Prolog??

5 1 0
                                    


Sunyi.

Dunia membisu dari gadis itu, senyum yang biasa menghiasi luntur tak tersisa, dia hanya dapat menyentuh getaran tanpa mengenali suara. bahkan sekedar mendengar lirih tangisnya sendiri, ia tak mampu.

Amber Anindya.

gadis itu mengusap permukaan liontinnya. ia memejamkan mata sejenak. mengingat detik dan menit yang pernah ia lalui. sampai kini, ia sendiri diruangan yang tak diinginkan dan dalam kondisi yang tak pernah dibayangkan. 

sesaat liontin miliknya bergetar, perlahan getaran itu bertambah kuat. gadis itu mengernyit ia memeriksa liontinnya dengan panik. kaki jenjangnya dipaksa untuk bangkit, sekelebat bayangan mengerikan berputar diotaknya. 

" kalau ada getaran diliontin ini, segera panggil polisi oke? kasih alamat yang gue kirim, lo nggak mau kita kenapa napakan?" 

gadis itu mengambil handphone tanpa memedulikan tulang betisnya yang patah. ia ingin menghubungi nomor polisi namun, gerakannya terhenti. bukankah ia tuli? sesaat ia sempat menertawakan kondisinya. merasa tak ada cara lain dengan terpaksa ia mengirimkan pesan kepada seseorang yang selama ini selalu ia hindari.

gue mohon... gue mohon...

NGIIIIIINNNNGGGGGG....

Dengungan keras  memenuhi indra pendengaran gadis itu, dia berteriak keras memukul gendang telinganya yang terasa ingin pecah. kakinya seketika lumpuh. kepalanya nyaris meledak sangking kerasnya dengungan itu ,kesadarannya menipis. sedetik kemudian tubuh anggun itu ambruk dengan genangan darah memenuhi telinga.

apakah dunia memang berniat membunuhnya?



BERSAMBUNG>............

TREE'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang