Bab 8

406 60 1
                                    

SELAMAT MEMBACA~



Satu bulan berlalu begitu cepat dan tibalah hari pernikahan ibu dengan orang itu.

Selama satu bulan tersebut tidak ada persiapan yang spesial untuk dipersiapkan oleh kedua keluarga.

Mengenai konsep, tempat, pakaian, undangan semua dipersiapkan oleh asisten ibu dan sekretaris orang itu.

Tidak ada ketentuan khusus karena menurut ibu dan orang itu, mereka sudah tua dan acara itu hanya sebagai perayaan saja.

Yang menjadi fokus mereka berdua adalah mempersatukan ikatan mereka saja dan juga membangun keluarga baru bersama kedua anak mereka.

Setidaknya (name) bersyukur karena dia tidak harus repot dan pusing mengenai hal itu.

Selama kurun waktu tersebut juga baik keluarga calon ayahnya dan ibunya sudah saling mengenal satu sama lain walaupun hanya bertemu dua kali saja dalam waktu sebulan tersebut.

Meskipun tidak ada yang spesial tapi acara pernikahan ini sangat mewah dan ramai.

Itu sudah pasti karena yang menikah itu adalah dua orang yang bisa dibilang terkenal.

Bagaimana tidak, seorang pemilik perusahaan terbesar dan juga pengusaha makanan sukses menikah.

Reporter pun tidak bisa melewatkan berita ini. Pengamanan di tempat terlaksanakannya pernikahan ini cukup ketat sehingga tidak sembarang orang bisa masuk.

Acara ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pemberkatan dan resepsi. Pada pemberkatan, hanya dihadiri keluarga dekat saja karena itu merupakan keinginan kedua pengantin tersebut.

Acara tersebut dihadiri oleh dua anak mereka, paman dan bibi beserta anak-anaknya, dari geto suguru dan (name), kakek dan nenek dari pihak ayah geto suguru, dan nenek dari pihak ibu geto suguru.

Kakek dari pihak ibu geto suguru memang sudah lama meninggal sewaktu geto suguru masih kecil.

Kalau mengenai dari pihak (name), kakek dan nenek dari pihak ayahnya sudah meninggal 3 tahun sebelum ayah (name) meninggal karena kecelakaan mobil.

Sedangkan kakek dan nenek (name) dari pihak ibu sudah meninggal 4 dan 7 tahun yang lalu karena keduanya sakit.

Acara resepsi dipenuhi tamu undangan dari rekan bisnis keduanya, teman dekat mereka berdua, keluarga, dan juga termasuk teman dari kedua anak mereka, geto suguru dan (name).

Pada saat resepsi berlangsung, (name) agak menjauhkan diri dari ibu dan orang itu karena bosan.

Dia mengambil minum dan mencoba sedikit dessert yang tersedia sambil melihat-lihat sekitar karena mencari maki dan nobara.

Saat itu juga, nenek geto suguru dari pihak ibunya atau biasa dipanggil oma datang menghampirinya.

"(Name), bosan ya?" Kata oma lembut sambil menepuk pelan punggung (name).

(Name) yang saat itu membelakangi oma tersentak pelan lalu membalikkan tubuhnya ke arah oma.

"Ehehe, sedikit oma. Apa oma mau makan atau minum? Biar (name) ambilin." Kata (name) sopan.

"Enggak kok. Oma kesini cuman mau ngobrol aja sama (name) karena kasian tadi oma liat kayaknya kamu gak ada teman ngobrol. Oh iya, temen kamu dateng gak ke sini?" Tanya oma lembut.

"Dateng oma. Tujuan ke sini selain makan dan minum emang sekalian nyari mereka udah sampai atau belum. Oma emang mau ngomong apa? Apa kita sambil duduk aja?" Tanya (name).

"Gak usah, ehehe. Gini-gini oma masih kuat berdiri tau." Kata oma bercanda.

"Ah, maaf oma, aku gak bermaksud gitu." Kata (name) salah tingkah.

"Ehehe iya iya tau kok. Oh iya, kamu ngomong-ngomong gimana sama kamar baru kamu di rumah? Puas gak sama kamarnya? Nanti kalo gak puas biar oma bilang ke kakak sama papa kamu kalo kamu gak berani bilang ke mereka." Kata oma.

"Eh, gak usah oma. Aku baru liat-liat dan baru susun barang-barang aku aja. Belum aku sempat tempatin karena masih tinggal di rumah lama walaupun ibu udah pindah duluan tapi secara keseluruhan nyaman kok. Dan yang pasti sih, lebih luas ya dari kamarku yang dulu, viewnya juga bagus. Intinya bagus semua deh, oma." Kata (name).

"Oh, baguslah kalau begitu. Kalau ada yang kurang bilang oma aja ya, ehehe. Kalo hubungan kamu sama papa dan kakakmu gimana?" Tanya oma.

"Baik, oma. Kalau soal papa mungkin aku masih canggung ya, oma. Kalau sama kakak aku belum terlalu deket. Kita hanya ngobrol seperlunya saja. Lagian aku juga sama papa dan kakak belum ngobrol banyak juga karena kita juga gak sering ketemu selama sebulan ini." Kata (name).

"Oooh, begitu. Yah, itu memang butuh waktu sih untuk kalian berempat. Kalau begitu, oma titip jagain mereka berdua ya, (name). Ah, kalau papa kamu mah sudah pasti ibu kamu jagain sih, ehehe. Tapi tetap aja deh sekalian papa kamu juga. Maksud oma, mungkin oma lebih ke sugurunya kamu jagain. Karena walaupun dia ramah dan baik tapi aslinya dia itu tidak seperti itu. Apa yah, lebih tepatnya, mungkin rapuh? Gara-gara itu, oma selalu cemas kalau setiap liat dia. Jadi, oma takut dia kenapa-kenapa. Oma cuman mau liat suguru bahagia, itu aja." Kata oma sambil memandang geto suguru dari kejauhan dengan raut khawatir.

"Ah, tapi gak apa-apa. Semoga kehadiran kamu bisa ngebuat suguru lebih bahagia lagi walaupun ke depannya sulit untuk kalian ya pasti, hehehe." Kata oma kembali dengan tersenyum sambil memegang sebelah tangan (name).

"Dan juga, dia cucu oma yang paling oma sayang dan sekarang (name) juga jadi cucu kesayangan oma, ehehe." Kata oma sambil mengedipkan mata.

"Ah, kayaknya kita udah banyak ngobrol. Oma ke sana dulu ya, ke tempat temen-temen oma. Semoga kamu gak tambah bosan ya dengerin oma ngoceh terus. Jangan lupa mampir ke rumah ya, (name). Minta aja suguru buat anterin kamu, ehehe." Kata oma.

"Enggak kok, oma. Aku gak bosan dengerin oma ngomong. Baik oma, nanti aku mampir ke sana sendiri aja biar gak repotin kakak, ehehe. Selamat mengobrol dengan teman-teman oma ya." Kata (name) sopan lalu mereka saling melambaikan tangan dan berpisah.



TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA~

In The CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang