Part 2 : Ekstasi berlebihan

43 9 17
                                    

Selimut tersibak dengan kasar, kalut di wajah juga tatapan tak bisa diartikan terpampang disana. Eun Woo memperhatikan dirinya sendiri di cermin dimana dia sudah tak karuan, di atas kasur berantakan semrawut dengan jutaan dollar di dekatnya.

"Sial, aku melakukannya lagi!"

Terlintas di pemikirannya bagaimana dia dan malam itu, kakek tua yang laknat. Bahkan dia sendiri pun tidak makan dan minum, kecuali asap rokok miliknya telah tercium di hidungnya, menghisap dan menikmatinya bagaikan sebuah candu tanpa batas. Maka, semua menjadi jelas jika pamannya sudah mempersiapkan beberapa barang juga di dalam sakunya.

Badan atas tanpa busana, dia turun dari atas tempat tidur dan merogoh saku bajunya.

Ditemukan sebuah alat pelacak dan juga pil obat hasrat. Dimana dua benda itu sama sekali tak dia sukai.

"Sejak kapan, aku tidak bisa mengendalikan diriku? Harusnya aku, aku! Aku bisa mengontrol semua!"

Kalang kabut, dengan sisa kekotoran dalam memori kamar ini. Eun Woo mengedarkan semua pandangan matanya, tanpa sadar pria tua yang sudah membayarnya itu baru keluar dari kamar mandi dengan senyum menyebalkannya. Tak ada kata yang pantas selain ucapan, dasar bajingan dari batin nya.

"Kau sudah bangun rupanya, bagaimana kalau aku mengajakmu untuk melakukan hal lain?"

Pria itu mulai mesum, membuat Eun Woo meninju dinding kesal dan tersenyum manis. Pemuda itu memejamkan matanya sebentar sembari, menangkupkan tangan sehingga ujung tajam kuku jari kelingkingnya mengenai telapak tangan hingga lecet.

Tak lama senyuman menawan itu datang dengan gaya makin manja dan tak semestinya dilakukan oleh seorang pria kebanyakan.

"Maafkan aku, aku sedang ada pekerjaan pagi ini. Bisakah kau menelepon pamanku agar aku bisa pulang, aku ingin dijemput."

Sedikit bergerak manja tapi tak mau mendekat. Dia sendiri ingin segera pergi dari tempat ini, bahkan mengantongi uang di atas kasur itu sampai penuh.

"Bisa tapi berikan aku satu hal yang belum kau berikan," ucapan licik sembari memberikan satu gepok uang di tangannya dari kantung jas mahalnya. Eun Woo suka uang, apalagi melihat satu gepok itu seolah membuat dia bisa berbuat lebih dari sekelas murahan kalangan atas.

" Aku membuat kesalahan jika aku harus menolak, tapi kau membayar dua kali lipat untuk ini. Karena aku sudah menolak nyonya Lee hanya untuk badut kaya seperti dirimu."

Gelak tawa datang dari pria kaya itu, namanya Jung Oh, salah satu pemimpin wilayah yang sering ditinggal dinas istrinya. Dia memilih pria yang memiliki orientasi beda agar menghindari resiko yang dia khawatirkan. Tentu saja, bayarannya juga sangat mahal. Sama seperti sosok Eun Woo yang dia dapatkan dari sebuah situs yang dibuat oleh Eun Sang, hingga sekarang dia masih memakai jasa pemuda itu selama ini.

"Aku bisa menambah bayaranmu jika kau memberiku pelayanan ekstra. Kalau mau aku bisa menunjang belanjamu selama satu bulan, jika kau mau menelan sesuatu dariku," terdengar sangat nakal tapi itulah ambisi gilanya.

Eun Woo tersenyum miring dan semakin menyandar bahunya nyaman. Tatapan matanya mendadak kalem dan teduh,"aku bisa. Tapi jangan salahkan aku kalau suatu hari nanti kau akan gila kalau aku sudah menikah dengan pacarku."

Eun Woo mendekat dia bahkan sudah berani main mata, sajak nakal terpatri di mulutnya dan yang dia lakukan adalah duduk di pangkuan seorang pria biadab.

"Aku bahkan akan datang ke pernikahan mu dan Irene. Tapi, untuk sekarang aku bisa memberi bayaran atas jasa dan kreatifitas mu." Berbisik di telinga Eun Woo, membuat pemuda itu terpejam sebentar dan memberikan tatapan yang sulit di tebak.

Trapped deviation anomaly ( Cha Eun Woo ASTRO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang