Bab 46

80 6 2
                                    

WARNING : CHILD ABUSE



SELAMAT MEMBACA~



(Name) dan junpei terus berlari meskipun mereka berdua sudah lelah dan kakinya sudah sakit karena tidak memakai alas kaki.

Beberapa langkah mereka berlari, (name) tersandung dan terjatuh yang mengakibatkan adanya luka lecet.

Junpei yang melihat itu langsung menolong (name) dan menanyakan keadaannya.

"Kamu gak apa-apa? Kita istirahat aja di sini." Kata junpei.

"Gak, kita gak boleh berhenti. Gini aja, kamu lari, lari terus dan jangan pernah berhenti meskipun kamu udah gak kuat lagi." Kata (name).

"Gak, aku gak mau ninggalin kamu." Kata junpei.

"JUNPEI! Dengerin aku, kamu harus lari. Apapun yang terjadi, jangan liat ke belakang. Cari orang buat nolong. Kalo orang gak dengerin kamu, kamu teriak, teriak yang kenceng. Tenang aja, orang pasti bakalan dengerin kamu. Jangan takut, ceritain semua yang terjadi di sini sama orang. Kalo mereka gak percaya, bawa ini. Tunjukin ikat rambut aku ke mereka dan ceritain ke orang-orang tentang aku di sini. Aku janji, aku bakalan langsung nyusul kamu setelah sakitnya agak hilang. Kamu harus kuat." Kata (name) yang memegang tangan junpei dan memberikan ikat rambutnya yang tadi dia pakai.

"Ya udah, tapi kamu harus dateng karena kamu udah janji. Aku juga bakalan janji ke kamu kalo aku akan sekuat tenaga lari dan nyari orang untuk nolong kamu. Aku pergi." Kata junpei sambil menangis lalu berlari meninggalkan (name) yang masih terduduk di tengah jalan.

"Semoga kamu berhasil, junpei." Kata (name) yang melihat kepergian junpei.

Sekitar lima menit setelah kepergian junpei, (name) mendengar adanya suara motor mendekat ke arahnya. Dia tahu bahwa mahito telah datang.

Sebenarnya, (name) tidak lelah ataupun sakit karena terjatuh tadi. Dia sengaja menyuruh junpei untuk pergi duluan agar dia bisa mengulur waktu.

Dia tahu kalo mahito pasti akan mengejar mereka, jadi dari awal (name) sudah siap berkorban demi junpei.

Dia tidak tahan melihat junpei yang terus disiksa dan mengambil tanggung jawab atas kesalahan (name).

(Name) pun segera berdiri di tengah jalan sambil menanti mahito datang. Dia benar-benar sudah mempersiapkan hatinya akan apa yang terjadi selanjutnya terhadap dirinya.

Mahito pun tiba dan menghentikan motornya. Lalu ia turun dan menghampiri (name) dengan wajah marahnya.

"Kamu udah buat kesalahan yang fatal, (name). Kamu pasti udah tau akibatnya kan?" Tanya mahito di hadapan (name).

"Aku emang sengaja berbuat kayak gini. Aku gak pernah takut sama kamu. Kamu orang jahat." Kata (name) mendongak menatap mahito.

"Hoo, kayaknya hukuman yang sering aku kasih gak pernah ngebuat kamu jera ya. Oke, kita coba aja, seberapa lama kamu bisa bertahan nanti." Kata mahito.

"Aku bakal terima semua itu." Kata (name).

"Kamu memang anak yang pemberani, padahal kamu perempuan dan masih kecil. Asal kamu tau ya, walaupun junpei berhasil bawa orang buat nolong kalian, itu gak akan ngebuat aku takut karena kamu udah benar-benar bikin aku marah. Seumur hidup kamu, aku bakalan bikin kamu dan junpei gak tenang. Jadi, ayo kita pulang dan memulai hukuman kamu." Kata mahito yang menarik paksa tangan (name) untuk naik ke motornya.

Di sisi lain, junpei akhirnya sampai di tempat yang penuh orang walaupun masih pagi. Orang-orang sudah mulai beraktivitas seperti biasanya.

Dia melihat sekitar dan mulai meminta tolong kepada orang yang berjalan melaluinya tetapi orang tersebut malah tidak peduli padanya.

In The CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang