechan, Jeno dan Chenle sibuk bermain game bersama, terlihat sangat kacau seperti kebun binatang. Apa memang begini jika beruang, anjing, dan lumba-lumba disatukan? Di sisi lain, Mark sedang memantau tugas-tugasnya, berbeda dengan Jisung yang malah membiarkan tugas-tugasnya tidak terselesaikan. Jisung menunggu Jaemin dikamarnya, Ia sedikit gengsi untuk mengakui semangat yang Ia miliki untuk pergi bersama Jaemin.
Setelah selesai dengan pekerjaan beres-beresnya, Jaemin bergegas naik ke kamarnya dan bersiap-siap untuk pergi bersama Jisung.
tok tok tok
“Jie?” Panggil Jaemin pelan sambil menggetuk pintu kamar Jisung.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mendapati sang pemilik kamar yang ditunggu-tunggu untuk keluar kamar dengan senyum cengiran miliknya itu.
“Kak Na sudah siap? Kalo sudah ayo!”
“Iya sudah, ayo.”
Mereka pun menaiki mobil yang sudah dipersiapkan dengan supir tersayang mereka. Jisung ingin sekali mengajak Jaemin ke berbagai tempat, namun untuk hari ini saja, Jisung ingin mengunjungi event acara Marvels. Jisung sangat menyukai Avengers, salah satu karakter favoritnya adalah Iron Man. Jisung mengetahui bahwa Jaemin juga memiliki minat yang mirip dengannya, dengan itu Ia membawa Jaemin ke event ini untuk pergi bersama.
×××
“Exhibition Marvel? Kukira kamu akan membawaku ke suatu tempat yang aneh.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, Nana || Na Jaemin
FanfictionTentang Lee Jaemin, anak kelima keluarga Lee, sosok remaja yang menyimpan banyak luka selama hidupnya. Nana, seorang adik dan kakak yang menjadi rumah ternyaman untuk ke-6 saudaranya. "Na, terima kasih sudah mau bertahan selama ini. Sekarang, gilira...